• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Sabtu, 20 April 2024

Daerah

Pentingnya Menanamkan Iman dan Islam Pada Anak Sejak Dalam Kandungan

Pentingnya Menanamkan Iman dan Islam Pada Anak Sejak Dalam Kandungan
Lomba mewarnai tingkat TK, RA, PAUD dalam rangka hari santri (Foto : Dok NU Online Jombang)
Lomba mewarnai tingkat TK, RA, PAUD dalam rangka hari santri (Foto : Dok NU Online Jombang)

NU Online Jombang,

Pendidikan agama adalah kunci utama dalam membentuk karakter anak sejak usia dini. Manusia beragama akan berjalan sesuai dengan arahan Tuhannya, jika mereka memahami apa yang diajarkan agamanya. 

 

Hj Hasanah, ketua bidang dakwah Pimpinan Cabang (PC) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Jombang mengatakan, pendidikan agama merupakan kunci utama dalam membentuk karakter anak sejak usia dini.

 

“Sejak dari dalam kandungan ibu, anak sudah bisa kita didik imannya terhadap Islam. Ibu yang selalu berdoa dan mengaji selama mengandung, insyaallah akan mempengaruhi anak dalam kandungan. Karena doa ibu itu sangat mustajabah," papar Hj Hasanah yang sekarang beraktivitas sebagai pengajar mengaji anak-anak di lingkungannya.

 

Hj Hasanah menambahkan, setelah lahir, Ibu bisa terus lanjutkan didikannya dengan kalimat-kalimat Allah. Mulai dari menyusui, diawali dengan basmalah, lalu menimang buah hatinya dengan membaca dzikir dan sholawat. Sampai pada saat anak usia balita, ibu harus berusaha untuk menjadi figur yang baik. Sebab, Ibu adalah yang pertama kali menjadi sosok yang dicontoh anak dalam aktivitas apapun.

 

“Peran ibu dalam tumbuh kembang anak sangat penting. Sebab ibu yang sangat dekat dengan anak dalam semua pembelajaran. Terutama dalam menanamkan Iman kepada Islam demi menciptakan anak yang sholih dan sholihah,” imbuh Hj Hasanah.

 

Selanjutnya, pada jenjang pendidikan PAUD anak berada di usia emas atau golden age. Menurutnya, dalam usia ini orang tua dapat memasukkan putra-putrinya di lembaga pendidikan usia dini (Play Group/TK/RA) agar seluruh aspek perkembangan jasmani dan rohaninya bisa tersalurkan sesuai dengan bakat minat anak sehingga menjadi anak yang cerdas, kreatif dan inovatif.

 

“Untuk dapat mengetahui bakat dan minat anak, orang tua bisa melihat dari tingkah laku anak sehari-hari. Baik itu di rumah maupun di Sekolah. Nah, jika mereka dimasukkan ke lembaga pendidikan, guru bisa memfasilitasi dan menyalurkan bakat mereka dengan melatih atau memberikan arahan sehingga dapat dikembangkan," jelas perempuan yang pernah menjadi kepala TK yayasan Roushon Fikr hingga 32 tahun lamanya ini.

 

Hj Hasanah mencontohkan, orang tua yang menyadari bakat dan minat anak akan mudah untuk mengarahkan anak-anak sesuai dengan kemampuan anak-anak tersebut. Misalnya, yang berbakat pada bidang sepak bola maka akan diarahkan ke sekolah sepak bola dan jika memiliki bakat hafalan yang baik, maka akan diarahkan ke lembaga tahfidz Al Qur'an begitupun dengan contoh lainnya.

 

“Jika anak-anak sudah terlatih, maka akan mudah untuk mengembangkan minat dan bakat mereka. Jika bakat dan minat mereka difasilitasi, kita bisa mengukur kemampuan mereka dengan menampilkan bakat luar biasa yang dimiliki anak-anak ini dengan berbagai lomba atau penampilan di setiap kesempatan," pungkasnya.

 

Kontributor : Ira Wahyu Wardhani

Editor : Fitriana


Daerah Terbaru