Gus Awis Kisahkan Sejarah Istighotsah hingga Ijazahkan pada Nahdliyin
Kamis, 15 Agustus 2024 | 14:49 WIB

Potret KH Afifuddin Dimyati dalam acara doa bersama dan ijazah istighotsah. (Foto: NU Online Jombang/Syaiful Habib)
NU Online Jombang,
Pengasuh Pondok Pesantren Hidayatul Quran, Darul Ulum Rejoso, Peterongan, KH Afifuddin Dimyati memberikan ijazah Istighotsah sekaligus menyampaikan sejarahnya pada warga NU Peterongan.
Hal itu dilakukannya saat acara Doa Bersama dan Ijazah Istighotsah yang digelar oleh MWCNU dan Banom NU Kecamatan Peterongan, Kabupaten Jombang, di kantor MWCNU setempat pada Rabu (14/8/2024).
Gus Awis, sapaan akrabnya menyampaikan Istighotsah merupakan doa atau aurad yang dibaca dengan tujuan meminta pertolongan kepada Allah. Agar dimudahkan segala hajat maupun dihindarkan dari segala kesulitan yang menimpa.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
“Tujuan istighotsah ialah agar nahdliyin tidak melupakan diri dari meminta pertolongan kepada Allah,” ungkapnya sambil mengutip surah Al-anfal ayat 9.
Kiai yang juga Katib PBNU ini mengatakan, ada banyak macam aurad istighotsah. Diantaranya adalah aurad istighotsah yang disusun oleh KH Romli Tamim, Mursyid Thariqah Qodiriyah wan Naqsabandiyah, Rejoso, Jombang.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
"Ketika telah rampung susunan istighotsah, Kiai Romli menghadap ke guru beliau yaitu Mbah Hasyim Asy’ari. Lantas disempurnakan dengan bacaan Ya Allah Ya Qodim."
"Bacaan istighfar sampai saaltuka ya ghoffar adalah hasil penyusunan dari Kiai Romli. Sedangkan waatthif qulubal alamina sampai masya Allah adalah tambahan dari Kiai Mustain Romli, wirid dari Kiai Wahab Hasbullah yang dimasukkan dalam istighotsah," sambungnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Selain itu, Gus Awis juga menceritakan bahwa istighotsah kini telah dikenal dan banyak diamalkan oleh warga NU, utamanya sering dibaca saat kegiatan-kegiatan tertentu.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND