Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh

Daerah

Real Madrid Jadi Juara UEFA Champions League, Ini Tanggapan Aktivis NU

Ilustrasi (Source: Google.com)

NU Online Jombang,

Real Madrid baru saja menjuarai UEFA Champions League 2022 setelah berhasil mengalahkan Liverpool dengan skor 1-0 di partai final yang digelar di Stadion Stade de France, Prancis pada Ahad (29/05/2022). Ada yang bisa dipelajari dari kemenangan Madrid kali ini. Salah satunya adalah soal kerja sama tim yang solid.

 

Asrul Ardiyan Syah, aktivis Nahdlatul Ulama (NU) yang juga merupakan Madridista (Sebutan bagi penggemar Madrid di seluruh dunia) kagum dengan bagaimana Madrid bisa menyabet gelar juara pada kompetisi Champions League. Kompetisi sepak bola paling bergengsi di Eropa tersebut.


Baca Juga:
Kader Ansor Dibidik Jadi MC dan Dai Hebat

 

Klub asal Spanyol ini berhasil membobol gawang Liverpool yang dikawal Alisson Becker melalui gol semata wayang yang dicetak oleh Vinicius Junior pada menit ke 59. Ini adalah kali ke 14 Real Madrid meraih juara. Terbanyak di antara klub-klub Eropa lainnya. 

 

"Di awal atau di babak group, mereka terseok-seok dan bahkan kesulitan meraih kemenangan terutama saat laga tandang. Tetapi inilah Real Madrid, mereka sungguh klub fantastis serta memiliki karakter mental yang kuat. Mereka layak disebut King Of Europe," katanya kepada NU Online Jombang.

 

Pria yang akrab disapa Chun Kie ini mengungkapkan keberhasilan Real Madrid dalam mengalahkan Liverpool. 


Baca Juga:
Berorganisasi, Kader Ansor Harus Kompak dan Dilarang Baper

 

Menurut Chun Kie, sebagai aktivis, kesolidan tim Real Madrid bisa dijadikan contoh bagi organisasi NU. Menurutnya ada beberapa alasan yang bisa diuraikan. 

 

"Pertama, Real Madrid bermain karena memiliki dan memahami visi dalam permainan. Real Madrid tentu memiliki tujuan utama yaitu bisa menang dalam pertandingan, bahkan tujuan yang lebih tinggi lagi yaitu untuk dapat meraih juara dalam kompetisi yang diikuti. 

 

"Karena tanpa visi dan misi tujuan tak akan tercapai. Begitu juga dalam berorganisasi. Sebagai aktivis NU, hal utama yang harus dimiliki adalah memahami visi dan misi organisasi serta bekerja dengan berorientasi pada visi tersebut. Dengan begitu, akan diperoleh hasil yang memuaskan," urainya. 

 

Kedua, lanjutnya, persatuan dan kesatuan kerjasama tim (team work). Real Madrid memiliki team work yang baik. Meskipun dalam permainan setiap pemain memiliki posisi dan latar belakangnya masing-masing namun mereka melakukannya dengan baik. 

 

"Setiap pribadi dalam sebuah organisasi yang bersatu dan saling bekerjasama akan sanggup mengalahkan berbagai tantangan dan masalah. Persoalan dan pekerjaan yang besar dapat dihadapi dan diselesaikan dengan baik," ungkap Chun Kie.

 

"Kita bisa lihat kemarin, dalam pertandingan, pemain El Real mampu meredam agresivitas liverpool dengan ketenangan dan kematangan," ujar Bendahara Pimpinan Ranting (PR) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Desa Selorejo, Mojowarno ini. 

 

Walau berada dalam tekanan dan kalah secara statistik, El Real tahu bagaimana mencuri kesempatan. Kematangan para pemain seperti David Alaba, Toni Kroos, Luka Modric, hingga Casemiro bahu-membahu dengan barisan pertahanan Real madrid. 

 

"Dan jangan lupa, mereka semua juga punya pengalaman bermain di final UCL. Belum lagi karim Benzema, Marcelo, Gareth Bale, dan lain sebagainya," ungkapnya. 

 

Kedua, lanjut dia, peran penting sang Kiper yaitu Thibaut Curtois tidak bisa dianggap remeh. Di sepanjang pertandingan, bisa dilihat bagaimana cara dia mempertahankan gawang hingga akhirnya dianugerahi predikat Player Of The Match pada laga final.

 

Menurut pria yang juga aktif di Ikatan Seni Hadrah Indonesia (ISHARI) NU ini, jika hanya dipenuhi sikap egois pada diri setiap individu dalam berorganisasi, maka hasil yang buruk lah yang akan diperoleh.

 

"Bagian paling fatalnya adalah timbul perselisihan dan perpecahan sehingga membuat organisasi akan stagnan. Karena itu sebagai kaum muda, kita bisa belajar berorganisasi dari cara Real Madrid menguasai permainan hingga menjuarainya," pungkasnya.

 

شبان اليوم رجال الغد 

Pemuda hari ini adalah pemimpin di masa depan.

Achmad Subakti
Editor: Nur Fitriana

Artikel Terkait