Nasional

Kapan 1 Ramadhan 1446 H Versi NU?

Rabu, 26 Februari 2025 | 19:59 WIB

Kapan 1 Ramadhan 1446 H Versi NU?

Rukyatul hilal. (Foto: NU Online)

NU Online Jombang,
Saat ini, sebagian umat Islam di Indonesia menanti kepastian awal Ramadhan 1446 H. Masalah awal dan akhir puasa memang selalu penting bagi umat Islam. Ada perbedaan metode dalam menentukannya. Ada yang cukup berpegang pada kecanggihan perhitungan astronomis (hisab), ada pula yang menggunakan metode melihat bulan langsung dengan mata kepala (rukyatul hilal). Hasil akhirnya kadang kala sama, kadang kala berbeda.


Di negeri ini, sudah beberapa kali terjadi perbedaan awal puasa dan lebaran di kalangan umat Islam, atau antara kelompok Islam tertentu dengan ketetapan pemerintah. Hal ini antara lain karena perbedaan metode di atas. Selain itu, ada pula kelompok Islam yang mengacu pada penetapan di Arab Saudi, atau penetapan seorang pemimpin tarekat.


Lalu, kapan kepastian awal Ramadhan 1446 H versi Nahdlatul Ulama (NU)?


NU melalui Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam penetapannya selalu konsisten menggunakan metode yang sama dengan pemerintah, yaitu melalui rukyatul hilal dan hisab. Sehingga, dalam penetapannya, NU akan menunggu hasil rukyatul hilal dan keputusan sidang isbat.


Penentuan Awal Ramadhan
Menteri Agama, Nasaruddin Umar dijadwalkan akan memimpin langsung Sidang Isbat awal Ramadhan 1446 H. Penentuan awal bulan puasa umat Islam di Indonesia itu digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag) pada Jumat, 28 Februari 2025. 


Melansir NU Online, Abu Rokhmad, Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam menyebutkan, ada 3 rangkaian yang akan dilakukan dalam sidang isbat. Pertama, pemaparan data posisi hilal berdasarkan perhitungan astronomi. Kedua, verifikasi hasil rukyatul hilal dari berbagai titik pemantauan di Indonesia. Ketiga, musyawarah dan pengambilan keputusan yang akan diumumkan kepada publik.


Abu Rokhmad mengajak masyarakat menunggu hasil sidang isbat dan pengumuman pemerintah terkait awal Ramadan 1446 H. Hal itu sejalan dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) No 2 tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadhan, Syawal, dan Dzulhijjah. 


Data hilal 29 Sya'ban 1446 H atau bertepatan dengan Jumat, 28 Februari 2025 menunjukkan sudah di atas ufuk dan di atas kriteria imkan rukyah yang sebesar 3 derajat untuk ketinggiannya dengan elongasi 6 derajat. 


Hilal untuk markaz Jakarta berdasarkan data Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) ketinggiannya mencapai 4 derajat 03 menit 30 detik dan elongasinya 6 derajat 01 menit 23 detik. Adapun ijtimak atau konjungsi terjadi pada Jumat Legi, 28 Februari 2025 pukul 07.46.18 WIB. 


Sementara itu, letak matahari terbenam pada posisi 07 derajat 55 menit selatan titik Barat dan letak hilal pada posisi 06 derajat 00 menit 10 detik Selatan Titik Barat. Adapun kedudukan hilal 01 derajat 54 menit 50 detik Selatan Matahari dengan keadaannya miring ke Utara dan lamanya 19 menit 10 detik.