• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Selasa, 30 April 2024

Amaliyah NU

Amalan Lailatul Qadar Paling Utama, Mudah Dikerjakan

Amalan Lailatul Qadar Paling Utama, Mudah Dikerjakan
Ilustrasi seseorang sedang shalat Lailatul Qadar. (Foto: Freepik)
Ilustrasi seseorang sedang shalat Lailatul Qadar. (Foto: Freepik)

Amalan Lailatul Qadar ditemukan di beberapa hadits Nabi dan anjuran yang dikemukakan para ulama salaf. Lailatul Qadar sendiri disebutkan dalam Al-Qur'an surat Al-Qadr bahwa ia adalah malam yang lebih baik daripada seribu bulan. 


Amalan Lailatul Qadar setidaknya ada empat yang dapat dilakukan. Pertama, shalat malam atau shalat tahajud. Kedua, membaca Al-Quran. Ketiga, berdoa dengan doa yang diajarkan Nabi untuk Lailatul Qadar. Keempat tafakur.


Empat amalan tersebut berdasarkan dari hadits Nabi yang kemudian dijelaskan oleh ulama. Salah satu haditsnya berikut ini:


مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِه، وَمَنْ قَامَ لَيْلَةَ القَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ


Artinya, "Barang siapa melaksanakan puasa Ramadhan karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dariNya), maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya, dan barang siapa menegakkan malam Lailatul Qadar (mengisi dengan ibadah) karena iman kepada Allah dan mengharapkan pahala (hanya dari-Nya) maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya." (HR Al-Bukhari).


Kata menegakkan malam Lailatul Qadar dalam redaksi hadits di atas menurut Al-Hafizh Ibnu Rajab adalah melaksanakan shalat malam atau shalat tahajud. 


Amalan lain yang juga dapat dilakukan pada malam Lailatul Qadar menurut Sufyan At-Tsauri adalah berdoa:


 قال سفيان الثوري: الدعاء في تلك الليلة أحب إلي من الصلاة، قال: وإذا كان يقرأ، وهو يدعو، ويرغب إلى الله في الدعاء والمسألة، لعله يوافق. انتهى


Artinya, "Sufyan at-Tsauri berkata: Berdoa di malam itu lebih aku sukai dibanding shalat." Dan jika ia membaca (Al-Qur'an) dan memohon dengan bersungguh-sungguh kepada Allah di dalam doa dan permintaan hajatnya maka semoga Allah mengabulkannya." 


Terkait ungkapan Sufyan At-Tsauri, Al-Hafizh Ibnu Rajab berkata:


ومراده أن كثرة الدعاء أفضل من الصلاة التي لا يكثر فيها الدعاء وإن قرأ ودعا كان حسنا. وقد كان النبي صلى الله عليه وسلم يتهجد في ليالي رمضان ويقرأ قراءة مرتلة لا يمر بآية فيها رحمة إلا سأل ولا بآية فيها عذاب إلا تعوذ. فيجمع بين الصلاة والقراءة والدعاء والتفكر. وهذا أفضل الأعمال وأكملها في ليالي العشر وغيرها والله أعلم


Artinya, "Maksudnya adalah memperbanyak doa lebih utama dibanding shalat yang di dalamnya tidak terdapat banyak doa. Dan jika ia membaca (Al-Qur’an) dan berdoa maka lebih bagus." Beliau berdalil dengan realita bahwa Nabi Muhammad saw melaksanakan shalat tahajud di malam-malamnya bulan Ramadhan dan membaca Al-Qur'an dengan tartil. Ketika beliau membaca ayat tentang rahmat maka beliau berdoa, dan bila membaca ayat azab maka beliau meminta perlindungan kepada Allah. Sebab itu maka mengombinasikan antara shalat, membaca Al-Quran, berdoa dan tafakur, adalah amal yang paling utama dan paling sempurna dikerjakan pada malam-malam sepuluh akhir bulan Ramadhan dan malam-malam selainnya". (Ibnu Rajab al-Hambali, Lathaiful Ma'arif, [ Beirut, Darul Ibnu Hazm,2004], halaman 204).


Adapun doa Lailatul Qadar yang diajarkan Nabi saw sebagaimana berikut ini: 

 

 اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي


Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwan fa'fu 'anni.


Artinya, "Sesungguhnya Engkau dzat yang maha memaafkan, menyukai memaafkan maka maafkanlah aku."


Doa ini terucap langsung dari Rasulullah saw saat Siti Aisyah menanyakan amalan yang dapat dilakukan seumpama menjumpai Lailatul Qadar, sebagaimana hadits berikut:


وَعَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ، أَرَأَيْتَ إنْ وَافَقْت لَيْلَةُ الْقَدْرِ مَا أَقُولُ فِيهَا؟ قَالَ: قُولِي: اللَّهُمَّ إنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ الْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي


Artinya, "Dari 'Aisyah, beliau berkata, "Aku bertanya, Wahai Rasulullah apa pandangamu jika saya bertepatan dengan malam Lailatul Qadar? Beliaupun bersabada: Berdoalah engkau dengan doa "Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul 'afwan fa'fu 'anni". (HR. Imam Ahmad) 

 
*Keterangan ini diambil dari artikel NU Online berjudul 4 Amalan Paling Utama Lailatul Qadar menurut Sunah Nabi, Nomor 4 Sering Terlewatkan


Editor:

Amaliyah NU Terbaru