Teks Sambutan Ketua PWNU Jatim Gus Kikin saat Pelantikan PCNU Jombang 2024-2029
Senin, 2 September 2024 | 10:32 WIB
NU Online Jombang,Â
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) menghadiri pelantikan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang pada Rabu (28/8/2024) di Gedung Serbaguna PCNU setempat.
Pengasuh Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang itu mendapat kesempatan menyampaikan sambutan di hadapan para undangan. Salah satu poin penting yang disampaikan Gus Kikin pada saat itu adalah komitmen ulama-ulama NU membersamai masyarakat sejak NU didirikan. Hal itu adalah legasi yang mesti terus dilanjutkan hingga sekarang. Berikut ini sambutan Gus Kikin:
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhÂ
Alhamdulillahi robbil alamin wabihi nasta'inu wa 'ala umuriddunya waddin.Â
Â
Wasshalatu wassalamu ala asyrofil ambiya walmursalin Sayyidina wa Maulana Muhammadin wa 'ala alihi washahbihi ajma'in.
Yang terhormat poro alim, para ikai, wabil khusus yang saya hormati Wakil Rais Aam PBNU KH Anwar Iskandar, Ketua PBNU Bidang Keagamaan Dr KH Ahmad Fahrurrozi, yang saya hormati KH Masduqi Al-Hafidz, yang saya hormati KH Hasib Wahab, ketua MUI Kabupaten Jombang, Pj bupati, kepala tingkat 2 daerah Jombang
Selamat datang kepada semua yang sudah beberapa hari ini di Jombang, kumpul sama NU, kita aman-aman saja. Yang saya hormati Kapolres dan yang mewakili, Sat Radar, Rais Syuriyah PCNU Jombang KH Achmad Hasan, beserta jajaran kepengurusan syuriyah PCNU Jombang, Ketua PCNU Jombang KH Fahmi Amrullah Hadziq. Yang saya hormati pengurus tanfidziyah PCNU Kabupaten Jombang, lembaga, Fatayat, Muslimat, sahabat-sahabat Ansor dan Banser dan para hadirin yang dirahmati oleh Allah subhanahu wa ta'ala.Â
Pertama saya sampaikan selamat. Ini pelantikan yang sudah lama ditunggu, saya sudah sempat ditanya kapan ini? Alhamdulillah hari ini terlaksana juga. Dan ini merupakan suatu tanda, bahwa pengurus NU Cabang di Jombang mulai saat ini sudah resmi menjadi pengurus PCNU Jombang. Dan saya sampaikan selamat berhikmat di NU.
Ini katanya Gus Mus orang ini kok sibuk jadi pengurus NU ya, NU ini organisasi kampung. Gus Mus menyebutnya organisasi kampung, saya jadi mikir apa maksudnya, apa sesuatu yang ada di dalam sebutan organisasi kampung, NU itu merupakan sebuah organisasi yang mana didirikan sebagai wadah untuk umat Islam untuk mengikuti paham Ahlussunnah wal Jamaah ini merupakan satu bentuk kegiatan civil society, maka dari itu bentuknya NU itu adalah perkumpulan, bukan seperti organisasi-organisasi lain.
Itu adalah kumpulan masyarakat dan sejak awal para kiai, para ulama sejak zaman dulu itu selalu membersamai masyarakat, begitu tekunnya para kiai, para ulama di zaman-zaman itu sehingga tidak pernah ditinggalkan masyarakat. Itu selalu didampingi oleh para ulama, selalu didampingi oleh para kiai.
Saya kadang-kadang berpikir Indonesia yang katanya dijajah oleh Belanda 350 tahun, saya rasa tidak sampai segitu, barangkali itu setelah selesai Belanda kembali pulang dari Indonesia terakhir pada tahun 1949. Indonesia tidak mengalami kerusakan tradisi, tidak mengalami kerusakan budayanya, peradabannya tetap utuh.
Yang biasa ziarah makam tetap ziarah makam, yang biasa selamatan tetap selamatan, yang biasa shalawatan tetap shalawatan. Dan itulah hasil itu adalah warisan yang ditinggalkan oleh para masyaikh, para ulama, para aulia, leluhur-luhur kita semuanya. Dan itulah saya berpikir tadi telah disampaikan oleh Gus Fahmi pokoknya kalau NU itu masih guyub aman Indonesia.
