Nur Fitriana
Penulis
NU Online Jombang,
Pendidikan seks seharusnya tidak bertentangan dengan Islam. Hanya saja banyak orang beranggapan, pendidikan seks itu mengajarkan cara berhubungan seksual. Padahal pendidikan seks itu menyangkut adab serta perilaku kita sehari hari.
Komisioner Komnas Perempuan, Siti Aminah Tardi menguraikan, dalam Islam, kita diajarkan tentang berbagai macam adab. Mulai dari adab masuk kamar orang tua, adab menyusui anak, adab memakai baju, adab mandi sampai adab berhubungan seksual.
"Islam cukup lengkap mengajarkan segala hal. Termasuk saat mendekati baligh, perempuan diajarkan apa itu haid, apa itu wiladah atau melahirkan sampai dengan mandi junub. Begitu juga laki laki yang juga diajarkan cara mandi junub ketika mimpi basah," terangnya.
Ia menambahkan, dalam islam juga diajarkan bagaimana mengelola dorongan seksual dengan beraktivitas positif atau puasa.
"Semua sudah ada dan diatur dalam Qur'an dan hadits, tinggal kita kontekskan dengan perkembangan pengetahuan, pengalaman biologis serta sosial perempuan dan juga tantangan yang akan dihadapi saat ini," urainya.
Siti menilai, ketakutan orang tua saat anak-anak diperkenalkan dengan pendidikan seks adalah jika mengajarkan anak-anak untuk melakukan hubungan seksual. Padahal, menurutnya, yang diajarkan adalah hal-hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan terhadap tubuhnya dan tubuh orang lain.
"Pendidikan seks sejak dini sebenarnya sekaligus mengajarkan anak-anak bagaimana membangun relasi yang setara dengan orang lain. Namun sayangnya, karena terlalu banyak menggunakan bahasa asing, ada rasa was-was bahwa hal ini dari barat," jelasnya.
Menurut Siti, daya tolak terhadap pendidikan seks disebabkan kesalahpahaman dalam memahami materi yang ada dan istilah yang digunakan. Pendidikan seks sangat penting diberikan kepada warga negara sejak anak-anak berada pada usia dini. Tentu saja memberikan pendidikan seks harus disesuaikan dengan perkembangan anak.
"Pendidikan seks pada anak bukan hal tabu. Pendidikan ini akan memberikan anak-anak pengetahuan tentang tubuhnya dan cara mencintai serta merawatnya. Dengan pendidikan ini, anak-anak bisa sekaligus memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan orang lain terhadap tubuhnya begitu juga sebaliknya, ia terhadap orang lain," pungkasnya.
Pewarta : Nur Fitriana
Terpopuler
1
Santri Tahfiz Diwisuda, Nyai Machfudhoh Tekankan Jaga Hafalan dan Akhlak Mulia
2
Menag Sebut Haji 2025 Berpotensi Menjadi Haji Akbar
3
Ini Desain dan Makna Logo Harlah Ke-75 Fatayat NU, Unduh di Sini
4
Memahami Makna Halal Bihalal menurut Prof Quraish Shihab
5
Halal Bihalal LTN MWCNU Diwek: Pompa Spirit Baru Tingkatkan Literasi dan Komitmen Rampungkan Buku
6
Harlah Ke-65, Ketua PMII Jombang Tekankan Semangat dan Konsistensi Berorganisasi
Terkini
Lihat Semua