• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 29 Maret 2024

Bahtsul Masail

Hukum Menggunakan Sajadah Lebar saat Shalat Berjamaah

Hukum Menggunakan Sajadah Lebar saat Shalat Berjamaah
Sajadah digunakan untuk shalat. (Foto: Istimewa)
Sajadah digunakan untuk shalat. (Foto: Istimewa)

Deskripsi Masalah
Dalam melaksanakan sholat berjamaah di mushala atau masjid banyak para jamaah membawa sajadah sendiri dari rumah. Tidak jarang juga sajadah yang dibawa tersebut adalah sajadah yang lebarnya melebihi kebutuhan orang yang shalat (sajadah yang lebar sekali), sehingga shof jamaah menjadi tidak rapat karena jamaah sholat yang berada di kanan kiri orang tersebut merasa sungkan untuk menginjak sajadah yang lebar tadi.

 

Pertanyaan
Bagaimanakah hukumnya menggunakan sajadah lebar dalam sholat berjamaah di mushala atau masjid yang menyebabkan shof tidak rapat?

(as’ilah dari MWC Jombang Kota)

 

Jawaban 
Haram, karena mengambil hak orang lain. Kecuali bila pemilik sajadah melipat sebagian sajadahnya atau mempersilahkan ( menyuruh merapat ) pada orang yang berada disampingnya.

 

الحاوى للفتاوى الجزء الأول ص: 143

لَيْسَ للإنسان فِي الْمَسْجِدِ إلَّا مَوْضِعُ قِيَامِهِ وَسُجُودِهِ وَجُلُوسِهِ ، وَمَا زَادَ عَلَى ذَلِكَ فَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ ، فَإِذَا بَسَطَ شَيْئًا لِيُصَلِّي عَلَيْهِ احْتَاجَ لِأَجْلِ سَعَةِ ثَوْبِهِ أَنْ يَبْسُطَ شَيْئاً كَبِيْرًا لِيَعُمَّ ثَوْبُهُ عَلَى سَجَادَتِهِ فَيَكُوْنُ فِي سَجَادَتِهِ اِتِّسَاعٌ خَارِجٌ فَيُمْسِكُ بِسَبَبِ ذَلِكَ مَوْضِعَ رَجُلَيْنِ أَوْ نَحْوِهِمَا إِنْ سَلِمَ مِنَ الكِبَرِ مِنْ أَنَّهُ لاَ يَضُمُّ إِلَى سَجَادَتِهِ أَحَدًا فَإِنْ لَمْ يَسْلَمْ مِنْ ذَلِكَ وَوَلَّى النَّاسَ عَنْهُ وَتَبَاعَدُوْا مِنْهُ هَيْبَةً لِكُمِّهِ وَثَوْبِهِ وَتَرَكَهُمْ هُوْ وَلَمْ يَأْمُرْهُمْ بِالقُرْبِ إِلَيْهِ فَيُمْسِكُ مَا هُوَ أَكْثَرُ مِنْ ذَلِكَ فَيَكُوْنُ غَاصِبًا لِذَلِكَ الْقَدْرِ مِنَ المَسْجِدِ فَيَقَعُ بِسَبَبِ ذَلِكَ فِي المُحَرَّمِ المُتَّفَقِ عَلَيْهِ المَنْصُوْصِ عَنْ صَاحِبِ الشَّرِيْعَةِ صلوات الله عليه وسلامه قال عليه الصلاة والسلام من غصب شبرا من أرض طوقه الله يوم القيامة إلى سبع أرضين أو كما قال عليه الصلاة والسلام وذلك الموضع الذي أمسكه بسبب قماشه وسجادته ليس للمسلمين به حاجة في الغالب إلا في وقت الصلاة وهو في وقت الصلاة غاصب له فيقع في هذا الوعيد بسبب قماشه وسجادته وزيه فإن بعث سجادته إلى المسجد في أول الوقت أو قبله ففرشت له هناك وقعد هو إلى أن يمتلئ المسجد بالناس ثم يأتي غاصبا لذلك الموضع الذي عملت السجادة فيه لأنه ليس له أن يحجره وليس لأحد فيه إلا موضع صلاته انتهى

 

Terjemah

Seseorang tidak memiliki hak didalam masjid kecuali tempat berdiri, sujud dan duduknya, dan selain itu adalah hak orang-orang muslim. Bagi seseorang yang menggelar sajadahnya untuk shalat, dan karena besar pakaiannya, ia membutuhkan sajadah yang besar untuk mencakup pakaiannya, sehingga menggunakan tempat satu/dua orang, bila ia tidak melipat atau mempersilahkan orang lain untuk merapat, maka tidak diperbolehkan karena ia termasuk orang yang goshob.

 

————–
Hasil keputusan bahtsul masail LBM NU putaran ke XI LBM PCNU Jombang tanggal 28 Februari 2016 di Masjid Ali Syahid Janti MWCNU Jogoroto, Jombang


Editor:

Bahtsul Masail Terbaru