Daerah

PCNU Jombang Selenggarakan PD-PKPNU Angkatan I, Ikhtiar Gerakkan Jamiyah dan Jamaah

Ahad, 18 Februari 2024 | 08:22 WIB

PCNU Jombang Selenggarakan PD-PKPNU Angkatan I, Ikhtiar Gerakkan Jamiyah dan Jamaah

Suasana PD-PKPNU diselenggarakan PCNU Kabupaten Jombang di Kantor Lembaga PCNU setempat selama tiga hari, mulai Jumat-Ahad (16-18/2/2024). (Foto: PCNU Jombang)

NU Online Jombang, 
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Jombang menggelar Pendidikan Dasar Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) dimulai Jumat-Ahad (16-18/02/2024). Kegiatan dipusatkan di aula Kantor Lembaga PCNU Jombang Desa Gambiran, Kecamatan Mojoagung, Jombang.


PD-PKPNU angkatan pertama ini diikuti sekitar 80 orang. Terdiri dari unsur pengurus di level PCNU sendiri, lembaga, dan sejumlah badan otonom (Banom) se-Kabupaten Jombang.


Katib PCNU Kabupaten Jombang, KH Sholahuddin Fathurrahman menyampaikan, pendidikan formal di tubuh NU ini bertujuan untuk menggerakkan jamiyah dan jamaah NU, serta menguatkan spirit berkhidmah dalam diri masing-masing pengurus NU.

 

Karena itu, PD-PKPNU sangat penting diikuti oleh semua elemen di tubuh NU. "Menurut pandangan saya, kegiatan ini sangat penting untuk para pengurus NU di manapun tingkatannya. Baik pusat, wilayah, cabang, ranting bahkan anak ranting," ujarnya.


Dalam PD-PKPNU, peserta akan disuguhkan sejumlah materi. Termasuk bagaimana peserta digodok agar bisa berkhidmah di NU secara totalitas. Hal ini tentu saja beririsan dengan tujuan besarnya, yakni komitmen memajukan NU dan berkontribusi terhadap kemajuan bangsa Indonesia.

 

"Selain itu perlunya kemandirian organisasi yang berguna sebagai media untuk memahami sejarah NU, perjuangan NU, khidmah kepada NU, dan pengabdian secara totalitas untuk NU dan bangsa Indonesia," terangnya.


Gus Amang, sapaan akrabnya, kemudian bercerita tentang pengalamannya mengikuti PD-PKPNU kali ini. Ia teringat tiga pesan penting muassis NU yang menginspirasinya agar selalu berkhidmah kepada NU.


Pertama, pesan Hadratussyeikh KH M Hasyim Asy'ari. "Barang siapa yang dalam hidupnya, mau mengurusi NU. Saya jadikan santriku. Dan siapa saja yang menjadi santriku, saya doakan husnul khotimah beserta keluarganya," ucapnya, menurunkan pesan Mbah Hasyim. 


Yang kedua, lanjut Gus Amang, adalah pesan Mbah KH R Asnawi. "Barang siapa yang dalam hidupnya mengurusi NU. Saya jamin tidak akan melarat (kekurangan). Jika pada kenyataannya ia menjadi miskin. Datanglah dan caci makilah kuburanku," tuturnya menyampaikan dawuh Kiai Asnawi.


Ketiga, pesan yang tak kalah pentingnya bersumber dari KH Bisri Syansuri. "Selama hidupku aku pengikut Nahdlatul Ulama, dan jika aku meninggal maka wasiatku kepada masyarakat agar selalu menjadi pengikut NU," ucapnya mengemukakan wasiat Mbah Bisri.


Kontributor: M. Rufait Balya