Sejarah Kemenangan Umat Islam di Spanyol pada Bulan Rajab
Rabu, 22 Januari 2025 | 19:08 WIB
Achmad Subakti
Penulis
Ada banyak kisah yang menceritakan kehebatan umat Islam di masa lampau. Salah satunya ialah ketika umat Islam dapat berkoalisi menguasai Spanyol yang saat itu dikuasai Raja Alfonso VI. Puncak kemenangan ini terjadi pada Bulan Rajab, salah satu bulan haram yang diistimewakan dalam Islam.
Ustadz Muhammad Tholchah Al Fayad dalam tulisannya Bulan Rajab dan Umat Islam Spanyol menceritakan, kisah ini dimulai dari jatuhnya Kota Toledo, salah satu Kota terbesar di Spanyol ke tangan Raja Alfonso VI pada bulan Syawal tahun 478 H. Pada awalnya, pangeran al-Qadir Billah Yahya meminta bantuan Raja Alfonso VI dari Kastilia untuk merebut kembali tahtanya di Kota Toledo yang telah dikuasai oleh Ibnu Hudaidi. Akan tetapi, justru yang terjadi adalah Raja Alfonso VI berhasil menjarah Kota Toledo hingga menjadikannya sebagai pusat kerajaannya. Sedangkan, pangeran al-Qadir Billah Yahya melarikan diri ke Kota Valencia.
Penjarahan Kota Toledo ini juga berkat restu dan dukungan dari Ibnu ‘Ibad, raja Sevilla serta beberapa kerajaan Islam lainnya yang bermusuhan dengan Kerajaan Toledo. Tercatat, hanya Umar al-Mutawakkil ‘Alallah, raja Badajos yang mengirimkan bantuan ke Kota Toledo untuk melawan pasukan Raja Alfonso VI yang berasal dari daerah Leon, Kastilia, Aragon, dan Gasilia.
Perubahan terjadi sangat signifikan, masjid-masjid diubah menjadi gereja serta salib bertebaran di mana-mana, umat Islam di Kota Toledo dibunuh. Melihat hal ini, ulama Spanyol tidak tinggal diam. Sejak terjadinya tragedi Barbastro tahun 456 H, Syekh Ibnu Abdil Bar (W.463 H) dan Abu Walid al-Baji (W.474) selalu menyerukan persatuan umat Islam yang tengah tercerai-berai. Namun, berjalannya waktu justru Kota Cordoba dan Kota-Kota di sekitarnya jatuh ke tangan raja Alfonso VI. Selain itu, kerajaan-kerajaan Islam yang tersisa dipaksa membayar pajak kepada raja Alfonso VI.
Keadaan ini memaksa para raja muslim di Spanyol untuk menggelar musyawarah besar menyatukan mereka yang selama ini saling bermusuhan. Al-Mu’tamad Ibnu Ibad, raja Sevilla mencetuskan ide untuk meminta bantuan kepada kerajaan al-Murabbithin di Maroko sebagai kerajaan terdekat yang mampu menolong mereka.
Perjalanan Yusuf Bin Tasyfin Menyelamatkan Muslim Spanyol
Di seberang selat Gibraltar, Yusuf bin Tasyfin sedang membangun Kota Marakesh sebagai ibu Kota kerajaan al-Murabbithin. Ia adalah raja yang sukses mempersatukan Maroko pada tahun 474 H. Para raja di Spanyol mengirimkan tokoh-tokoh ulama seperti Ubaidillah bin Adham (mufti Cordoba) dan Abdullah bin Habus (mufti Granada) untuk meyakinkan Yusuf bin Tasyfin di Kota Ceuta agar mau membebaskan umat Islam dari penindasan raja Alfonso IV.
Yusuf bin Tasyfin pun mengumpulkan 7000 ahli berkuda dan ribuan pasukan dari berbagai Kota di Maroko serta menyiapkan 100 kapal untuk menyeberangi selat Gibraltar. Perjalanan penuh rintangan ini terjadi pada bulan Rabi’ul Awwal tahun 479 H.
Setibanya di Spanyol, pasukan Yusuf bin Tasyfin bergabung dengan pasukan gabungan muslim Spanyol di Sevilla untuk menyusun strategi perang. Kemudian, mereka berangkat menuju Tortosa untuk bergabung dengan pasukan Umar al-Mutawakkil ‘Alallah, raja Badajos. Setelah terjadi perundingan yang cukup sulit, diputuskanlah daerah Sagrajas yang dekat dengan sungai Tajo sebagai kawah pertempuran.
