Daerah

Gus Iqdam Ungkap 6 Resep Hidup Tenang, Ini Rinciannya

Jumat, 2 Agustus 2024 | 06:46 WIB

Gus Iqdam Ungkap 6 Resep Hidup Tenang, Ini Rinciannya

Gus Iqdam saat mengisi tausiyah di Desa Wonosalam, Jombang. (Foto: YouTube Albs ST Pusat)

NU Online Jombang,
Pengasuh Majelis Ta’lim Sabilut Taubah, KH Muhammad Iqdam yang kerap Gus Iqdam menjelaskan kunci hidup tenang, menurutnya setiap orang pasti menginginkan ketenangan hidup, terlepas dari banyaknya nikmat dan cobaan yang didapatkan.


Hal tersebut ia sampaikan saat mengisi tausiyah dalam rangka tasyakuran di lapangan Desa Wonosalam, Jombang, Rabu (31/7/2024).
 

“Setiap orang pasti ingin hidup tenang, damai, tidak punya masalah. Walaupun jabatannya tinggi dan popularitasnya tinggi, pasti ingin hidup tenang,” ujarnya.
 

Mengutip sebuah nasihat dari ulama terdahulu, Gus Iqdam menerangkan tentang kunci hidup tenang yang terdiri dari 6 prinsip.
 

“Ada 6 prinsip untuk mendamaikan dan menenangkan hati kita agar kita mampu menjalankan kehidupan dengan tenang,” jelasnya.
 

Prinsip pertama ialah meyakini bahwa keputusan Allah lebih baik daripada keputusan diri sendiri. Kedua, meyakini bahwa  di balik kejadian, selalu ada hikmah yang luar biasa.
 

"Lalu yang ketiga, kita harus yakin bahwa kebahagian, kemakmuran, dan kelapangan hidup suatu saat akan datang di luar dugaan kita. Artinya, keberhasilan dan kesuksesan tiap orang pasti akan datang di waktu yang tepat," terangnya.
 

Keempat, meyakini  bahwa kita selalu bersama Allah. Menurut Gus Iqdam, sekecil apapun manusia mendekat kepada Allah, Allah akan membalasnya lebih dari itu. Dan jika manusia mau mengembalikan semua urusannya kepada Allah, hidupnya akan tenang.
 

"Prinsip kelima, tidak repot memikirkan dunia, jangan terlalu mengejar sesuatu yang tidak dibawa mati, jangan memperjuangkan mati-matian untuk urusan dunia," tuturnya.
 

Gus Iqdam menambahkan, prinsip keenam ialah meyakini bahwa semuanya akan berakhir, entah itu kesedihan maupun kesuksesan suatu saat akan berakhir, bahkan kehidupan manusia juga memiliki akhir.
 

“Milikilah prinsip bahwasannya semua manusia itu memiliki bagiannya masing-masing termasuk nikmat dan cobaannya masing-masing. Maka fokuslah pada bagianmu sendiri,” pungkasnya.