• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 19 April 2024

Nasional

Canda Ketum PBNU, Gus Yahya di Hadapan Presiden dan Wakilnya

Canda Ketum PBNU, Gus Yahya di Hadapan Presiden dan Wakilnya
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. (Foto: NU Online/Jordan Haikal)
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya. (Foto: NU Online/Jordan Haikal)

NU Online Jombang,
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) melempar candaan di hadapan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden, KH Ma'ruf Amin. Situasi itu terlihat saat Gus Yahya menyampaikan sambutan di pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) masa khidmah 2022-2027 di Balikpapan, Kalimantan Timur (31/1/2022).


Gus Yahya menyebut bahwa acara tersebut bukanlah Muktamar NU. Penegasan ini lantaran  tersebut dihadiri oleh banyak pejabat negara, termasuk Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden, KH Ma’ruf Amin.


“Saya kira saudara-saudara yang mengatur broadcast atau penayangan acara ini secara online harus menulis besar-besar di judul acaranya bahwa ini adalah acara pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama dan kita bukannya mau Muktamar lagi,” katanya seperti yang dikutip dari siaran langsung TVNU, Senin (31/1/2022).


Gus Yahya juga mengatakan, kehadiran presiden dan wakil presiden dalam satu momentum acara yang sama merupakan peristiwa yang jarang terjadi. Tampak pula wakil presiden ke-10 dan ke-12, Jusuf Kalla berada di lokasi acara.


“Jarang sekali hadir bersama-sama presiden dan wakil presiden, ini masih ditambah lagi satu wakil presiden yang ke-10 dan ke-12 di acara yang sama,” ujar Gus Yahya.
 

Selain dihadiri Jokowi, KH Ma’ruf Amin, dan Jusuf Kalla, turut hadir Ketua DPR RI Puan Maharani, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan 9 orang menteri kabinet Indonesia Maju.


“Para kiai-kiai sepuh hadir bersama kita juga di sini,” ujar Gus Yahya.


Kontributor: Karimatul Maslahah
Editor: Ahmad 


Nasional Terbaru