Yunita Rahma Hidayati
Kontributor
Bulan Sya'ban menjadi bulan yang istimewa dalam persiapan menyambut bulan Ramadhan, sebab terdapat keutamaan-keutamaan di dalamnya. Bahkan Rosulullah Saw tidak meninggalkan puasa di bulan Sya'ban kecuali hanya beberapa hari saja. (Muhammad Ad-Dabisi, Halul Mu’minin fi Sya’ban, [Kairo: Maktabah Muhammad Ad-Dabisi, 2013], halaman 9).
Terdapat banyak hadits yang meriwayatkan kemuliaan dari bulan Sya'ban ini. Hal tersebut sesuai dari artikel Kajian 3 Hadits Keutamaan Bulan Sya'ban karya Amien Nurhakim. Berikut adalah hadits-haditsnya:
1. Puasa Sunnah di Bulan Sya’ban
Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa Nabi Saw menyebutkan bahwa beliau lebih suka apabila amal perbuatannya dihadapkan kepada Allah sedangkan beliau dalam keadaan berpuasa. hadits tersebut berbunyi:
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَصُومُ الْأَيَّامَ يَسْرُدُ حَتَّى يُقَالَ لَا يُفْطِرُ وَيُفْطِرُ الْأَيَّامَ حَتَّى لَا يَكَادَ أَنْ يَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ مِنْ الْجُمُعَةِ إِنْ كَانَا فِي صِيَامِهِ وَإِلَّا صَامَهُمَا وَلَمْ يَكُنْ يَصُومُ مِنْ شَهْرٍ مِنْ الشُّهُورِ مَا يَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّكَ تَصُومُ لَا تَكَادُ أَنْ تُفْطِرَ وَتُفْطِرَ حَتَّى لَا تَكَادَ أَنْ تَصُومَ إِلَّا يَوْمَيْنِ إِنْ دَخَلَا فِي صِيَامِكَ وَإِلَّا صُمْتَهُمَا قَالَ أَيُّ يَوْمَيْنِ قَالَ قُلْتُ يَوْمُ الِاثْنَيْنِ وَيَوْمُ الْخَمِيسِ قَالَ ذَانِكَ يَوْمَانِ تُعْرَضُ فِيهِمَا الْأَعْمَالُ عَلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ وَأُحِبُّ أَنْ يُعْرَضَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ قَالَ قُلْتُ وَلَمْ أَرَكَ تَصُومُ مِنْ شَهْرٍ مِنْ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ قَالَ ذَاكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ وَهُوَ شَهْرٌ يُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ
Artinya, “Rasulullah Saw berpuasa beberapa hari berturut-turut, sampai-sampai dikatakan, beliau tidak pernah berbuka. Beliau juga berbuka beberapa hari hingga hampir tidak puasa kecuali dua hari dalam sepekan, yaitu dua hari yang biasa beliau gunakan untuk berpuasa, jika tidak (berpuasa terus menerus), maka beliau akan berpuasa dua hari itu. Tidaklah beliau banyak berpuasa kecuali di bulan Sya'ban, Aku bertanya; 'Wahai Rasulullah, engkau berpuasa seakan-akan engkau tidak pernah berbuka dan engkau berbuka seakan engkau tidak berpuasa kecuali dua hari saja, yaitu Senin dan Kamis. Beliau bersabda: "Itulah dua hari yang amalan seorang hamba ditampakkan di hadapan Rabb semesta alam, aku senang ketika amalanku ditampakkan, diriku sedang berpuasa." Usamah melanjutkan; kataku selanjutnya; "Dan kami tidak melihat engkau banyak berpusa kecuali di bulan Sya'ban?." Beliau bersabda: "Itulah bulan yang orang-orang banyak yang lalai antara bulan Rajab dan Ramadhan, yaitu bulan ditampakkannya amalan-amalan, dan aku suka ketika amalanku diperlihatkan di hadapan Rabbku, sedangkan aku dalam keadaan berpuasa." (HR Ahmad).
Dengan demikian hadits di atas menjelaskan tentang puasa sunnah yang dilakukan oleh Nabi Saw. Sebab pada bulan Sya'ban ini lah amalan manusia akan diangkat dan diperlihatkan kepada Allah SWT sehingga kondisi terbaik dalam memperlihatkan amal adalah dalam keadaan puasa.
