Rais PCNU Jombang Ilustrasikan Orang Alim Layaknya Bintang yang Terus Menyinari
Ahad, 21 Juli 2024 | 22:29 WIB

Rais PCNU Jombang, KH Achamd Hasan saat menyampaikan sambutan pada Haul Masyayikh diselenggarakan Pondok Pesantren Al-Ghozali 2 Bahrul Ulum Tambakberas, Sabtu (20/7/2024). (Foto: Youtube Tambakberas TV)
Feni Kusumaningrum
Kontributor
NU Online Jombang,
Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang, KH Achamd Hasan berpesan kepada masyarakat agar menjadi orang yang cinta terhadap para ulama (alim), bila belum bisa menjadi ulama.
Pesan tersebut disampaikan Kiai Hasan dengan mengutip salah satu hadits Nabi Muhammad yang berbunyi, “Kun ‘aliman, aw muta’aliman, aw mustami’an aw muhibban”. Artinya "Jadilah orang yang berilmu, atau orang yang menuntut ilmu, atau orang yang mendengarkan (orang alim yang menjelaskan ilmunya), atau orang yang mencintai (ilmu)."
Ia melanjutkan dengan mengibaratkan orang alim seperti bintang-bintang di langit. Walaupun semua orang tertidur pulas, bintang tidak akan pernah tidur, dan selalu menyinari.
“Bintang-bintang tersebut seperti ulama, yang senantiasa menyinari kita semua,” ucapnya saat menyampaikan sambutan pada Haul Masyayikh diselenggarakan Pondok Pesantren Al-Ghozali 2 Bahrul Ulum Tampingmojo, Tembelang, Jombang, Sabtu (20/7/2024).
Pengasuh Pondok Pesantren Assa’iddiyah 2 Bahrul Ulum itu juga menyampaikan jika belum bisa menjadi ulama, maka jadilah santri. Karena santri dididik dan diproyeksikan menjadi ulama di masa yang akan datang.
Karena itu, para orang tua menurutnya perlu mendorong anak-anaknya agar dapat belajar di pondok pesantren, sehingga kelak menjadi anak yang alim.
"Silakan, untuk para orang tua menyekolahkan anaknya dan menempatkan ke pondok agar menjadi orang yang alim,” ungkapnya.
Anak-anak yang belajar di pondok pesantren tentu saja akan mendapatkan banyak pelajaran agama dari guru-guru yang memiliki kapasitas. Namun, bila hal itu sulit terwujud, paling tidak mereka diarahkan agar mencintai ilmu dengan tekun belajar dari berbagai media atau sarana yang tepat.
"Kalau tidak bisa menjadi santri, maka mengajilah. Entah itu mendengarkan ngaji di mushala, pengajian atau yang lain,” ujarnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Akhir Syawal: Merawat Silaturahim dengan Sesama
2
Gus Kikin Kisahkan Sepak Terjang KH Asy’ari, Ayahanda KH Hasyim Asy’ari
3
Ini Desain dan Makna Logo Harlah Ke-75 Fatayat NU, Unduh di Sini
4
Memahami Makna Halal Bihalal menurut Prof Quraish Shihab
5
Indahnya Syawal, Bulan Pernikahan Rasulullah dan Siti Aisyah
6
Halal Bihalal LTN MWCNU Diwek: Pompa Spirit Baru Tingkatkan Literasi dan Komitmen Rampungkan Buku
Terkini
Lihat Semua