• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 26 April 2024

Daerah

CV PBS: Mengurai Manfaat Limbah, Membuka Lapangan Pekerjan Baru

CV PBS: Mengurai Manfaat Limbah, Membuka Lapangan Pekerjan Baru
Pabrik CV PBS di Wilayah Plosogeneng, Kabupaten Jombang (Foto: Dok CV PBS Plosogeneng
Pabrik CV PBS di Wilayah Plosogeneng, Kabupaten Jombang (Foto: Dok CV PBS Plosogeneng

NU Online Jombang,

Banyaknya sisa produksi atau limbah baik yang tidak bisa diurai maupun limbah padatan hasil produksi sosis, nugget maupun bakso membuat CV Pangan Berkah Sentosa (PBS) memutar otak. Selain memberdayakan warga sekitar, pihaknya juga bekerjasama dengan peternak unggas dan ikan agar limbah bisa dimanfaatkan lagi hingga menghasilkan manfaat baru.

 

Muhammad Irsan, Direktur Operasional CV PBS mengatakan, karena letak pabrik berada di kecamatan Plosogeneng, maka seluruh limbah atau sisa produksi dimanfaatkan untuk masyarakat sekitar untuk didaur ulang. Limbah anorganik tersebut dibeli dengan harga rendah oleh masyarakat Plosogeneng untuk diberdayakan kembali.

 

"Kami ingin melakukan pemberdayaan masyarakat. Kebetulan, di Plosogeneng ini ada Karang Taruna pemuda Plosogeneng yang menampung limbah plastik, kardus, kertas atau karung," jelasnya. 

 

Menurut Irsan, hal ini sudah berjalan 9 bulan dan akan terus berkelanjutan.

 

"Ini adalah sebuah simbiosis mutualisme dimana mereka juga bisa meraup rupiah sekaligus membuka lapangan kerja baru dari hasil limbah yang diambil dari kami," ujarnya.

 

Ia menambahkan, selain limbah anorganik, terdapat limbah sisa padatan hasil produksi yang diambil oleh peternak bebek dan lele dan dimanfaatkan untuk pakan ternak. 

 

"Ada sisa tepung (breadcrumb dari terigu), kemudian ada juga sisa adonan yang kita jadikan satu, itu kan juga diambil. Harusnya sih proteinnya tinggi karena kami menggunakan daging dan tepung kedelai. Cuma kami belum melakukan cek nutrisi secara valid. Namun yang pasti, limbah kami ini kan limbah organik ya. Jadi, sisa produksi tersebut tidak mengandung bahan kimia sehingga aman untuk ternak," urainya.

 

Sebisa mungkin, lanjut dia, seluruh limbah hasil produksi dapat dimanfaatkan secara baik dan maksimal sehingga tidak akan merusak lingkungan. Nilai plusnya, bisa sekaligus membuka lapangan kerja baru bagi masyarakat.

 

Irsan menilai, agar lebih menjaga kerja sama yang baik, ke depan akan ada MoU dengan pihak-pihak yang mengambil limbah hasil produksi agar tidak digunakan selain untuk makanan ternak.

 

Membuka Lapangan Pekerjaan Baru

Sementara itu, Ismail, perwakilan dari Karang Taruna pemuda Plosogeneng, membenarkan bahwa pihaknya mengambil limbah anorganik seperti karung, plastik, kardus ataupun kertas dari CV PBS. 

 

"Awalnya saya melihat masyarakat sekitar sini masih banyak yang butuh pekerjaan. Orang-orang tua yang biasanya kerja di sawah jadi nganggur karena sekarang kan pakai mesin semua. Kemudian saya punya pemikiran untuk terus melakukan uji coba untuk merawat limbah dari CV PBS. Dan ternyata ini juga disambut baik masyarakat," terangnya.

 

Dari limbah itu rupanya Ismail berhasil membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat Plosogeneng. Hingga saat ini, sudah ada 9 orang yang terlibat dalam upaya mendaur ulang limbah anorganik ini.

 

"Jadi kami kumpulkan semua, kami pilah kemudian kami daur ulang agar bisa menambah nilai jual," jelasnya.

 

Limbah Padatan untuk Pakan Bebek dan Lele

 

Dikonfirmasi secara terpisah, Nanang, seorang pengusaha ternak bebek dan lele mengatakan, dirinya mengambil limbah padatan berupa sisa sosis, sisa gorengan nugget atau bakso untuk dimanfaatkan sebagai pakan ternak. 

 

"Limbah padatan itu saya gunakan untuk pakan ternak bebek dan lele. Dari limbah padatan itu, kami masih harus menambahkan konsentrat untuk bahan pangan tambahan. Sama seperti manusia, hewan ternak juga butuh beberapa nutrisi selain protein juga butuh karbohidrat dan serat. Jadi kami masih harus memberikan bahan pangan tambahan untuk ternak. Tapi secara umum, limbah padatan dari PBS cukup membantu karena mereka bahannya kan tanpa bahan kimia jadi aman untuk ternak," papar Nanang.

 

Menurut Nanang, ia juga membantu CV PBS dalam mengembangkan limbah yang tidak dapat diolah untuk pakan ternak untuk membudidayakan maggot.

 

Maggot dari lalat Hermetia illucens (black soldier fly/BSF) digunakan untuk mengurai sampah organik. Binatang kecil ini diklaim mampu mengurangi 80% sampah rumah tangga dan limbah pengolahan pabrik. Bahkan, maggot BSF yang kaya akan protein, membuat larva ini bisa dijadikan sebagai pakan ikan dan unggas.


Editor:

Daerah Terbaru