Takbir Intiqal pada Gerakan Sujud menuju Duduk Istirahat sekaligus Meneruskan Rakaat Shalat
Rabu, 5 April 2023 | 07:00 WIB
Deskripsi Masalah:
Sudah menjadi kebiasaan dalam Lailatul Ijtima' yang di selenggarakan oleh MWCNU-MWCNU atau Ranting NU diadakan amaliyah shalat sunnah. Di antara shalat sunnah tersebut ada shalat Sunnah Tasbih. Di antara kaifiyah-nya atau cara dalam pelaksanaannya adalah duduk istirahat (istirohah) setelah sujud kedua pada rakaat pertama untuk membaca tasbih. Ada beberapa jamaah Lailatul Ijtima' yang ketika melakukan perpindahan gerakan dari sujud menuju duduk istirahat mengucapkan takbir intiqal. Kemudian saat melakukan perpindahan dari duduk istirahat menuju berdiri juga mengucapkan takbir intiqal.
Pertanyaan:
Bagaimana kaifiyah atau cara takbir intiqal pada saat gerakan sujud menuju duduk istirahat lalu menuju gerakan berdiri untuk meneruskan rakaat berikutnya dalam Sholat Tasbih?
Jawaban:
Caranya dengan membaca takbir intiqal ketika bangun dari sujud kedua menuju duduk istirahat, dan ketika berdiri dari duduk istirahat tidak perlu lagi mengucapkan takbir intiqal.
Referensi:
فتح المعين بشرح قرة العين بمهمات الدين (ص: 166(
وصلاة التسبيح وهي أربع ركعات بتسليمة أو تسليمتين وحديثها حسن لكثرة طرقه وفيها ثواب لا يتناهى ومن ثم قال بعض المحققين: لا يسمع بعظيم فضلها ويتركها إلا متهاون بالدين. [راجع الأذكار الأرقام: 965- 969] . وَيَقُوْلُ فِيْ كُلِّ رَكْعَةٍ مِنْهَا خَمْسَةً وَسَبْعِيْنَ سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ ِللهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ خَمْسَة َعَشَرَ بَعْدَ الْقِرَاءَةِ وَعَشْرًا فِي كُلٍ مِنَ الرُّكُوْعِ وَالْاِعْتِدَالِ وَالسُّجُوْدَيْنِ وَالْجُلُوْسِ بَيْنَهُمَا بَعْدَ الذِّكْرِ الْوَارِدِ فِيْهَا وَجَلْسَةِ الْاِسْتِرَاحَةِ وَيُكَبِّرُ عِنْدَ ابْتِدَائِهَا دُوْنَ الْقِيَامِ مِنْهَا
إعانة الطالبين على حل ألفاظ فتح المعين (1/ 300
(قوله: وجلسة الاستراحة) معطوف على الركوع. (قوله: ويكبر عند ابتدائها) أَيْ جَلْسَةِ الْاِسْتِرَاحَةِ. وَالْمُرَادُ أَنَّهُ يُنْهِى التَّكْبِيْرَ الذِّكْرُ شُرِعَ فِيْهِ عِنْدَ رَفْعِ رَأْسِهِ مِنَ السَّجْدَةِ الثَّانِيَةِ بِابْتِدَاءِ جَلْسَة ِاْلِاسْتِرَاحَةِ لِأَنَّهُ يُرِيْدُ أَنْ يُسَبِّحَ فِيْهَا. (وقوله: دون القيام منها) أَيْ وَلَا يُكَبِّرُ عِنْدَ الْقِيَامِ مِنْهَا. وَالْمُرَادُ أَنَّهُ لَا يُشْرَعُ فِي التَّكْبِيْرِ عِنْدَ الْقِيَامِ مِنْ جَلْسَةِ الْاِسْتِرَاحَةِ، لِأَنَّ التَّكْبِيْرَ إِنَّمَا يُشْرَعُ عِنْدَ رَفْعِ رَأْسِهِ مِنَ السَّجْدَةِ بَلْ يَقُوْمُ سَاكِتًا
Artinya: Orang yang shalat Tasbih membaca takbir ketika mengangkat kepalanya dari sujud yang kedua sampai pada dzikir yang disyariatkan dalam duduk istirohah yaitu tasbih dengan disertai mengawali duduk istirohah.
Catatan:
- Penjelasan atau uraian di atas merupakan hasil bahtsul masail yang diselenggarakan oleh Pengurus Cabang (PC) Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Kabupaten Jombang.
- Sumber yang membahas tentang topik terkait, tidak diterjemahkan secara keseluruhan, hanya menerjemahkan poin-poin penting yang langsung menjelaskan topik.
Terpopuler
1
Latih Jiwa Kewirausahaan Siswa, RA-MI Gondekan, Jombang Gelar Bazar Tahunan
2
Pengajian Rutin Muslimat NU Diwek: Thalabul Ilmi dan Gerakkan Ekonomi Keluarga
3
Beberapa Doa agar Resepsi Pernikahan Berjalan Lancar
4
Ibnu Atoillah, Kaligrafer Muda Jombang Yang Berhasil Masuk Nominasi IRCICA Turki 2025
5
Sepak Terjang Farida Mawardi, Memimpin Organisasi Pelajar Putri NU di Masa Sulit (Periode 1963-1966)
6
Pra-Bahtsul Masail: LF PBNU Susun Standar Penerimaan Laporan Rukyat
Terkini
Lihat Semua