• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 26 April 2024

Daerah

Mengais Rezeki di Tengah Demo Tolak UU Cipta Kerja

Mengais Rezeki di Tengah Demo Tolak UU Cipta Kerja
Sutrisno Enggal (55) seorang pemulung asal Desa Sawahan, Kecamatan/Kabupaten Jombang. (Foto: NU Jombang Online/Anggit)
Sutrisno Enggal (55) seorang pemulung asal Desa Sawahan, Kecamatan/Kabupaten Jombang. (Foto: NU Jombang Online/Anggit)

NU Jombang Online, 
Aksi demo aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menolak Undang-undang Cipta Kerja jadi cerita bagi Sutrisno Enggal (55) seorang pemulung asal Desa Sawahan, Kecamatan/Kabupaten Jombang yang membersihkan sampah bersama beberapa kader PMII di bundaran Ringin Contong, Jumat (9/10) siang. 

Paska aksi mahasiswa yang menyuarakan aksi dari Ringin Contong ke DPRD Jombang terlihat seorang lelaki renta sedang memungut dan mengumpulkan sampah dengan dibantu para masa aksi yang masih berada di tempat. 

Sutrisno, mengaku kesehariannya memang bekerja sebagai pemulung sampah dan kemudian dijual kembali. Dengan menggunakan becak, ia mengangkut tumpukan sampah yang dikumpulkan. 

"Daripada tidak terpakai lebih baik saya bawa dan jual mas, alhamdulillah rezekinya di situ, bersyukur saja," ucapnya pada NU Jombang Online.

Dengan dibantu mahasiswa, pekerjaan Sutris semakin ringan. "Alhamdulillah sedikit terbantu dengan anak-anak ini, jadi lebih cepat selesainya," jelasnya. 

Ia mengaku tidak malu bekerja sebagai pemulung karena baginya pekerjaan tersebut sangat mulia. "Ke manapun, saya pakai masker, setelah ambil sampah saya cuci tangan, banyak cara buat mencontohkan hal baik ke orang lain. Siapa lagi yang mau angkut sampah, kalau menumpuk kan juga tidak enak dilihat," pungkasnya. 

Para mahasiswa juga nampak membantu membersihkan sampah, dengan membawa kantong plastik besar, setiap sampah dimasukkan ke dalam kantong plastik kemudian diangkut menggunakan becak milik Sutris.

Kontributor: Anggit
Editor: Syamsul Arifin


Editor:

Daerah Terbaru