2. Amal Perbuatan Dihadapkan pada Allah di Malam Pertengahan Bulan Sya’ban
Umat islam di Indonesia biasa menjalankan berbagai ritual doa dan ibadah pada malam ini dengan harapan agar segala amalnya diterima dan dosa nya diampuni oleh Allah. Malam ini biasa juga disebut dengan malam Nisfu Sya'ban atau malam pertengahan bulan Sya'ban. Dalam hal ini, Rasulullah Saw menjelaskan dalam sebuah hadits yaitu:
يطلع الله عز وجل على خلقه ليلة النصف من شعبان فيغفر لجميع خلقه إلا لمشرك أو مشاحن
Artinya, “Allah ‘azza wa jalla melihat (amalan) hamba-Nya pada malam pertengahan bulan Sya’ban, maka Ia mengampuni semua makhluknya kecuali orang yang musyrik dan orang yang bermusuhan.” (HR At-Thabrani).
Hadits ini menjelaskan kemuliaan pada malam Nisfu Sya'ban yaitu bahwa seluruh makhluk-Nya akan mendapatkan pengampunan dari Allah kecuali orang yang menyekutukan Allah dan orang yang bermusuhan. (Al-Husain At-Thibi, Al-Kasyif ’an Haqaiqis Sunan, [Riyadh, Maktabah Al-Mukarramah: 1997], jilid IV, halaman 1329).
3. Rasulullah Saw Mengisi Malam Nisfu Sya’ban dengan Ibadah
Pada malam Nisfu Sya'ban, Nabi Saw mengisinya dengan memperbanyak amalan dan ibadah. Hal tersebut dijelaskan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah ra:
فقدت النبي صلى الله عليه وسلم ذات ليلة. فخرجت أطلبه. فإذا هو بالبقيع رافع رأسه إلى السماء. فقال: يا عائشة أكنت تخافين أن يحيف الله عليك ورسوله؟ قالت: قد قلت: وما بي ذلك. ولكني ظننت أنك أتيت بعض نسائك. فقال: إن الله تعالى ينزل ليلة النصف من شعبان إلى السماء الدنيا فيغفر لأكثر من عدد شعر غنم كلب
Artinya, “Pada suatu malam hari aku kehilangan Nabi Saw, kemudian aku keluar mencari beliau. Ketika itu beliau sedang mengangkat kepala ke langit. Kemudian beliau berkata: Wahai Aisyah! Apakah engkau takut Allah dan Rasul-Nya menelantarkan engkau. Aku berkata: Aku menyangka bahwa engkau mendatangi sebagian istri-istri engkau. Kemudian beliau berkata: Sesungguhnya Allah ‘turun’ pada malam Nisfu Sya’ban ke langit dunia. Lalu, Dia mengampuni lebih banyak dari jumlah bulu kambing milik kabilah Bani Kalb (salah satu kabilah yang banyak memiliki kambing).” (HR Ibnu Majah).
Hadits ini menegaskan bahwa pada malam pertengahan bulan Sya’ban, Rasulullah mengisinya dengan ibadah dan memperbanyak doa kepada Allah. Pada malam itu, ampunan Allah menurunkan ampunan kepada para hamba-Nya sebagai bentuk rahmat dan kasih sayang bagi mereka. (Muhammad Al-Amin Al-Harari, Mursyid Dzawil Hija wal Hajah ila Sunan Ibn Majah, [Jeddah, Darul Minhaj: 2018], jilid VIII, halaman 364).
Demikian hadits-hadits yang mengenai keutamaan-keutamaan malam nisfu sya'ban dan yang berkaitan dengan bulan Sya'ban. Dan hendaknya kita memperbanyak amalan ibadah di bulan tersebut. Semoga Allah memberikan kita kesempatan untuk bisa bertemu dengan bulan Ramadhan.
Terpopuler
1
Jadwal dan Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Bahrain
2
Bagaimana Jika Zakat Fitrah Diberikan kepada Keluarga Sendiri? Ini Penjelasannya
3
Berkah Ramadhan, Pengusaha Janggelan di Jombang Alami Kenaikan Omzet 2 Kali Lipat
4
Setelah Kalahkan Bahrain, Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026 Masih Terbuka
5
Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1446 H Digelar 29 Maret Mendatang
6
Waktu Buka Puasa Hari Ini dan Besok Daerah Jombang Juga Tulungagung, Rabu-Kamis 26-27 Maret 2025
Terkini
Lihat Semua