NU Online

Mengenal Lebih Dekat Pesantren Kaligrafi SAKAL Jombang: Sejarah, Metode, dan Tradisi Jaga Sanad

Senin, 21 Oktober 2024 | 11:10 WIB

Mengenal Lebih Dekat Pesantren Kaligrafi SAKAL Jombang: Sejarah, Metode, dan Tradisi Jaga Sanad

Pesantren Kaligrafi Sakal Denanyar, Jombang, Jawa Timur. (Foto: dok. Pesantren Sakal Denanyar)

NU Online Jombang,
Pesantren Kaligrafi SAKAL, merupakan salah satu pesantren yang berada di lingkungan Pesantren Mamba'ul Ma'arif Denanyar Jombang, Jawa Timur yang berfokus pada pendalaman seni Khat (kaligrafi) bersanad.


Pengasuh Pesantren Kaligrafi SAKAL Ustadz Atho’illah menjelaskan bahwa SAKAL merupakan singkatan dari Sekolah Kaligrafi Al-Qur'an. Hingga saat ini, pesantren yang dipimpinnya sudah berhasil meluluskan begitu banyak kaligrafer kelas dunia. 


"Pesantren ini di dirikan pada tahun 2021 dan terdaftar secara resmi di Kementerian Agama pada tahun 2022," jelas Ustadz Atho’illah kepada NU Online, Sabtu (19/10/2024). 


Ustadz Atho'illah menceritakan, jika ditelusuri secara historis, SAKAL merupakan salah satu program khusus yang ada di Pondok Pesantren Mamba’ul Ma’arif Denanyar Jombang, tepatnya di Asrama Sunan Ampel yang awalnya diinisiasi oleh beberapa santri pecinta kaligrafi. 


Mereka yaitu Ustadz Atho’illah, Ustadz Sumarsono, dan Ustadz Rosyikin. Ketikanya terlebih dahulu minta doa restu kepada KH Amad Wazir Ali dan KH Imam Haromain Asy’ari selaku pengasuh asrama.


"Ini timbul dari keprihatinan di era modern kebudayaan Islam yang saat ini hampir jarang dipelajari di lembaga-lembaga Islam bahkan di pesantren sekalipun. Kaligrafi adalah kebudayaan IsIam yang indah, " ungkapnya. 


Dalam proses belajar, kata Ustadz Atoh'illah, Pesantren SAKAL tidak hanya menekankan pada kemampuan teknis menulis untuk santri-santrinya, melainkan juga ditekankan ilmu pendukunganya, seperti kajian sejarah, fiqhul khat, metodologi pendidikan, metodologi penelitian, ilmu desain, ornamentasi (zukhrufah) pesantrenpreneur, dan lain sebagainya. 


Selain itu, para santri juga diajarkan pelajaran lain seperti Al-Qur'an dan fikih. Layaknya tradisi pesantren yang bergerak di tafaqquh fiddin


"Sistem belajar di SAKAL bisa dilakukan dengan offline dan online. Santri SAKAL dari berbagai daerah dan negara," katanya.


Menjaga Sistem Sanad

Sistem pembelajaran di Pesantren Kaligrafi SAKAL memegang teguh sistem sanad seperti tradisi para ulama dan pesantren di Indonesia. Pada praktiknya, seorang santri akan dididik oleh guru yang sebelumnya juga sudah mendapatkan ijazah khat dari guru sebelumnya. 


Hal ini dimaksudkan untuk melestarikan warisan keilmuan yang sudah ditetapkan dan diwariskan oleh ulama-ulama khat terdahulu.


"Pesantren ini juga mengadopsi sistem sanad dari guru besar bernama Syekh Belaid Hamidi, tokoh kaligrafi dari Maroko dalam proses transfer keilmuannya," tegas Ustadz Atoh'illah


Baca berita ini selengkapnya melalui link berikut: https://nu.or.id/daerah/pesantren-kaligrafi-sakal-denanyar-fokus-pendalaman-seni-khat-bersanad-Q8Thu