Paling tidak di Jombang, keberadaan NU itu memudahkan bagi umara untuk bersilaturahim dengan masyarakat. sepanjang NU-nya itu tidak usrek, itu akan tenang. Itu tradisi, itu yang ditinggalkan oleh para aulia, para leluhur para aulia kita mendampingi masyarakat, mendampingi kesehariannya, mendampingi dalam kegiatan-kegiatannya, mendampingi masyarakat pada saat mengalami masalah. Yang dilakukan pada masa aulia dan yang dilakukan leluhur itu. Dan itu terjadi di lapisan bawah di dalam jamaah Nahdlatul ulama.
Oleh karena itu saya berpikir yang berkembang ini organisasinya orang kampung tetapi kita mempunyai saluran sampai ke tingkat atas. Mulai dari PW, PB dengan umara dengan para pejabat-pejabat yang ada di pusat sana.
Kemudian, ketika kita melihat MWC, melihat ranting, dan itulah yang harus kita lakukan nanti pada saat kita beraktivitas di PCNU itu memiliki tanggung jawab bersama untuk kita membersamai masyarakat. Itulah yang kemudian saya juga menyampaikan terima kasih lagi, saya ingat, kontribusi PCNU Jombang saat Konferwil NU Jatim yang lalu. Kekompakan PCNU Jombang bersama panitia MWC.
Saya sampaikan terima kasih. Dan saya ingat temanya "Merajut Ukhuwah Memperkokoh Jamiyah dalam Mendampingi Umat". Kembali lagi kepada umatlah yang paling penting. Apalagi di Indonesia banyak masyarakat kita yang harus didampingi. Mulai dari tingkat-tingkat kabupaten, kemudian kecamatan. Nah itu di NU ada pengurus cabang, MWCNU, kemudian ada ranting. Dan barangkali ke depan itu bisa lagi nanti diformalkan pengurus anak ranting jadi biar nyampe ketika sampai bawah anak ranting pun nanti memiliki majelis ta'lim di masjid-masjid. Wah, ini akan lengkap semuanya, itu nyambung.
Insyaallah, silaturahmi akan terbangun dan insyaallah akan menjadikan kota paling adem, ayem, tenteram, dan dalam naungan Nahdlatul Ulama.
Ini nanti sama program-programnya akan kita samakan mulai dari PC, kami dari pengurus wilayah juga demikian. kebersamaan-kebersamaan ini harus kita bangun. Kalau di NU ada perbedaan itu aneh. NU, itu isinya adalah umat Islam yang mengikuti paham Ahlis Sunnah wal Jamaah, tuntunannya sudah jelas kalau kita sama-sama mengikuti itu tidak akan ada perbedaan.
Kalau ada perbedaan, pasti ada kepentingan pribadi. Nah ini wallahu a'lam kepentingannya apa. Mudah-mudahan kepentingan-kepentingan sesuai dengan apa yang dipahami, NU ini menjadi prioritas terutama. Kemudian kalau ada itu, ya tidak banyak-banyak mungkin di hal-hal yang tidak penting saja. Bagaimana beruluk salam dengan yang lain. Tetapi intinya bahwa NU mengikuti paham Ahlis Sunnah wal Jamaah, kita memiliki tuntunan yang sama yang harus diikuti harus diamalkan oleh seluruh warga Nahdlatul ulama.
Kembali lagi saya sampaikan selamat sekali lagi mudah-mudahan PCNU Jombang ini mendapatkan ridha Allah subhanahu wa ta'ala bisa selarasin, sinkron dengan PWNU dengan MWCNU dan ranting dan mendapatkan ridha Allah, berkahnya menjadi manfaat di sini, fiddini, wad dunya, wal akhiroh.
Demikian yang saya sampaikan.
Wallahul muwaffiq Ila aqwamittorriq.
Wassalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.
******
*Ditranskrip oleh Rana Wahyu Fatimah, mahasiswi jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Universitas Hasyim Asy'ari (Unhasy).
Terpopuler
1
Ketua PCNU Jombang, Gus Fahmi Harap Nahdliyin Makin Banyak yang Jadi Anggota BMT NU
2
Besok Mulai Puasa Ayyamul Bidh, Ini Niat dan Asal-usul Penamaannya
3
Rais dan Ketua PCNU Jombang Kompak Hadiri RAT BMT NU Tahun Buku 2024
4
Rapat Anggota Khusus di RAT BMT NU Jombang Sepakati 4 Perubahan Anggaran Dasar, di Antaranya Komposisi SHU
5
Terus Berkembang, Aset BMT NU Jombang Tahun Buku 2024 Capai Rp161,8 Miliar
6
Banjir Prestasi, MI Darussalam Curahmalang Borong 10 Trofi dalam Porseni 2025
Terkini
Lihat Semua