• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Minggu, 5 Mei 2024

Daerah

KH Anwar Zahid Ajak Mensyukuri Nikmat Waktu Mulai dari Bangun Tidur

KH Anwar Zahid Ajak Mensyukuri Nikmat Waktu Mulai dari Bangun Tidur
KH Anwar Zahid saat menyampaikan mauidhoh hasanah dalam acara peringatan Tahun Baru Hijriah 1445 H yang diadakan oleh Pemerintah Desa Sumobito, Kecamatan Sumobito Jombang yang bertempat di Balai Desa Sumobito pada Rabu (26/07/2023). (Foto: Tangkapan layar Anza Channel KH Anwar Zahid)
KH Anwar Zahid saat menyampaikan mauidhoh hasanah dalam acara peringatan Tahun Baru Hijriah 1445 H yang diadakan oleh Pemerintah Desa Sumobito, Kecamatan Sumobito Jombang yang bertempat di Balai Desa Sumobito pada Rabu (26/07/2023). (Foto: Tangkapan layar Anza Channel KH Anwar Zahid)

NU Online Jombang,

KH Anwar Zahid mengajak manusia untuk selalu mensyukuri setiap nikmat. Nikmat ini pun diberikan oleh Allah setiap waktu kepada seluruh makhluknya mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi. 

 

Hal ini disampaikannya dalam acara peringatan Tahun Baru Hijriah 1445 H yang diadakan oleh Pemerintah Desa Sumobito, Kecamatan Sumobito Jombang yang bertempat di Balai Desa Sumobito pada Rabu (26/07/2023). 

 

"Malam ini kita bersyukur. Yang sesungguhnya, waktu harus kita syukuri itu bukan hanya setahun sekali, bukan hanya saat tahun baru diperingati kemudian disyukuri. Waktu baru bukan hanya tahunan, tapi harian. Setiap hari adalah waktu baru yang harus kita syukuri. Karena setiap hari diberi nikmat waktu oleh Allah swt," katanya. 

 

KH Anwar Zahid menyebut, setiap bangun tidur, manusia sudah diberi nikmat waktu oleh Allah. Oleh karena itu, ketika bangun tidur, kita diperintahkan berdoa yang doa itu diawali dengan kalimat tahmid (alhamdulillah). 

 

"Bangun tidur saja kita disuruh membaca hamdalah, doanya alhamdulillahilladzi ahyana ba'da maa amatana wa ilaihin nusyur, Itu kalau bangunnya sebelum subuh. Kalau bangunnya jam delapan, doanya inna lillahi wa inna ilaihi rojiun," kelakarnya. 

 

Ia melanjutkan, anjuran mengucap hamdalah ketika bangun tidur ialah yang disyukuri bukan hanya tidurnya. Namun tidur itu harus bernilai. Namun menurutnya, banyak orang yang tidur tidak ada nilainya. 

 

"Nilainya nol. Soalnya tidurnya mirip orang mati. Tidurnya tidak hidup tidak mati. Dibilang hidup juga tidak ngapa-ngapain, dibilang mati juga masih bisa menghabiskan apa-apa. Itulah yang dinamakan laa yamutu wa la yahya. Tidak bermutu menghabiskan biaya," ujarnya. 

 

Pengasuh Pondok Pesantren Sabilunnajah Bojonegoro ini menjelaskan, yang lebih disyukuri ketika bangun tidur adalah diberi kesempatan hidup oleh Allah. Oleh karena itu, hidup hari ini harus lebih baik dari hari kemarin. 

 

"Kalau hidup hari ini nilainya sama dengan hari kemarin, termasuk orang yang merugi. Tidak ada tambahan kebaikan, tidak ada tambahan ganjaran. Hari ini hanya sama dengan kemarin. Apalagi hari ini lebih buruk dari hari kemarin. Itu termasuk orang yang celaka," imbuhnya. 


Editor:

Daerah Terbaru