Kiai Zulfa Jelaskan Keistimewaan Belajar di Pesantren: Sanad dalam Mencari Ilmu Laksana Emas
Kamis, 26 Juni 2025 | 20:00 WIB
NU Online Jombang,Â
Ribuan santri dan alumni memadati Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas dalam rangka Haul Masyayikh dan pengajian umum, Rabu (25/6/2025) malam. Acara ini juga sekaligus menjadi rangkaian peringatan 2 abad Pesantren Tambakberas yang puncaknya akan digelar pada 25 Oktober 2025 mendatang.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Zulfa Mustofa, yang menyampaikan mauidzah hasanah. Dalam tausiyahnya, ia menekankan pentingnya belajar agama melalui jalur pesantren karena keilmuannya yang bersanad.
"Belajar langsung dari pesantren pasti berbeda dengan belajar ketika mengambil agama dari sosial media atau tempat-tempat yang tidak bersanad. Sanad dalam mencari ilmu adalah laksana emas," ujar Kiai alumnus Pondok Pesantren Mathali'ul Falah Kajen Pati, Jawa Tengah ini.
Ia menegaskan bahwa pesantren adalah lembaga pendidikan Islam yang paling aman untuk belajar agama.
"Hari ini kalau kita ditanya belajar agama paling aman di mana? Jawabannya adalah di pesantren, karena keilmuannya jelas. Dengan syarat memenuhi kriteria pesantren. Pesantren dikatakan pesantren kalau ada 3 unsur. Satu ada kiai atau bu nyai yang mau istiqamah mengajar. Kedua, kalau ada santri yang mau belajar kepada kiai dan bu nyai. Ketiga, baru disebut pesantren itu dipelajari kitab kita tsurots atau kitab-kitab kuning," tambahnya.
Kiai Zulfa juga menyebut nama besar Bahrul Ulum tidak dapat dipisahkan dengan nama besar KH Wahab Chasbullah. Mbah Wahab terangnya, adalah sosok penggerak NU paling terkenal dari Bahrul Ulum.
"Mbah Wahab Hasbullah adalah representasi dari Bahrul Ulum yang paling terkenal. Kita ini beruntung kalau belajar di pesantren seperti ini, berarti kita sudah belajar agama Islam dari sumbernya," terangnya.
Keberkahan menjadi santri, menurutnya tidak akan pernah luntur asalkan masih ada kiai dan bu nyai yang mengajar ngaji di pesantren.
"Saya percaya keberkahan pondok seperti Bahrul Ulum Tambakberas, pondok pesantren di bawah RMINU. Pesantren ini masih eksis karena masih ada kiai atau bu nyai yang ngajar ngaji," tegas Kiai yang juga menerima gelar Doktor Kehormatan (Dr. HC) dari Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya ini.
Di acara yang sama, Ketua Umum Yayasan Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, KH Wafiyul Ahdi, menyampaikan bahwa kegiatan haul ini sekaligus menjadi bentuk perhatian dan kepedulian para alumni terhadap Pesantren Bahrul Ulum.
"Kami melakukan banyak ikhtiar bagaimana Pesantren Bahrul Ulum tetap eksis tetap, tetap berkah, tetap ramai, tetap banyak sumber daya manusia yang semangat ngaji, dan banyak para santri yang semangat thalabul Ilmi di bumi Bahrul Ulum," jelas Gus Wafi.
Acara tersebut juga menjadi ajang reuni spiritual para alumni yang telah lama tidak ziarah kepada masyayikh Bahrul Ulum Tambakberas.
"Para alumni, mungkin ada sebagian di antara njenengan ada yang berpuluh-puluh tahun tidak ziarah ke Pesantren Bahrul Ulum. Dari tadi pagi di setiap sudut Tambakberas penuh dengan alumni. Kumpul semua untuk menyambung silaturahim spritualitas dengan masyayikh Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas. Ini menandakan para alumni peduli dengan pondok Bahrul Ulum," imbuh Kiai yang juga Wakil Rektor Unwaha Jombang ini.
Sementara itu, Ketua Majelis Pengasuh, KH Muhammad Hasib Wahab Hasbullah memberikan amanah kepada alumni untuk selalu mengingat dan berpegang teguh pada tiga hal.
"Pertama ilmu, kedua harus kaya, ketiga adalah taqwallah sehingga sakti. Pegang teguh ini," terangnya.
Terakhir, Kiai Hasib juga menyampaikan salam kepada wali santri melalui santri yang akan menjalani musim libur sekolah dan pesantren.
"Ini kegiatan termasuk istimewa, sampaikan salam kami ke orang tua kalian," pungkas putra almaghfurlah KH Wahab Chasbullah ini.
Kontributor: Rifatuz Zuhro
Terpopuler
1
Hidupkan Bulan Muharram dengan 2 Amalan Ini
2
Khutbah Jumat: Tahun Baru Hijriah dan Perjalanan Penting Nabi Muhammad
3
LF PBNU Rilis Data Hilal Awal Muharram 1447 H
4
BMT NU Jombang Berangkatkan 3 Orang Anggotanya Melaksanakan Ibadah Umrah
5
KH Zulfa Mustofa: Belajar di Pesantren Itu Aman, Jelas Sanadnya
6
Sujito, Potret Pelaku Usaha Jahit yang Berkembang Bersama BMT NU Jombang, hingga Bisa Bangun Rumah
Terkini
Lihat Semua