NU Online Jombang,
Berawal dari setiap agenda Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kecamatan Mojowarno yang selalu menggunakan Instrumen Indonesia Raya dan mars melalui handphone (HP), PAC GP Ansor Mojowarno akhirnya berinisiatif membentuk kelompok paduan suara tanpa nama di pembukaan Konferensi Anak Cabang (Konferancab) pada 15 April 2016 silam.
"Kami dari anggota Ansor pada saat itu berinisiatif membuat paduan suara tanpa nama. Seringkali setiap agenda Ansor dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser), hanya menggunakan instrumen dari HP yang disambungkan ke sound system saat menyanyikan lagu Indonesia raya dan mars," ungkap pria yang akrab disapa Munir itu saat dihubungi NU Online Jombang, Selasa (7/6/2022).
Ia bersyukur, di awal terpilihnya menjadi ketua PAC GP Ansor Mojowarno saat itu, inisiatif membuat kelompok paduan suara didukung penuh oleh para anggota.
"Alhamdulillah anggota mendukung. Sehingga kami secara resmi membentuk paduan suara dengan nama PANSER atau Paduan Suara Ansor Banser. Mulanya, hanya sekitar 15 personil tetapi hingga saat ini terus bertambah menjadi 40 personil," terangnya.
Munir mengatakan, seiring populernya PANSER, ia berusaha mencari nama yang lebih khas Ansor. Dan hal itu terwujud saat ada acara Ansor di Islamic Center (IC) Masjid Agung Baitul Mukminin, Jombang.
"Gus Zulfikar Damam Ikhwanto, Ketua Pimpinan Cabang (PC) GP Ansor Jombang dan Gus Muizzun Hakam, Sekretaris PC GP Ansor Jombang pada saat itu, melontarkan nama kepada master of ceremony (MC) dengan sebutan Ansoruna Vocaliza. Mulai saat itulah kami dipopulerkan PC GP Ansor Jombang dengan nama itu. Dimanapun kegiatannya, kami selalu dihubungi untuk mengisi acara," ungkapnya.
Saat ini, Ansoruna Vocaliza bukan hanya diundang di acara badan otonom (Banom) NU Mojowarno saja, tetapi juga sering diundang di acara-acara lain di tingkat Cabang Jombang bahkan tingkat Nasional.
"Salah satu acara yang membanggakan bagi kami adalah saat kolaborasi dengan kelompok paduan suara Fatayat NU. Saat itu, Harlah PC GP Ansor Jombang dengan PC Fatayat NU Jombang dilaksanakan bersamaan di Gedung Olahraga (GOR) Jombang yang juga menghadirkan penyanyi Ibukota, Muhammad Charly van Houten, mantan vokalis grup musik ST12," ujarnya dengan mata berbinar.
Menurut Munir, saat itu mereka berlatih setiap hari di Rumah Dinas Nyai Hj Mundjidah Wahab yang masih menjabat sebagai Wakil Bupati Jombang.
"Alhamdulillah, setelah acara itu nama Ansoruna Vocaliza selalu menggema di acara NU dan Banom sampai sekarang. Ada lagi momentum bersejarah buat kami saat pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur di Pondok Pesantren (PP) Denanyar bersama Ikatan Seni Hadrah Indonesia (Ishari) se-Indonesia di Alun-alun Jombang," jelas pria yang juga merupakan Kepala Sekolah SMKNU 01 Jogoroto itu.
Ansoruna Vokaliza, lanjut dia, juga dipercaya menjadi bagian penting dari acara Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama (Konfercab NU) Jombang kemarin (05/06/2022) sebagai tim paduan suara yang kompak.
Meski sudah dikenal banyak kalangan, namun Ansoruna Vocaliza tidak pernah mematok harga setiap diundang di acara NU atau Banom NU manapun.
"Kami tidak pernah mematok harga. Bagi kami, bisa turut serta dalam acara dan duduk di barisan paling depan saja sudah senang sekali. Kalaupun ada yang memberi uang saku tidak pernah kami menggunakannya untuk keperluan pribadi. Kami hanya menggunakan uang saku yang diberikan untuk membeli seragam, baik batik, songkok, sarung, dan lain sebagainya," terangnya.
Ia berharap, Ansoruna Vocaliza dapat lebih bermanfaat untuk semua pihak khususnya NU.
"Saya bangga menjadi bagian dari Ansoruna Vocaliza sampai sekarang. Walaupun sudah purna dua periode menjadi ketua PAC GP Ansor Mojowarno, harapannya Ansoruna Vocaliza yang sudah menginjak usia ke 6 tahun ini dapat semakin bermanfaat dan barokah untuk semua. Amin," tutupnya.
