NU Online Jombang,
"Dalam hidup, hal yang penting bukanlah seberapa banyak nikmat yang didapatkan, melainkan seberapa banyak nikmat yang dapat dirasakan dan disyukuri". Begitulah yang diungkapkan oleh KH Anwar Zahid saat menyampaikan tausiyah dalam acara 'Jombok Bersholawat' di Desa Jombok, Kesamben, Jombang.
“Sebagai contoh, ketika berhasil mendapatkan jabatan tapi tidak bisa menikmati jabatan itu, ya percuma. Sama dengan saat kita mendapatkan uang banyak tapi kita sakit sehingga tidak bisa merasakan uang tersebut,” ujarnya, Rabu (14/8/2024).
Kiai Anwar Zahid melanjutkan, supaya hidup tambah barokah maka wajib hukumnya untuk syukur kepada Allah. Sebagaimana firman dalam surah Ibrahim ayat 7 yang berbunyi:
ADVERTISEMENT BY OPTAD
وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya, (Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras".
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Pengasuh Pondok Pesantren Sabilunnajah Bojonegoro itu menjelaskan segala hal yang disyukuri akan menjadi nikmat. Ia mengambil contoh rumah jika disyukuri akan menjadi bahagia, makan jika disyukuri akan menjadi nikmat walaupun menunya sederhana, dan anak jika disyukuri akan tumbuh menjadi anak yang baik.
“Nikmat apapun kalau disyukuri pasti akan ditambah oleh Allah. Nikmat apapun kalau tidak disyukuri malah dikufuri, pasti nikmat itu akan berubah menjadi musibah. Jadi, semua itu tergantung pada diri sendiri apakah kita bisa syukur atau justru menjadi kufur."
ADVERTISEMENT BY OPTAD
“Bagaimana caranya bersyukur?, ya hatimu harus bisa menerima. Orang yang bisa menerima (qana'ah) maka ibadahnya mudah diterima oleh Allah. Karena dengan bersyukur, hati kita akan lebih bahagia,” sambungnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND