Daerah

Gus Fahmi Paparkan Tiga Kriteria Orang Beriman Berdasarkan Al-Qur'an

Senin, 10 Februari 2025 | 11:40 WIB

Gus Fahmi Paparkan Tiga Kriteria Orang Beriman Berdasarkan Al-Qur'an

Ketua PCNU Jombang Gus Fahmi dalam acara Ketanon Bershalawat, Sabtu (8/2/2025). (Foto: Youtube Adiva Multimedia)

NU Online Jombang,
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jombang, KH Fahmi Amrullah Hadzik atau yang lebih dikenal dengan Gus Fahmi menjelaskan tiga kriteria orang yang beriman berdasarkan surat an-Anfal ayat 2.


Hal ini disampaikannya saat mengisi mauidzah hasanah dalam acara Ketanon Bershalawat bersama Jamiyah Shalawat Nahdlatul Ulama pada Sabtu (8/2/2025) malam di Ketanon, Diwek, Jombang. 


"Kriteria orang yang beriman menurut surat An Anfal ayat 2 yang pertama adalah gemetar hatinya saat disebut nama Allah. Orang yang beriman akan merasakan ketakutan dan kekaguman ketika mendengar nama Allah Swt," ujarnya. 


Yang kedua, lanjut dia, imannya bertambah ketika dibacakan ayat-ayat Allah. Ayat-ayat Al-Qur'an memiliki kekuatan untuk menambah keimanan seseorang. Orang yang beriman akan merasakan ketenangan dan kedamaian. 


Gus Fahmi kemudian mengaitkan kriteria ini dengan firman Allah dalam Surat Al-Mu'minun ayat 1-2, tentang kriteria orang beriman yang beruntung, yaitu mereka yang khusyuk dalam shalatnya.


"Jika shalat berjamaah, bacaan imam harus enak, fasih, dan jelas dalam melafalkan ayat Al-Qur'an, sehingga jamaah dapat khusyuk dan tenang," terangnya.


Gus Fahmi menjelaskan bahwa khusyuk dalam shalat, seperti yang disebutkan dalam surat Al-Baqarah ayat 46, yakni ketika seseorang meyakini akan bertemu dengan Tuhannya dan hanya kepada-Nya mereka kembali.


"Dengan keyakinan akan perjumpaan dengan Tuhan, maka ketika shalat menjadi disempurnakan. Kesempurnaan ini tercermin dalam wudhu yang benar, tempat dan pakaian yang suci, bacaan yang fasih, serta gerakan yang tepat,” tambahnya.


Yang ketiga, lanjut Gus Fahmi, hanya kepada Allah mereka bertawakal. Orang yang beriman akan selalu mengandalkan Allah Swt dalam segala urusan.


Menurutnya, jika ada perkara atau masalah, semuanya dipasrahkan hanya kepada Allah. Tidak digantungkan kepada manusia. Sebab tidak ada manusia yang tidak mempunyai masalah.


“Jadi, kita pasrahkan saja kepada Allah yang menguasai semua permasalahan. Semoga kita semua diberikan kemudahan untuk menjadi orang yang beriman,” tutupnya.