KH Abdul Kholiq Hasan Tegaskan Mencintai Tanah Air Adalah Fitrah
Selasa, 20 Agustus 2024 | 20:03 WIB
Syaiful Habib
Kontributor
NU Online Jombang,
Dalam tausiyahnya, KH Abdul Kholiq Hasan mengingatkan bahwa mencintai negeri atau tanah air adalah fitrah. Hal ini disampaiakan pada pengajian rutin Al-Hikam di Masjid Al-Muhibbin, Tambakberas, Jombang pada Senin (19/8/2024).
Kiai Kholiq mengungkapkan, tidak heran jika di hari ulang tahun negeri ini, masyarakat begitu antusias mensyukuri dan merayakannya. Menurutnya, karena hal itu adalah bagian dari kecintaan terhadap tanah air.
"Mencintai negeri adalah fitrah. Orang-orang yang merantau di negeri-negeri lain walaupun mereka sukses pasti masih rindu dan kangen dengan kampung halamannya. Karena tanah air adalah tumpah darah pertama saat dia dilahirkan," ungkapnya.
Ia juga menjelaskan, pada dasarnya setiap manusia itu memiliki kecintaan terhadap tanah airnya. Sehingga ia merasa nyaman menetap di dalamnya dan selalu merindukannya ketika jauh.
Tak sampai di situ, ia kemudian mempertegas pandangan cinta tanah air dalam Islam dengan menyampaikan beberapa cerita dan hujjahnya, di antaranya ialah kisah saat Rasulullah diusir dari tanah airnya, Makkah.
"Ketika Rasulullah diusir keluar dari Makkah beliau naik pada sebuah bukit dan memandang Makkah yang di dalamnya terdapat Ka'bah. Dengan pandangan haru berlinang air mata Beliau berkata 'Wahai Makkah, Engkau adalah negeri yang paling aku senangi, seandainya pendudukmu tidak mengusirku, selama-lamanya aku tidak akan meninggalkanmu'. Begitulah yang diucapkan Rasulullah kala itu," ucap Rektor IAIBAFA itu.
Menurutnya, dengan kecintaan terhadap tanah air, otomatis membuat seseorang akan rela melakukan yang terbaik untuk bangsa dan negerinya. Ia juga menceritakan kecintaan nabi pada negerinya saat beliau hijrah dari Makkah ke Madinah.
"Rasulullah kemudian hijrah ke Madinah atas perintah Allah, maka Madinah menjadi tanah air kedua bagi beliau. Ketika beliau di Madinah, beliau sangat mencintai Madinah hingga memanjatkan sebuah doa agar Allah menumbuhkan cinta terhadap Madinah," tuturnya.
Adapun doa yang dibaca Rasulullah saat itu berbunyi:
اللَّهُمَّ حَبِّبْ إِلَيْنَا الْمَدِينَةَ كَحُبِّنَا مَكَّةَ أَوْ أَشَدَّ
Artinya, 'Ya Allah tumbuhkanlah cinta kami kepada Madinah seperti cinta kami kepada Makkah atau lebih kuat dari cinta kami atas Makkah'.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Akhir Syawal: Merawat Silaturahim dengan Sesama
2
Gus Kikin Kisahkan Sepak Terjang KH Asy’ari, Ayahanda KH Hasyim Asy’ari
3
Ini Desain dan Makna Logo Harlah Ke-75 Fatayat NU, Unduh di Sini
4
Memahami Makna Halal Bihalal menurut Prof Quraish Shihab
5
Indahnya Syawal, Bulan Pernikahan Rasulullah dan Siti Aisyah
6
Halal Bihalal LTN MWCNU Diwek: Pompa Spirit Baru Tingkatkan Literasi dan Komitmen Rampungkan Buku
Terkini
Lihat Semua