Strategi umat Islam dalam peperangan ini cukup unik yaitu mereka membagi beberapa kloter pasukan perang agar musuh mengira bala bantuan umat Islam datang tanpa henti. Selain itu, Yusuf bin Tasyfin menunjuk pasukan al-Mu’tamad bin ‘Ibad di garis depan, pasukan al-Mutawakkil bin al-Afthusy di sayap kanan, pasukan Spanyol lainnya di sayap kiri dan garis belakang.
Sedangkan di sisi lain, raja Alfonso VI menyiapkan pasukannya dalam keadaan kelelahan setelah menaklukkan perlawanan Ibnu Hud, Raja Zaragoza. Raja Alfonso pun mengumpulkan pasukannya dari daerah Gasilia, Leon, Basque, Astoria, Aragon dan Castilia. Selain itu, ia juga meminta tambahan pasukan dari Perancis, Jerman, Inggris, dan Italia untuk ikut bergabung dengannya. Para pendeta serta kardinal dari berbagai daerah pun datang untuk memberkati pasukan Alfonso VI.
Mimpi Rasulullah Sebagai Pertanda Kemenangan
Suatu malam sebelum terjadinya peperangan, Syekh Ahmad bin Rumailah dari Kota Cordoba bermimpi bertemu Rasulullah. Dalam mimpinya, Rasulullah memberikan kabar gembira atas kemenangan umat Islam esok hari. Mimpi ini pun diceritakan kepada Yusuf bin Tasyfin dan menambah semangatnya dalam menyiapkan pasukan perang.
Peperangan Sagrajas dan Kemenangan Umat Islam
Awalnya, Raja Alfonso meminta peperangan diadakan pada Hari Senin tanggal 15 Rajab. Akan tetapi, ini hanyalah tipu muslihat. Ia justru menyerang pasukan umat Islam pada pagi hari Jumat tanggal 12 Rajab di Sagrajas. Beruntungnya, Dawud Ibnu ‘Aisyah sebagai panglima perang umat Islam cukup tangguh menahan gempuran musuh yang datang dari berbagai arah.
“Wahai umat Islam, bersabarlah dalam melawan musuh-musuh Allah, sesiapa yang mati syahid maka ia mendapatkan surga, dan sesiapa yang masih hidup maka ia mendapatkan harta jarahan,” ucap Yusuf bin Tasyfin di medan perang.
Peperangan ini dapat diselesaikan hanya dalam tempo satu hari. Kemenangan pun diraih oleh umat Islam. Padahal jumlah pasukan umat Islam sangat sedikit melawan pasukan Raja Alfonso VI yang sangat banyak. Pada akhirnya, Yusuf bin Tasyfin pun kembali ke Maroko setelah mendengar kematian salah satu putranya. Sedangkan, Raja Alfonso VI dapat dipukul mundur kembali ke Kota Toledo. Umat Islam pada perang Sagrajas berjumlah tiga puluh ribu prajurit, sedangkan pasukan Alfonso VI berjumlah seratus ribu prajurit.
Sayangnya, para pemimpin umat Islam di Spanyol terpecah-pecah lagi setelah kemenangan di perang Sagrajas. Hal ini memaksa Yusuf bin Tasyfin untuk menaklukkan para raja muslim di Spanyol pada tahun 483 H agar tidak terjadi lagi peperangan di antara mereka. (Dr. Jamil Abdullah al-Mishri, az-Zalaqah Ma’rakah al-Hasimah fil Andalus [KSA: Maktabah al-Islamiyah, 2003] hal.196)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Koreksi Diri di Penghujung Syawal
2
Khutbah Jumat: Menjauhkan Diri Bernasib Su'ul Khatimah, Jangan Terjerumus pada 5 Golongan Ini
3
Keberangkatan Mulai 2 Mei, Berikut Jadwal Lengkap Perjalanan Haji 2025
4
Porseni Jenjang MI Dibuka, Wabup Jombang Gus Salman Sampaikan Komitmen Pemerintah Dukung Prestasi Siswa
5
Dilantik, Ini Susunan Pengurus PW IPNU Jatim Masa Khidmah 2024-2027
6
BMKG Prediksi Kemarau 2025 Dimulai April, Apa Yang Perlu Disiapkan?
Terkini
Lihat Semua