Jadi Titik Penyebaran PMK Paling Rawan, Pasar Hewan di Jombang akan Ditutup Sementara
Rabu, 15 Januari 2025 | 07:00 WIB

Dinas Peternakan Jombang melakukan sosialisasi terkait PMK di wilayah Diwek, Jombang, Selasa (14/1/2025). (Foto: Dok Dinas Peternakan Jombang)
Miftakhul Jannah
Kontributor
NU Online Jombang,Â
Dinas Peternakan Kabupaten Jombang berencana menutup sementara operasional pasar hewan ternak di Jombang. Hal ini dilakukan guna menekan angka kasus PMK di Jombang yang masih terus meningkat.
"Karena pasar hewan menjadi titik paling rawan penyebaran virus PMK," ujar Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Jombang, drh. Aziz Daryanto pada Selasa (14/1/2025).
Ia menyebutkan bahwa pasar hewan menjadi lokasi rawan penyebaran virus PMK. Pasalnya, hewan ternak terutama sapi yang diperjualbelikan di pasar hewan ternak tersebut tidak semuanya dalam kondisi sudah divaksin.
"Ada yang sudah dapat vaksin tapi sudah waktunya dibooster, ada juga yang belum divaksin, jadi kondisi seperti itu menjadikan pasar hewan tempat yang rawan," jelasnya.
Berdasarkan kenyataan di lapangan, lanjut dia, rata-rata laporan kasus hewan ternak terjangkit PMK yang masuk, berasal dari ternak sapi yang baru dibeli dari pasar hewan atau tempat penampungan ternak.
"Oleh karena itu, kita melakukan sosialisasi kepada para pedagang di pasar hewan ternak bahwa pekan depan pasar hewan akan ditutup untuk sementara waktu," jelasnya.
Selain itu, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar menunda membeli hewan ternak terlebih dahulu sambil menunggu situasi aman, laporan kasus menurun, dan capaian vaksinasi pada hewan ternak meningkat.
"Di Jombang ada tiga pasar hewan ternak, yakni di Ngoro, Diwek, dan Mojoagung, semuanya kita upayakan untuk disosialisasi terkait rencana penutupan sementara pasar hewan ternak tersebut," pungkasnya.
500 Lebih Sapi Terinfeksi PMK
​​​​​Sebanyak 535 kasus telah tercatat dalam kurun waktu antara 8 Desember 2024 sampai 13 Januari 2025.
drh. Aziz Daryanto, menyebutkan bahwa kasus PMK di Jombang kembali mewabah setelah sebelumnya sempat zero kasus.
"Kasus PMK di Jombang mulai mewabah kembali sejak minggu kedua bulan Desember 2024 kemarin, dan sampai saat ini kasus PMK masih terus meningkat," terangnya.
Berdasarkan data yang tercatat sampai tanggal 13 Januari kemarin, drh. Aziz menerangkan bahwa dari 535 kasus hewan sapi yang terpapar PMK di Jombang, 23 ekor di antaranya mati, 65 ekor disembelih paksa, 193 ekor sembuh, serta 254 ekor sakit dan masih dalam proses penanganan lanjutan.
Terpopuler
1
Latih Jiwa Kewirausahaan Siswa, RA-MI Gondekan, Jombang Gelar Bazar Tahunan
2
Pengajian Rutin Muslimat NU Diwek: Thalabul Ilmi dan Gerakkan Ekonomi Keluarga
3
Beberapa Doa agar Resepsi Pernikahan Berjalan Lancar
4
Ibnu Atoillah, Kaligrafer Muda Jombang Yang Berhasil Masuk Nominasi IRCICA Turki 2025
5
Sepak Terjang Farida Mawardi, Memimpin Organisasi Pelajar Putri NU di Masa Sulit (Periode 1963-1966)
6
Pra-Bahtsul Masail: LF PBNU Susun Standar Penerimaan Laporan Rukyat
Terkini
Lihat Semua