• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 26 April 2024

Daerah

Unik, Khitan Sultan UPZISNU Kepatihan Diikuti Satu Peserta, Diarak Pakai Becak

Unik, Khitan Sultan UPZISNU Kepatihan Diikuti Satu Peserta, Diarak Pakai Becak
Unik, Khitan Sultan UPZISNU Kepatihan Diikuti Satu Peserta, Diarak Pakai Becak. (Foto: NU Online Jombang/Siti Ratna Sari)
Unik, Khitan Sultan UPZISNU Kepatihan Diikuti Satu Peserta, Diarak Pakai Becak. (Foto: NU Online Jombang/Siti Ratna Sari)

NU Online Jombang, 
Unit Pengumpulan Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (UPZISNU) Ranting Kepatihan, Kecamatan/Kabupaten Jombang memiliki program khitan sultan setiap bulannya. Program tersebut sudah berjalan sejak bulan September 2021.


Ketua Ranting NU Kepatihan, H Muhammad Mansyur menyampaikan, khitan sultan adalah perubahan nama dan konsep dari khitan massal yang istikamah dilakukan UPZISNU Ranting Kepatihan. Pertimbangan perubahan tersebut lantaran khitan massal dirasa kurang efektif di masa pandemi Covid-19, sehingga sasarannya tidak sesuai dengan yang ditargetkan.


"Kemarin, kita mentargetkan ada 25 peserta tapi yang ikut 16 peserta. Itupun bukan dari warga setempat. Jadi, alangkah efektifnya dana itu untuk warga di Desa Kepatihan sendiri. Dana dari masyarakat dan untuk masyarakat," jelasnya kepada NU Online Jombang, Kamis (2/12/2021).


Khitan sultan pada bulan ketiga ini diikuti oleh satu orang peserta, dilaksanakan pada Kamis (2/12/2021) setelah magrib. Menariknya, peserta itu diarak dari Mushala Darul Maghfur menggunakan becak hias ke Balai Desa Kepatihan. Setiba di balai desa, peserta kemudian disunat atau dikhitan. Setelahnya, yang bersangkutan diarak ke rumahnya. Sholawat Nabi dengan Al Banjari terus dikumandangkan tiada henti.


"Sebenarnya kemarin ada rencana anak dinaikkan kuda, supaya tambah bahagia. Tapi berhubung tidak ada, adanya dokar. Kami tidak mau, akhirnya kami naikkan becak hias ini. Semoga semuanya turut bahagia," tuturnya.


Ia memaparkan, khitan sultan ini bertujuan untuk membantu masyarakat di kalangan menengah ke bawah yang berkeinginan mengkhitankan anaknya tetapi belum mampu.


"Alangkah bahagianya orang yang ingin mengkhitankan anaknya sementara tidak ada biaya, lalu ada yang menolong untuk mengkhitankan anaknya," paparnya.


Khitan sultan gratis 

H Mansyur menegaskan pihaknya ingin membahagiakan keluarga peserta khitan sultan dengan tidak membebani biaya apapun.


"Tidak kami bebankan biaya, semua kita gratiskan, mulai dari biaya khitan, tumpeng, kita beri baju dan uang suka juga," imbuhnya.


Rakha Zuhdi Naufal Abdillah, peserta khitan sultan yang duduk dibangku kelas empat Madrasah Ibtidaiyah (MI) merasa lega karena impiannya sejak Taman Kanak-kanak (TK) B sudah terwujud.


"Senang, lega, rasanya geli," kata anak kecil yang kerap disapa Rakha itu. 


Wahyu Kurniawati, orang tua peserta khitan sultan sangat mendukung dengan adanya khitan sultan ini. Ia mengatakan, Rakha ingin mengikuti jejak ayahnya ketika masih kecil.


"Ya ini bikin anak senang. Soalnya ayahnya dulu juga sunat kayak gini, jadi anaknya ya pingin," ungkapnya.


Sementara itu, Kepala Desa Kepatihan, Erwin Pribadi, menyampaikan ia sangat bangga dengan adanya khitan sultan ini. Pasalnya, kiprah UPZISNU Ranting Kepatihan memiliki hal yang bermanfaat dan positif bagi masyarakat sekitar. 


"Apalagi jargonnya ranting NU Kepatihan adalah dari umat untuk umat. Jadi, secara eksplisit, tidak hanya senang tapi saya juga mendukungukung program ini. Yang penting itu membawa manfaat kepada masyarakat," pungkasnya.


Kontributor: Siti Ratna Sari
Editor: Ahmad 


Daerah Terbaru