• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 29 Maret 2024

Daerah

KH Anwar Zahid: Manusia yang Berkarakter dan Berdaya Saing Perlu 3 Ilmu Dalam Hidup

KH Anwar Zahid: Manusia yang Berkarakter dan Berdaya Saing Perlu 3 Ilmu Dalam Hidup
KH Anwar Zahid saat menyampaikan mauidhoh hasanah dalam acara tasyakuran peringatan hari jadi pemerintah kabupaten Jombang ke-112 di Alun-alun Jombang, Kamis (20/10/2022) (Foto: NU Online/Achmad Subakti)
KH Anwar Zahid saat menyampaikan mauidhoh hasanah dalam acara tasyakuran peringatan hari jadi pemerintah kabupaten Jombang ke-112 di Alun-alun Jombang, Kamis (20/10/2022) (Foto: NU Online/Achmad Subakti)

NU Online Jombang,

Generasi muda kalau mau hebat dan berkualitas, agar berkarakter dan berdaya saing, modal utamanya adalah ilmu. Ilmu yang membedakan antara manusia dan binatang. Dengan ilmu, hidup jadi mudah, terarah, dan barokah.

 

"Maka, logikanya begini, tidak ada yang sulit dalam hidup ini, yang ada hanyalah ketiadaan ilmu," ujar KH Anwar Zahid saat menyampaikan mauidhoh hasanah dalam acara tasyakuran peringatan hari jadi pemerintah kabupaten Jombang ke-112 di Alun-alun Jombang, Kamis (20/10/2022).

 

Kiai Anwar melanjutkan, ilmu profesi didapat dari sekolah formal. Mulai PAUD, TK, sampai perguruan tinggi. Sedangkan ilmu kreasi didapat dari realita dan proses kehidupan. 

 

"Saya pesan 3 ilmu saja yang harus dikuasai. Yaitu ilmu diini atau ilmu agama, yang kedua ilmu profesi, dan ketiga ilmu kreasi. Ilmu diini didapat dari ngaji. Mulai TPQ, madrasah diniyah, pondok-pondok pesantren. Dan Jombang adalah gudangnya pondok pesantren pencetak generasi yang sholihin sholihat, pencetak kiai-kiai hebat," katanya.

 

Dengan ilmu diini, lanjut dia, manusia akan menjadi bertaqwa. Dengan ilmu profesi, manusia akan menjadi cerdas. Dengan ilmu kreasi, manusia akan menjadi terampil.

 

Ilmu diini, lanjut Kiai Anwar, membuat hati lebih sensitif sehingga dapat menjadikan seseorang ahli dzikir. Ilmu profesi mencerdaskan otak sehingga menjadikan seseorang ahli berpikir. Dan ilmu kreasi, memproduktifkan otot sehingga menjadikan ahli ikhtiar.

 

"Ilmu diini menghidupkan hati, ilmu profesi menghidupkan otak, ilmu kreasi menghidupkan otot. Ilmu diini mengolah rasa, ilmu profesi mengolah rasio, ilmu kreasi mengolah raga. Dengan itu semua, maka kita akan mampu menghadapi masalah moralitas, kreativitas, dan kriminalitas. Dengan ilmu diini, maka bisa kerja pakai hati, namanya kerja ikhlas. Dengan ilmu profesi, dia bisa bekerja dengan cerdas. Dengan ilmu kreasi, dia bisa jadi terampil, bisa kerja dengan keras," tuturnya.

 

Pengasuh pondok pesantren Sabilunnajah Bojonegoro ini menjelaskan, kalau cuma kerja keras, hasilnya pas. Tapi kalau ditambah kerja cerdas, hasilnya lebih luas, apalagi disempurnakan dengan kerja ikhlas, janji Allah tak terbatas. 

 

"Maka, generasi yang berkarakter dan berdaya saing itu harus mampu memadukan 3 hal itu tadi," pungkasnya.


Daerah Terbaru