• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Selasa, 30 April 2024

Daerah

KH Nur Habibillah Beberkan Dahsyatnya Mencintai Nabi Muhammad

KH Nur Habibillah Beberkan Dahsyatnya Mencintai Nabi Muhammad
KH Nur Muhammad Habibillah dalam acara Mlaten Bershalawat. (Foto: NU Online Jombang/Achmad Subakti)
KH Nur Muhammad Habibillah dalam acara Mlaten Bershalawat. (Foto: NU Online Jombang/Achmad Subakti)

NU Online Jombang,

Penceramah asal Jombang KH Nur Muhammad Habibillah mengatakan, jika ingin mendapat syafaat dan pertolongan dari Nabi Muhammad Saw di hari kiamat, maka harus sering membaca shalawat untuknya. 

 

Hal ini disampaikannya saat mengisi mauidhoh hasanah dalam acara Mlaten Bershalawat dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad dan Haul Jam'ul Jawami' di Dusun Mlaten, Selorejo, Mojowarno, Jombang, Selasa (10/10/2023). 

 

"Besok waktu hari kiamat tidak ada seorangpun yang bisa dimintai tolong selain Nabi Muhammad. Manusia bingung semua, matahari tepat di atas kepala, semuanya meminta pertolongan," katanya. 

 

Kiai Habibillah menyebut, saat itu ada yang meminta pertolongan kepada Nabi Adam, tetapi tidak bisa. Ada yang meminta pertolongan kepada Nabi Musa, tetapi tidak bisa. Namun ketika meminta pertolongan kepada Nabi Muhammad, pasti mendapatkan keselamatan. 

 

Ia juga menyinggung soal problem nasab yang ramai di media sosial. Ia mengimbau kepada seluruh jamaah untuk tidak usah ikut-ikutan. Menurutnya, semuanya merupakan cucunya Kanjeng Nabi.

 

"Ada tiga cucu nabi, yang pertama jalur nasab, yang kedua jalur ilmu yang bersanad sampai ke beliau, yang ketiga jalur bil mahabbah atau cinta kepada beliau," ujarnya. 

 

Kiai Habibillah lantas bercerita, suatu ketika ada orang alim yang ditanyakan kenasabannya, maka Syekh Sayyid Badawi bingung bertanya. Sebenarnya dia siapa kok alim, padahal sebenarnya bukan cucunya nabi. 

 

Orang itu menjawab cucunya nabi. Kemudian Syekh Sayyid Badawi berziarah ke makam nabi dan bertanya siapakah orang yang pernah ditemuinya? Muncullah suara tanpa rupa yang berbunyi,"Bawalah kabar gembira kepada khalayak semuanya, bahwa cucu bertemu dengan kakeknya."

 

"Saya doakan kita semua meskipun tidak jalur nasab dan ilmu, tapi melalui jalur mahabbah, tetap diakui cucunya Kanjeng Nabi," pungkasnya.


Editor:

Daerah Terbaru