Syariah

Selain Kurma, Inilah Menu Berbuka Puasa Nabi

Senin, 10 Maret 2025 | 11:00 WIB

Selain Kurma, Inilah Menu Berbuka Puasa Nabi

Kurma. (Foto: Freepik)

Kurma dan air putih sering dianjurkan sebagai hidangan pembuka puasa sesuai sunnah Nabi. Meskipun air mudah didapatkan di mana pun, dan kurma kini tersedia di banyak tempat, masih ada umat Islam yang tidak dapat menemukan kurma saat berbuka. Mereka berbuka dengan makanan lokal yang menjadi tradisi di daerah masing-masing. 


Meskipun kurma dan air ideal sebagai menu berbuka puasa karena manfaat kesehatannya, banyak umat Islam yang juga mengonsumsi makanan lain, baik bersama maupun tanpa kurma dan air. Oleh karena itu, selain air putih dan kurma, makanan apa saja yang pernah dikonsumsi Nabi saat berbuka puasa? Apakah Nabi pernah mengonsumsi kombinasi makanan saat berbuka?


Melansir dari Komposisi Menu Berbuka Puasa Nabi Selain Kurma karya Yuhansyah Nurfauzi, yang merujuk pada Kitab Syamail Muhammadiyah karya Imam At-Tirmidzi, terdapat riwayat mengenai makanan yang dikonsumsi Nabi Muhammad Saw saat berbuka puasa. Riwayat ini berasal dari 'Aisyah, istri Nabi, yang menceritakan tentang lauk pauk yang biasa disantap Rasulullah.


كان النبي يأتيني فيقول : أعندك غداء فأقول لا ، فيقول إني صائم، قالت: فأتاني يوماً فقلت يا رسول الله إنه أهديت لنا هدية، قال وما هي ؟ قلت حَيْس  قال أما إني أصبحت صائماً :قالت ثم أكل 


Artinya, “Nabi datang kepadaku seraya bersabda, ‘Adakah makanan untuk sarapan pagi?’ Aku menjawab, ‘Tidak ada.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘Aku shaum.’ ‘Aisyah radliyallahu ‘anha melanjutkan ceritanya: Di lain hari datang pula Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam padaku, aku berkata kepadanya, ‘Kita diberi hadiah.’ Beliau bersabda, ‘Apa bentuk hadiah itu?’ Aku (‘Aisyah radliyallahu ‘anha) menjawab, ‘Hais.’ Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, ‘Sebenarnya aku sejak tadi pagi telah shaum.’ Cerita ‘Aisyah selanjutnya, ‘Kemudian Beliau memakan makanan itu.’"


Berdasarkan hadits di atas, menjelaskan bahwa Rasulullah tidak hanya berbuka dengan kurma, tetapi juga dengan Hais. Hais adalah kue manis yang terbuat dari kurma, minyak samin/mentega, dan keju maupun tepung yang dicampur dan dibentuk bulat-bulat, cocok untuk hidangan pembuka puasa. Dari sini, dapat dipahami bahwa Nabi pernah berbuka dengan makanan yang diolah dari berbagai bahan atau kombinasi.


Hais adalah makanan yang sangat kaya nutrisi. Ini karena terbuat dari campuran kurma kering, minyak samin atau mentega, keju, dan tepung. Kurma memberikan banyak serat dan gula, minyak samin atau mentega memberikan lemak, keju memberikan protein, dan tepung memberikan karbohidrat. Secara rasa, Hais didominasi rasa manis. 


Meskipun kurma adalah pilihan utama, kita tetap bisa mengikuti sunnah dengan berbuka menggunakan makanan manis lainnya. Dari sisi kesehatan, makanan manis adalah sumber energi yang paling cepat diserap tubuh dan diubah menjadi tenaga.


Dalam ilmu kedokteran, telah dinyatakan bahwa gula dan air adalah makanan yang paling dibutuhkan oleh tubuh yang berpuasa. Kekurangan gula dalam tubuh dapat menyebabkan sesak di dada dan kekacauan pada saraf. Sementara kekurangan air dapat membuat tubuh lemah dan tidak mampu menahan serangan penyakit. (Muhammad as-Sayyid, 2006: 163)


Nabi Muhammad Saw selalu makan dalam porsi kecil saat berbuka puasa. Misalnya, hidangan Hais yang beliau makan ukurannya kecil, cocok sebagai pembuka, bukan makanan utama. Kurma adalah makanan yang sering ada di Timur Tengah, jadi wajar jika Nabi sering berbuka dengan kurma. Namun, jika tidak ada kurma, bisa makan makanan manis lainnya, asalkan porsinya kecil.