Bahtsul Masail

Hukum Menyimpan Uang Pinjaman Pembiayaan di Bank atau Koperasi

Sabtu, 19 Agustus 2023 | 10:42 WIB

Hukum Menyimpan Uang Pinjaman Pembiayaan di Bank atau Koperasi

Ilustrasi menyimpan uang. (Foto: Freepik)

Deskripsi Masalah:

Pak Anton mencairkan dana pembiayaan ke BMT untuk digunakan usaha ayam ternak pedaging, akan tetapi dalam kenyataannya digunakan untuk biaya pengobatan. Berbeda dengan apa yang dilakukan oleh Pak Eko yang mengajukan dana pembiayaan ke BMT tanpa ada tujuan, akan tetapi dana tersebut ditabungkan kembali ke BMT dengan tujuan agar BMT mendapatkan keuntungan.  


Pertanyaan:

Bagaimana hukum Pak Eko menabungkan dana pembiayaan tersebut ke BMT? 


Jawaban:

Hukumnya tidak boleh, kecuali dengan akad qordlu (hutang) atau akad dengan prinsip jual beli

ADVERTISEMENT BY OPTAD


Referensi:

الفقه المنهجي على مذهب الإمام الشافعي (6/ 101)
وَهُوَ فِي اصْطِلَاحِ الْفُقَهَاءِ : تَمْلِيْكُ شَيْءٍ مَالِيٍّ لِلْغَيْرِ عَلَى أَنْ يَرُدَّ بَدَلَهُ مِنْ غَيْرِ زِيَادَةٍ


Artinya: Utang menurut istilah Ahli Fiqih adalah memberi kepemilikan sesuatu yang berharga kepada orang lain dan diganti dengan tanpa ada kelebihan.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


أسنى المطالب في شرح روض الطالب (2/ 143)
(وَإِذَا قَبَضَ الْقَرْضَ) أَيْ مَا إِقْتَرَضَهُ (مَلَكَهُ، وَإِنْ لَمْ يَتَصَرَّفْ فِيْهِ) كَالْمَوْهُوْبِ وَأَوْلَى لِثُبُوْتِهِ بِعِوَضٍ، وَلِأَنَّهُ يَمْلِكُ بِقَبْضِهِ كُلَّ التَّصَرُّفَاتِ، وَلَوْ لَمْ يَمْلِكْهُ لَمَا مَلَكَ التَّصَرُّفَ فِيْهِ


Artinya: Jika seseorang telah menerima apa yang diutang, maka ia telah memilikinya walaupun tidak ditasarufkan (menggunakan).

ADVERTISEMENT BY OPTAD


فتح القريب المجيب في شرح ألفاظ التقريب = القول المختار في شرح غاية الاختصار (ص: 163)
وَالْبُيُوْعُ جَمْعُ بَيْعٍ، وَالْبَيْعُ لُغَةً مُقَابَلَةُ شَيْءٍ بِشَيْءٍ، فَدَخَلَ مَا لَيْسَ بِمَالٍ كَخَمْرٍ؛ وَأَمَّا شَرْعًا فَأَحْسَنُ مَا قِيْلَ فِي تَعْرِيْفِهِ : أَنَّهُ تَمْلِيْكُ عَيْنٍ مَالِيَّةٍ بِمُعَاوَضَةٍ بِإِذْنٍ شَرْعِيٍّ، أَوْ تَمْلِيْكُ مَنْفَعَةٍ مُبَاحَةٍ عَلَى التَّأْبِيْدِ بِثَمَنٍ مَالِيٍّ


Artinya: Jual beli menurut bahasa adalah menukarkan sesuatu dengan sesuatu yang lain. Adapun jual beli menurut syara’ adalah memberi kepemilikan barang berharga secara tetap dengan penukaran barang berharga yang lain yang sesuai dengan syari’at.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


كفاية النبيه في شرح التنبيه (8/ 412)
قَالَ : وَلَا يَمْلِكُ الْمُشْتَرِي التَّصَرُّفَ فِي الْمَبِيْعِ حَتَّى يَنْقَطِعَ خِيَارُ الْبَائِعِ، وَيَقْبِضُ الْمَبِيْعَ


Artinya: Pembeli tidak boleh menasarufkan barang yang sudah ia beli sampai khiyar penjual terputus dan barang yang dijual telah diterima.


روضة الطالبين وعمدة المفتين (9/ 319)
الثَّانِيَةُ : يَتَصَرَّفُ كُلُّ وَاحِدٍ فِي مِلْكِهِ بِالْمَعْرُوْفِ، وَلَا ضَمَانَ فِيْمَا يَتَوَلَّدُ مِنْهُ بِشَرْطِ جَرَيَانِهِ عَلَى الْعَادَةِ وَاجْتِنَابِ الْإِسْرَافِ؛

ADVERTISEMENT BY ANYMIND


Artinya: Setiap orang boleh menasarufkan (menggunakan) barang miliknya asalkan dalam hal kebaikan, dan tidak wajib mengganti barang orang lain yang terjadi kerusakan jika penggunaannya masih wajar dan tidak berlebihan.


Catatan:

  1. Penjelasan atau uraian di atas merupakan hasil bahtsul masail yang diselenggarakan Pengurus Cabang (PC) Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Kabupaten Jombang lintas kepengurusan dan dibukukan oleh PC LBMNU Jombang masa khidmah 2017-2022.
  2. Sumber yang dijadikan referensi dalam membahas topik terkait, sebagian tidak diterjemahkan secara utuh, hanya menerjemahkan poin-poin penting yang langsung menjelaskan topik.

ADVERTISEMENT BY ANYMIND