Ekspresi Orang Tua di Alam Kubur ketika Diziarahi atau Didoakan Anaknya
Rabu, 3 April 2019 | 18:37 WIB
Dalam kitab al-Ruh, karya Syaikh Ibnu Qayyim al-Jauziyyah, dijelaskan: Apa yang terjadi kepada orang tua ketika Anda berziarah ke makam mereka atau ketika Anda mendoakan mereka?
Syaikh Muhammad al-Syanqithi, berkata: Semoga Alloh mengampuni keluarga kita yang telah meninggal dunia dan kaum Muslimin yang telah meninggal dunia. Aku tidak mampu menahan tangis melihat betapa perlunya ahli kubur kepada kita. Aku terkesan dan aku ingin semuanya mengetahui hal ini..*
Utsman bin Sawad, ulama salaf, bercerita tentang ibunya, seorang wanita yang ahli ibadah. Ketika ibunya akan meninggal dunia, ia mengangkat pandangannya ke langit dan berkata: “Wahai tabunganku, wahai simpananku, wahai Tuhan yang selalu menjadi sandaranku alam hidupku dan setelah kematiaku, jangan Engkau abaikan diriku ketika mati, jangan biarkan aku kesepian dalam kuburku.” Kemudian ia meninggal dunia.
Aku selalu berziarah ke makamnya setiap hari Jum’at. Aku berdoa untuknya, dan memohonkan ampun baginya dan semua ahli kubur di situ. Pada suatu malam aku bermimpi berjumpa dengan ibuku.
Aku berkata: “Wahai ibuku, bagaimana keadanmu?”
Ia menjawab: “Wahai anakku, sesungguhnya kematian itu adalah kesusahan yang dahsyat. Aku alhamdulillah ada di alam barzakh yang terpuji. Ranjangnya harum, dan bantalnya terdiri tenunan kain sutera.”
Aku berkata: “Apakah Ibu ada keperluan kepadaku?”
Ia menjawab: “Iya. Jangan kamu tinggalkan ziarah yang kamu lakukan kepada kami. Sungguh aku sangat senang dengan kedatanganmu pada hari Jum’at ketika berangkat dari keluargamu. Orang-orang akan berkata kepadaku: “Ini anakmu sudah datang.”Lalu aku merasa senang, dan orang-orang mati yang ada di sekitarku juga senang.”
Basysyar bin Ghalib, ulama salaf pula, berkata: “Aku bermimpi Robiah al-Adawiyah dalam tidurku. Aku memang selalu mendoakannya. Dalam mimpi itu ia berkata kepadaku: “Wahai Basysyar, hadiah-hadiahmu selalu sampai kepada kami di atas piring dari cahaya, ditutupi dengan sapu tangan sutera”.
Aku berkata: “Bagaimana hal itu bisa terjadi?”
Ia menjawab: “Begitulah doa orang-orang yang masih hidup. Apabila mereka mendoakan orang-orang yang sudah mati dan doa itu dikabulkan, maka doa itu diletakkan di atas piring dari cahaya dan ditutupi dengan sapu tangan sutera. Lalu hadiah itu diberikan kepada orang mati yang didoakan itu. Lalu dikatakan kepadanya: “Terimalah, ini hadiah si fulan kepadamu.” (M. Wildan Habibie, S.Hum)
Terpopuler
1
10 Amalan Sunnah di Bulan Ramadhan, Raih Beragam Pahala dan Kesempurnaan Puasa
2
MWCNU Bareng Gelar Tarawih Keliling Bersama Badan Otonom di 14 Ranting
3
Macam-Macam Bacaan Doa Berbuka Puasa dan Waktu yang Tepat untuk Membacanya
4
Peringati Harlah Ke-70 IPPNU, Pelajar NU Se-Mojoagung Gelar Khatmil Qur'an dan Berbagi Takjil
5
Jadwal Imsakiyah Hari Ini dan Besok Daerah Jombang serta Tuban, Senin-Selasa 10-11 Maret 2025
6
Fatayat NU Jombang Perkuat Peran Perempuan Lewat 'Ngaji Keperempuanan' tiap Pekan Selama Ramadhan
Terkini
Lihat Semua