Kemenag RI Luncurkan Tema dan Logo Hari Santri 2023
Jumat, 6 Oktober 2023 | 11:29 WIB

Launching tema dan logo Hari Santri 2023 di Auditorium HM Rasjidi Gedung Kemenag RI, Jakarta pada Jumat (06/10/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)
Achmad Subakti
Kontributor
NU Online Jombang,
Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI) meluncurkan tema dan logo Hari Santri 2023 di Auditorium HM Rasjidi Gedung Kemenag RI, Jakarta pada Jumat (06/10/2023).Â
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramadhani menjelaskan, setiap tahun, Kementerian Agama dalam memperingati Hari Santri selalu mengangkat tema yang berbeda, yang selaras dengan dinamika kehidupan sosial masyarakat.Â
"Tema yang kami usung pada peringatan hari santri 2023 adalah 'Jihad Santri, Jayakan Negeri'. Tema ini kami rasa sangat aktual dan relevan dalam sosial keagamaan yang pada saat ini kita alami. Semoga tema ini dapat diterima dengan baik oleh masyarakat luas," katanya.Â
Ia melanjutkan, Kemenag menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka memeriahkan hari santri. Launching hari santri yang sedang berlangsung, merupakan kegiatan yang mengawali serangkaian Hari Santri 2023.Â
Setelah launching, lanjut dia, Kemenag akan mengadakan festival seni budaya santri yang kami disebut Makhrojan. Ada tiga kegiatan dalam Festival ini, yang pertama adalah pameran seni rupa, malam gebyar seni budaya, dan melukis bersama Gus Men dan Gus Mus.Â
"Penyelenggaraan Makhrojan ini akan kami pusatkan di Kawasan Kota Lama, Semarang Jawa Tengah. Dimulai dari tanggal 14 sampai 22 Oktober 2023," ujarnya.Â
Sementara itu, Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan definisi santri menurut KH Musthofa Bisri (Gus Mus). Menurut Gus Mus, Santri adalah murid kiai yang dididik dengan penuh kasih sayang, untuk menjadi mukmin yang kuat.
"Santri juga kelompok yang mencintai negaranya, sekaligus menghormati orang tuanya meskipun keduanya telah tiada. Santri juga adalah mereka yang menyayangi anda sesama hamba Allah, mencintai ilmu dan tidak pernah berhenti belajar," kata Gus Men, sapaannya.Â
Menurut Gus Men, santri menganggap agama sebagai anugerah dan sekaligus wasilah untuk mendapatkan ridho Allah. Santri adalah hamba yang selalu bersyukur.Â
"Kesimpulan saya, santri ini sangat luas. Bukan hanya mereka yang sekarang berada di pesantren, tetapi sesuai dengan definisi yang diberikan oleh Gus Mus adalah bagian dari santri," imbuhnya.Â
Terpopuler
1
Santuni Anak Yatim dan Dhuafa, Cara UPZISNU PRNU Jombatan Peringati 10 Muharam
2
Konferancab XVI Tetapkan Wawan dan Dinda Nakhoda Baru IPNU-IPPNU Sumobito
3
Ziarah Muassis Jadi Agenda Fatayat NU Jombang Jelang Pelantikan, Teguhkan Langkah dengan Doa dan Teladan
4
10 Muharam, Mengenang Cucu Rasulullah yang Syahid di Karbala
5
Jejak Nabi Daniel dalam Literatur Islam: Riwayat, Penemuan Jasad, dan Mukjizatnya
6
PW IPPNU Jatim Gelar Hangout Media Batch 2, Cetak Kader Cakap Digital dan Literasi Media
Terkini
Lihat Semua