NU Online Jombang,
Ngaos (ngaji) kitab Qurratul 'Uyun merupakan agenda rutin Pimpinan Ranting (PR) Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPNU-IPPNU) Ranting (PR) Pulorejo, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang.
Kegiatan yang digelar dalam 2 pekan sekali setiap hari Ahad ini dimulai pukul 19.00 WIB di sejumlah masjid yang terletak di 7 dusun di Pulorejo, yakni Dusun Bakalan, Bodo, Santren, Kwangen, Pulorejo, Banjarpoh, dan Katerban.
"Dari pembina mengusulkan untuk mengkaji kitab ini dikarenakan menurut beliau ilmu tentang pernikahan sudah selayaknya kita kaji. Kalau tidak mengkaji sekarang ya kapan lagi ada kesempatan mengkaji sebelum keduluan nikahnya," ungkap ketua IPPNU PR Pulorejo, Laili Rinda Verdina, Senin (21/3/2022).
Perempuan yang akrab disapa Dina ini menjelaskan, kitab Qurratul 'Uyun sendiri merupakan khazanah kitab kuning yang seringkali dipelajari di pesantren. Kitab ini secara umum menerangkan tentang panduan dalam menjalani bahtera rumah tangga dan tuntunan hubungan suami istri yang dianjurkan syariat.
Ia mengaku, banyak kader muda NU yang antusias mengikuti kajian ini. Bahkan warga di lingkungan kawasan yang menjadi titik kegiatan juga turut serta dalam kajian yang diampu oleh Agus M. Izzul A'la Husnan Ali ini.
"Ini adalah agenda dimulai sejak bulan Desember lalu, jadi kebanyakan warga belum mengetahui adanya hal ini. Tapi bagi mereka yang tahu hal ini mereka mau turut serta mengikuti kajian ini," jelas Dina.
Menurutnya, isi kitab Qurratul 'Uyun sangat penting diketahui oleh berbagai kalangan. Baik dari unsur laki-laki maupun perempuan.
Bagi yang masih jomblo, lanjutnya, kitab tersebut akan menjadi acuan dalam mempersiapkan kehidupan saat sudah berkeluarga. Pun demikian penting bagi yang sudah berkeluarga sebagai kontrol, agar sesuai dengan syariat.
"Walau bagaimna pun kajian kitab ini bagi yang belum menikah itu penting untuk mempersiapkan ilmu tentang pernikahan. Sedang bagi yang sudah menikah guna menghindari pernikahan yang ngawur tanpa ada ilmu dan niat yang benar," pungkas Dina.
