Daerah

Setiap Bulan Sekali, UPZISNU Kepatihan Jombang Rutin Santuni Dhuafa secara Bergilir

Sabtu, 26 Maret 2022 | 14:29 WIB

Setiap Bulan Sekali, UPZISNU Kepatihan Jombang Rutin Santuni Dhuafa secara Bergilir

Penyerahan paket sembako kepada dhuafa dalam program Jumat Mubarok UPZISNU Kepatihan Jombang. (Foto: NU Online Jombang/Ali Purnomo)

NU Online Jombang,
Unit Pengelola Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (UPZISNU) Desa Kepatihan, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang punya kegiatan rutin, yakni berbagi kepada para dhuafa. Pelaksanaannya setiap bulan sekali di hari Jumat. Program ini dinamai Jumat Mobarok.


Istilah Jumat Mubarok diambil dari bahasa Arab yang artinya adalah Jumat Berkah. Menurut kamus Al-Munawwir, berkah dalam bahasa Arab adalah barokah yang artinya nikmat. Sedangkan secara istilah, berkah (barokah) artinya ziyadatul khair, yakni bertambahnya kebaikan. Hal inilah yang mendasari pemilihan program berbagi dengan masyarakat kurang mampu di hari Jumat.


Ketua UPZISNU Kepatihan, Muhammad Manshur mengatakan, kegiatan rutin menyantuni dhuafa dilakukan sebulan sekali secara bergilir di Desa Kepatihan dengan mendatangi satu per-satu rumah warga yang kurang mampu. 


"Kami door to door bagikan ke rumah warga dan kami memilih hari Jumat, biar tambah berkah. Sebab Jumat rajanya hari," ungkap Manshur.


Menurutnya, yang disantuni bukan hanya warga NU saja, karena di Desa Kepatihan terdiri dari masyarakat yang majemuk. Termasuk juga organisasi yang beragam. Ia menegaskan bahwa program UPZISNU tersebut menyentuh semau kalangan.


"Iya (masyarakat) Desa Kepatihan punya beragam unsur, inilah tujuan UPZISNU lebih mengedepankan sosial," ujar pria yang juga ketua Pengurus Ranting NU Kepatihan ini.


Pada Jumat (25/3/2022) kemarin dimulai pada sore hari dengan melibatkan Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kepatihan untuk pendataan masyarakat yang berhak menerima.


Ketua PR GP Ansor Kepatihan Nanang Abdullah menjelaskan, sementara data dhuafa yang berhak menerima sejumlah 13 paket sembako di salurkan ke RW 04. "Sembako terdiri dari minyak goreng, beras, kopi, dan lain-lain," jelas Nanang.


Dirinya berharap, selain menjaga keberagaman di Desa Kepatihan, program tersebut juga bisa menjaga persatuan antartetangga, sebab menurutnya warga di Desa Kepatihan beraneka ragam.


"Semoga aksi kegiatan NU Desa Kepatihan bisa bermanfaat bagi semua kalangan khusus dhuafa," harapnya.