Komik 'Ayo Kenal Tubuhmu' Antar Guru MI Curahmalang Jombang Sabet Juara Nasional
Senin, 2 Juni 2025 | 16:30 WIB
Annisa Rahma
Penulis
NU Online Jombang,
Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh pendidik madrasah asal Kabupaten Jombang. Didin Handoko, guru kelas V di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Darussalam Curahmalang, Kecamatan Sumobito, berhasil mengharumkan nama Jombang setelah meraih Juara 3 Nasional dalam ajang Kompetisi Inovasi Media Pembelajaran Berbasis IT Tahun 2025.
Kompetisi prestisius yang diselenggarakan oleh MGMP Rumpun TIK Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Kementerian Agama RI ini dikenal sebagai ajang yang sangat kompetitif. Lomba ini diikuti oleh 101 guru dari berbagai kota dan kabupaten di seluruh Indonesia, dengan proses seleksi ketat yang berlangsung sejak 10 Maret hingga 28 Mei 2025. Penilaian meliputi aspek administratif, substansi media, dan presentasi langsung oleh para finalis.
Komik Interaktif Berbasis Teknologi Augmented Reality
Karya inovatif yang dipersembahkan Didin berjudul 'Ayo Kenal Tubuhmu', sebuah komik pembelajaran IPAS berbasis teknologi Augmented Reality (AR) yang mengangkat materi sistem pencernaan manusia. Komik ini dikembangkan sebagai solusi atas tantangan guru dalam menyampaikan materi yang bersifat abstrak kepada siswa sekolah dasar.
“Anak-anak sering kali kesulitan membayangkan bagaimana organ pencernaan bekerja. Maka saya berpikir, bagaimana kalau membuat media yang bisa divisualisasikan langsung, tetapi tetap menarik dan ramah anak. Dari sanalah ide komik AR ini lahir,” terang Didin saat dihubungi NU Online Jombang, Ahad (1/6/2025).
Melalui tokoh fiksi edukatif bernama Albirruni, ia mengajak siswanya menjelajahi sistem pencernaan dalam bentuk cerita petualangan. Dengan teknologi ini, siswa dapat melihat animasi tiga dimensi organ tubuh manusia seperti lambung, usus, dan hati secara nyata.
“Setiap halaman komik terdapat marker AR yang dapat dipindai menggunakan aplikasi Assemblr EDU di perangkat gawai. Dengan memindai marker tersebut, siswa bisa melihat organ tubuh dalam bentuk 3D. Mereka seakan-akan diajak langsung masuk ke dalam tubuh manusia. Ini membuat belajar jadi lebih seru, tidak hanya membaca dan menghafal,” ungkap ayah satu anak itu.
Digarap Mandiri dengan Platform Digital Gratis
Ia mengaku mengembangkan media pembelajaran ini secara mandiri dengan memanfaatkan platform digital gratis yang tersedia secara daring seperti Canva.
“Saya bukan ahli desain atau programmer. Tetapi dengan memanfaatkan platform gratis yang ada, saya belajar perlahan. Tujuannya bukan hanya untuk lomba, tetapi memang ingin memberi pengalaman belajar yang berbeda bagi siswa-siswa saya di madrasah,” tuturnya.
Ia menjelaskan, proses pengembangan media ini memakan waktu lebih dari satu bulan dan disertai uji coba penerapan di kelas untuk mengukur efektivitas dan respons siswa terhadap media tersebut.
“Saya mendokumentasikan bagaimana siswa menggunakan media ini. Ternyata mereka antusias dan lebih cepat memahami materi. Respons ini yang kemudian saya tampilkan di sesi presentasi final,” jelasnya.
Babak Final yang Ketat dan Menantang
Pada babak final yang digelar di Kantor Kemenag Provinsi Jawa Timur pada 28 Mei 2025, Didin bersaing dengan 24 finalis lainnya dari berbagai daerah. Masing-masing peserta diberi waktu 15 menit untuk mempresentasikan media pembelajarannya di hadapan tiga dewan juri yang merupakan akademisi dan praktisi teknologi pendidikan.
Didin menuturkan bahwa presentasi, dokumentasi penerapan, dan orisinalitas karya menjadi penentu utama dalam penilaian. Ia berupaya menampilkan dampak konkret penggunaan media tersebut di kelas, serta menjelaskan bagaimana media ini dapat direplikasi oleh guru lain dengan mudah.
“Saya jelaskan bahwa media ini tidak mahal dan tidak rumit. Asalkan ada niat dan kemauan belajar, guru bisa mengembangkan inovasi serupa. Apalagi sekarang banyak tools digital yang bisa digunakan secara gratis,” ujarnya.
Lebih jauh, Didin berharap media pembelajaran yang ia kembangkan dapat disebarluaskan. Ia menyatakan kesiapannya jika diberi kesempatan untuk berbagi dalam pelatihan atau workshop bagi guru madrasah lainnya.
“Saya ingin media ini tidak hanya berhenti di kompetisi. Saya berharap bisa berbagi melalui pelatihan, webinar, atau forum-forum MGMP. Semoga menjadi bagian dari transformasi pembelajaran madrasah yang lebih bermakna dan menyenangkan,” pungkasnya.
Kepala MI Darussalam Curahmalang, Nur Adib, menyambut gembira prestasi yang diraih oleh guru andalannya itu. Ia mengapresiasi dedikasi Didin dalam memajukan pembelajaran di madrasah dengan pendekatan yang inovatif dan berbasis teknologi.
“Tentu kami sangat bangga. Secara tidak langsung ini menunjukkan bahwa madrasah bisa bersaing secara nasional, bahkan dalam bidang teknologi pendidikan. Semoga semangat inovasi ini menular ke guru-guru lain di Jombang,” ungkapnya.
Prestasi Didin Handoko menjadi bukti nyata bahwa guru madrasah mampu berinovasi dan bersaing di tingkat nasional. Dengan keterbatasan fasilitas, namun ditopang semangat dan kreativitas, inovasi seperti 'Ayo Kenal Tubuhmu' menunjukkan bahwa transformasi digital dalam dunia pendidikan bisa dimulai dari ruang kelas madrasah yang sederhana.
Terpopuler
1
Ini 7 Amalan Sunnah di Hari Raya Idul Adha
2
Komik 'Ayo Kenal Tubuhmu' Antar Guru MI Curahmalang Jombang Sabet Juara Nasional
3
7 Hal terkait Idul Adha yang Perlu Diketahui
4
Jelang Idul Adha, LD MWCNU Bandarkedungmulyo Adakan Pelatihan Juru Sembelih Halal
5
Luncurkan Badan Halal NU, PCNU Jombang Komitmen Dukung Pendampingan Produk Halal
6
Jelang Hari Raya Kurban, PCNU Jombang Kukuhkan Komunitas Juru Sembelih Halal
Terkini
Lihat Semua