Gus Ghofur Sebut Gus Irfan adalah Orang Alim Sejak Menimba Ilmu di Rembang
Sabtu, 22 Juni 2024 | 18:08 WIB

KH Abdul Ghofur Maimoen dalam peringatan 1000 hari KH M Irfan Sholeh. (Foto: YouTube Al-Hamidiyyah TV)
Feni Kusumaningrum
Kontributor
NU Online Jombang,
KH Abdul Ghofur Maimoen mengisahkan sosok KH M Irfan Sholeh semasa menuntut ilmu di Pondok Pesantren Al-Anwar Sarang, Kabupaten Rembang Jawa Tengah, Ia menyebutkan bahwa Gus Irfan merupakan santri yang pintar dan dikenal alim.
Hal ini Ia sampaikan saat mengisi tausiyah dalam acara peringatan 1000 Hari KH M Irfan Sholeh pada Jum’at (21/6/2024) di Ribath Al-Hamidiyyah 1 Pondok Pesantren Bahrul Ulum, Tambakberas, Jombang.
“Gus Irfan adalah orang yang pintar dan alim. Ketika beliau di Sarang, beliau itu termasuk orang yang senang membaca kitab dan senang musyawarah,” kenang Pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar, Sarang itu.
Gus Ghofur, sapaan akrabnya, menerangkan bahwa orang alim seperti Gus Irfan adalah orang yang sangat berharga, setiap kalimatnya dinilai mujarab serta ketika memberikan motivasi dan nasehat terasa menyenangkan sehingga mudah diterima.
Ia mendoakan dari kealiman Gus Irfan yang diturunkan kepada putra dan putrinya bisa menjadi alam jariyah bagi Gus Irfan. “Semoga putra-putri Gus Irfan yang telah menjadi orang-orang alim seperti beliau, termasuk dalam amal jariyah Gus Irfan,” tuturnya.
Selain itu, Gus Ghofur juga menjelaskan, orang yang pintar seperti Gus Irfan, di masa mudanya pastilah sibuk dan repot. Ketika anak seusianya sedang bermain, Ia sibuk membaca dan mengkaji kitab. Hal itu merupakan perjuangan yang luar biasa.
“Untuk itu, penghargaan terhadap orang alim adalah tradisi, mengingat perjuangannya yang luar biasa dan kemanfaatan ilmu yang diajarkannya. Dengan bertemu dengan orang alim, kita akan tertular barokahnya sehingga memiliki kesempatan untuk menjadi orang yang hebat juga,” katanya.
Putra KH Maimoen Zubair itu kemudian bercerita, dahulu Rasulullah memiliki seorang santri yang sangat pintar bernama Abdullah bin Abbas, yang dari kecil sudah mengerti bagaimana berkhidmah.
"Suatu malam ketika Rasulullah SAW hendak salat dan butuh air untuk bersuci datanglah anak kecil yang membawakan air untuknya, dan anak kecil itu bernama Abdullah bin Abbas. Sehingga Rasulullah selalu mendoakannya lantaran khidmah dan kebaikannya," kisahnya.
Gus Ghofur melanjutkan, doa yang Rasullullah panjatkan untuk Abdullah bin Abbas berbunyi, 'Allhuma faqqihhu fiddin wa a’limhuttakwill' yang artinya, 'Ya Allah pahamkanlah dia akan ilmu agama dan ajarilah dia takwilnya'.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat Muharram: Saatnya Membenahi dan Meningkatkan Aktivitas Ibadah Kita
2
Santri, Nyantri, dan Tradisi Menulis
3
Ketum PBNU Ziarahi 3 Makam Muassis NU di Jombang dan Silaturahim dengan Dzurriyahnya
4
PAC IPNU-IPPNU Tembelang Gelar Sekolah Organisasi, Bekali Kader Ilmu Administrasi dan Digitalisasi
5
Lailatul ljtima' PRNU Kayangan, Warga NU Diharap Terus Jaga Kerukunan
6
Harlah Ke-22 NU Online, IPNU-IPPNU Jombang Sampaikan Apresiasi dan Harapan
Terkini
Lihat Semua