• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Senin, 29 April 2024

Daerah

Mengenal Arrisky Sholna Hadi, Juara Lomba Band Sholawat Akuistik: Anak Rantau Berbakat

Mengenal Arrisky Sholna Hadi, Juara Lomba Band Sholawat Akuistik: Anak Rantau Berbakat
Arrisky (tengah) saat bersama timnya pada babak final di Unisma. (Foto: Istimewa)
Arrisky (tengah) saat bersama timnya pada babak final di Unisma. (Foto: Istimewa)

NU Online Jombang, 
Terpisah dari kedua orang tua sejak kecil tak menghalaginya berpretasi. Bahkan melampaui teman seusianya. Meski sekarang dia menghapal Al-Qur’an. Tapi prestasinya justru di lomba band shalawat akuistik tingkat provinsi.


Torehan ini diraih bersama dua temannya. Babak final digelar di gelanggang Universitas Islam Malang. "Rasanya wow saat diumumkan, di luar dugaan kami bertiga, ujar Arrisky Sholna Hadi," Ahad (24/9/2023). 


Untuk lolos ke babak final saja timnya tidak pernah menyangka. Karena pada ajang serupa bulan lalu, timnya gagal lolos di level kabupaten. "Seolah tidak percaya kami menembus babak final diundang ke Unisma dan lolos tiga besar," kisahnya.


Ajang kali ini digelar LP Ma’arif PWNU Jawa Timur. Seleksinya berjenjang di level kabupaten dengan mengirimkan video rekaman ke link pendaftaran. "Baru diseleksi yang berhak lolos ke tahap selanjutnya," kenangnya.

 

Dari ratusan peserta yang mendaftar, salah satu yang diundang ke babak final adalah timnya. "Tinggal tampil dan penentuan juara di Unisma sana," bebernya. Lagu wajib yang dibawakan berjudul Thibbul Qulub. Ditambah satu lagu bebas berjudul Al-Hijratu.


Formasi timnya terdiri dari sesama siswa kelas akhir MA Salafiyah Syafiiyah Seblak. Ada Masykur Hasyim di backing vocal dan Muizzal Kamal sebagai gitaris. "Saya berposisi sebagai lead vocal," ujarnya.

 

Arrisky Sholna Hadi bersama timnya saat menerima piala dari Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuqi Mustamar. (Foto: Istimewa) 


Modal semangat kuat, mereka bertiga latihan lebih dari sepuluh kali. "Lokasinya di ruang UKS sekolahan," paparnya. Itu pun hanya membawa gitar yang dipinjam dari temannya.


Dirinya bersama tim memang difokuskan memperoleh pengalaman berkompetisi. "Kalau juara ya bonus, yang penting sudah belajar berkompetisi," akunya. Makanya mereka bertiga tidak begitu menghiraukan piala, sertifikat dan uang pembinaan yang diterima sebagai juara. 


Arrisky adalah santri berasal dari Riau. Sejak masih SD saya sudah dikirim ke Jawa untuk mondok, ujarnya. Bahkan saat liburan, dirinya tidak pulang kampung. Tapi ikut keluarga pamannya di Gudo Jombang. 


Ihsan, ayahnya, adalah seorang guru PNS. Bakat menyanyinya diakui dari sosok sang ayah. "Ayah saya memang suka menyanyi, bahkan saat masih kecil diajak membuat video duat menyanyi dan diunggah di YouTube," kenangnya. 


Bahkan dari tiga bersaudara, kakak perempuannya diakui menjadi YouTuber. "Kalau mbak saya memang suka meng-cover lagu dan diunggah di kanal," ucapnya.


Ke depan, dirinya berharap bisa mengembangkan hobi ini jadi lebih baik. Meski tetap terus menghafal Al-Qur’an. "Dan kelak ingin bercita-cita jadi dokter," pungkasnya. 


Ditemui di lokasi, Kepala MASS Seblak Budi Santoso mengapresiasi torehan muridnya. "Bakatnya memang sudah terpantau sejak kelas awal oleh Pak Ridwan, guru sini yang memang ditugaskan menemukan dan mengembangkan bakat anak-anak di sini," ujarnya. 


Sekolah, lanjutnya, memberikan kesempatan untuk berkompetisi agar bakat itu makin terasah. "Kami temukan bakat, mendampingi lalu memfasilitasi mereka berkompetisi, insya Allah torehan prestasi akan lahir ke depan," pungkasnya dengan optimis.


Penulis: Mukan


Daerah Terbaru