KH M Sholeh
Penulis
Sejumlah fasilitas masjid, seperti karpet, listrik, sound system, dan lain sebagainya tentu saja diperuntukkan untuk kebutuhan masjid. Namun, di lapangan sebagian fasilitas masjid kadang digunakan di luar kebutuhan masjid. Yang biasa ditemui misalkan seseorang yang menggunakan aliran listrik untuk kebutuhan pribadi, misalnya ngecas Hand Phone (HP) di masjid.
Terkait hal itu, dalam teks di kitab Fathul Muin yang diperjelas oleh Sayyid Bakri dalam I'anatut Tholibin ini diterangkan.
ويحرم أخذ شىء من زيته وشمعه اى للمسجد اى المختص به بأن يكون موقوفا عليه أومملوكا له بهبة أو شراء من ريع موقوف علي مصالحه واذا أخذ منه ذلك وجب رده
Artinya, "Diharamkan mengambil minyak dan lilin masjid, yaitu yang disediakan khusus untuk masjid, baik karena barang tersebut diwakafkan atau dimiliki masjid sebagai hadiah atau hasil pembelian dari harta yang diwakafkan untuk kepentingan masjid. Dan jika seseorang mengambil sesuatu dari masjid, maka harus dikembalikan sebagaimana semula".
Keterangan di atas bila ditarik dalam konteks kekinian erat kaitannya dengan peristiwa mengambil aliran listrik milik masjid untuk kebutuhan mengisi baterai HP (cas HP). Peristiwa ini dipertegas sebagaimana penjelasan di kitab I'anatut Tholibin tidak dibenarkan bahkan haram.
Lalu pertanyaannya adalah bagaimana solusinya? Solusinya adalah takmir masjid hendaknya membuat tempat khusus untuk ngecas HP dengan model sewa, misalnya setiap satu kali ngecas ditarip Rp2000, dan seterusnya.
Baca Juga
Hukum Menjawab Salam via Tulisan WA
Senada dengan apa yang disampaikan dalam Fathul Muin ini adalah An-Nawawi dalam kitab Al-Majmuk sebagai berikut:
لا يجوز أخذ شيء من أجزاء المسجد كحجر وحصاة وتراب وغيره
Kendati demikian, ada pendapat lain dikemukakan oleh Syaikh Dr Al-Fauzan yang memperbolehkan ngecas HP di masjid ketika takmir masjid tidak melarang melakukannya. Hal ini karena listrik yang digunakan untuk nge-charge HP sangat sedikit, dan itu tidak membebani masjid. Sebagaimana dalam fatwa beliau dalam Syabkah al-Amin al-Salafiyah berikut:
إذا كان القائمون على المسجد يمنعون من شحن الجوال فلا يجوز ، أما إذا كانوا ما يمنعون فلا مانع ذلك فهو شيء يسير ما يكلف شيء ، لكن إذا كانوا يمنعون فلا تشحنه من المسجد
Artinya, “Jika takmir masjid melarang untuk mengisi daya ponsel, maka tidak boleh men-charge HP di masjid. Namun jika mereka tidak melarang, maka tidak masalah untuk melakukannya. Karena ini hanya sebentar, tidak sampai membebani masjid. Dan jika mereka (takmir) melarang, maka tidak boleh nge-charge HP di masjid.”
Wallahu A'lam Bisshawab.
*Ditulis oleh KH M Sholeh, Tokoh Nahdlatul Ulama Kabupaten Jombang, Wakil Rais PCNU Jombang 2017-2022
Terpopuler
1
Jadwal dan Link Live Streaming Timnas Indonesia Vs Bahrain
2
Mengenang 92 Tahun KH M Ma'shum Ali Wafat: Menyingkap Misteri Pembakaran Foto Diri
3
Bagaimana Jika Zakat Fitrah Diberikan kepada Keluarga Sendiri? Ini Penjelasannya
4
Berkah Ramadhan, Pengusaha Janggelan di Jombang Alami Kenaikan Omzet 2 Kali Lipat
5
Waktu Buka Puasa Hari Ini dan Besok Daerah Jombang Juga Banyuwangi, Ahad-Senin 23-24 Maret 2025
6
Sidang Isbat Penetapan 1 Syawal 1446 H Digelar 29 Maret Mendatang
Terkini
Lihat Semua