Habib Jamal Sebut Kiai Jamaluddin Ahmad Sosok Bukti Keutamaan Ilmu
Jumat, 10 Januari 2025 | 17:12 WIB
Habib Jamal bin Thoha Baagil dalam Haul ke-3 KH Moch Jamaluddin Ahmad, Kamis (9/1/2025). (Foto: Tambakberas TV)
Feni Kusumaningrum
Kontributor
NU Online Jombang,
Pengasuh Pesantren Anwarut Taufiq, Kota Batu Malang, Habib Jamal bin Thoha Baagil mengungkapkan bahwa Kiai Jamaluddin Ahmad termasuk dalam sosok bukti keutamaan ilmu.
Hal tersebut disampaikan dalam Peringatan Isra' Mi'raj & Haul ke-3 KH Moch. Jamaluddin Ahmad yang diselenggarakan di area Makam KH Moch. Jamaludin Ahmad, Kamis (09/01/2025).
“Tanpa terasa sekarang sudah haul yang ke-3 Kiai Jamaluddin, namun saat saya masuk ke sini, saya masih merasa seperti Kiai Jamaluddin masih ada, seperti masih hidup, dan terasa seperti saya sowan kepada beliau sebagaimana tahun-tahun sebelumnya. Majlis rajabiyah tetap jalan, pondok tetap jalan, pengajian tetap jalan,” ujarnya.
Habib Jamal melanjutkan, ia mengingatkan dawuh para ulama, ada sekelompok manusia yang mereka sudah meninggal dunia tapi kebaikannya tidak ikut mati, kebaikannya terus mengalir. Seakan-akan rohaniahnya hidup dan perjuangannya terus berjalan, baik diteruskan anak cucunya atau para santrinya. Bagi Habib Jamal, itulah kemuliaan ilmu.
"Kemuliaan ilmu di kala hidup sampai tidak ada (meninggal) masih tetap mulia. Maka dari itu hadirnya kita di sini adalah salah satunya melihat bukti keutamaan ilmu sebagaimana yang di emban oleh Kiai Jamaluddin Ahmad,” terangnya.
Ia menambahkan, bahwa kaidah mengatakan tidak ada yang mengetahui siapa wali kecuali jika dia wali. Jadi jika ada orang berani mengklaim ini wali, itu wali seharusnya dia tau diri apakah dia seorang wali, tetapi jika bab husnudzan (berprasangka baik) tidak apa-apa.
“Saya dengan husnudzan saya mengatakan bahwa Kiai Jamaluddin Ahmad adalah wali Allah,” ungkapnya.
Berkaitan dengan pernyataannya, Habib Jamal menerangkan alasannya yang berdasarkan firman Allah surat Yunus ayat 62:
اَلَآ اِنَّ اَوْلِيَاۤءَ اللّٰهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُوْنَۚ
Artinya, "Ketahuilah bahwa sesungguhnya (bagi) para wali Allah itu tidak ada rasa takut yang menimpa mereka dan mereka pun tidak bersedih."
“Dari beberapa tafsir yang mengulas banyak mengenai kandungan dalam ayat tersebut bahwa tanda wali Allah adalah jika dipandang dan diajak duduk bersama-sama mengingatkan kita kepada Allah Swt,” terangnya
Lebih lanjut, Habib Jamal menerangkan bahwa Imam Hasan Al Basri mengatakan, dipercikkan oleh Allah cahaya karena cahaya ibadah di tengah malam, cahaya shalat lima waktu, cahaya puasa, dan cahaya ibadahnya.
“Jika saya melihat Kiai Jamal, saya merasa tentram hati, ingat Allah Swt. Mengapa? Karena wajah itu senantiasa sujud kepada Allah di tengah malam,” pungkasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Rajab, Isra' Mi'raj, dan Kesungguhan Tingkatkan Kualitas Shalat
2
Puasa Ayyamul Bidh di Bulan Rajab, Ini Niat dan Keutamaannya
3
Prof KH Ridwan Nasir Mustasyar PWNU Jatim Sosok Komplet, Santri, Kiai, dan Akademisi
4
Khutbah Jumat: Menembus Pintu Rahmat Allah
5
7 Amalan di Pertengahan hingga Akhir Bulan Rajab
6
Harlah Ke-8 JRA Jombang Jadi Momen Perkuat Ukhuwah Bagi Para Praktisi
Terkini
Lihat Semua