JASNU, Rutinan Shalawat MWCNU Diwek, Kali ini Sekaligus Menandai Peresmian Masjid
Ahad, 29 Juni 2025 | 08:30 WIB

Gebyar shalawat oleh JASNU MWCNU Diwek, Kabupaten Jombang sekaligus menjadi rangkaian peresmian Masjid Nurul Huda Desa Bandung, Diwek, Sabtu malam (28/6/2025). (Foto: NU Online Jombang/Hari Prasetia)
Hari Prasetia
Kontributor
NU Online Jombang,
Ratusan jamaah memadati halaman Masjid Nurul Huda, Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang, Sabtu (28/6/2025) malam. Mereka dengan khidmat mengikuti acara Gebyar Jamiyah Shalawat Nahdlatul Ulama (JASNU)
Kegiatan ini rutin digelar oleh Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Diwek. Acara juga menjadi peresmian Masjid Nurul Huda yang baru selesai dibangun.
Tampak hadir tokoh-tokoh NU setempat. Seperti KH M Hamdi Sholeh, Ketua MWCNU Diwek, Gus Anwar Kholil, Ketua JQH NU Diwek, Kiai Ali Muksin, Ketua PRNU Bandung Diwek, serta Kiai M Rofiq Jawahir, Ta'mir Masjid. Turut hadir pula Kepala Desa Bandung, Anal Fauzi, bersama unsur Forkopimdes, serta perwakilan ranting NU, lembaga dan Banom se-Kecamatan Diwek.
Rangkaian kegiatan dimulai usai shalat Isya. Dibuka dengan sambutan, dilanjutkan dengan lantunan shalawat bersama. Lalu mauidzah hasanah, mahallul qiyam, dan ditutup doa bersama.
Pembacaan shalawat dilantunkan dengan penuh semangat oleh para jamaah dari berbagai kalangan usia. Ini menjadi penambah semarak suasana malam itu.
Kiai Ali Muksin, menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan acara ini. “Semoga dengan shalawatan yang diselenggarakan oleh JASNU ini, kita bisa mendapatkan syafaat dari Nabi Muhammad saw,” ujarnya.
Hal senada disampaikan KH M Hamdi Sholeh. Ketua MWCNU Diwek ini mengungkapkan bahwa lahirnya JASNU di Diwek bertujuan untuk mengajak generasi muda agar gemar mengikuti majelis-majelis shalawat.
“Awalnya JASNU ini ditujukan agar para remaja dan anak-anak agar bisa ikut bermajelis,” ungkapnya.
Puncak acara diisi mauidzah hasanah oleh KH Asrori Maksum, Pengasuh Pondok Pesantren Umar Zahid Semelo, Bandarkedungmulyo, Jombang.
Kiai muda ini menyampaikan keutamaan membaca shalawat sebagai amalan mulia yang menjamin syafaat Nabi saw. “Orang yang membaca shalawat kepada baginda Nabi tidak akan mati sebelum diperlihatkan surga kepadanya,” tuturnya.
Keutamaan membaca shalawat Nabi, lanjutnya, tidak akan ada habisnya jika diceritakan.
Rangkaian kegiatan gebyar shalawat ini diakhiri dengan doa bersama. Ini sebagai bentuk harapan dan rasa syukur atas diresmikannya Masjid Nurul Huda dan semangat baru dalam syiar Islam melalui shalawat.
Kontributor: Hari Prasetia
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Tahun Baru Hijriah dan Perjalanan Penting Nabi Muhammad
2
KH Zulfa Mustofa: Belajar di Pesantren Itu Aman, Jelas Sanadnya
3
Sujito, Potret Pelaku Usaha Jahit yang Berkembang Bersama BMT NU Jombang, hingga Bisa Bangun Rumah
4
Khutbah Jumat Singkat: Semangat Memperbaiki Diri di Tahun Baru Hijriah
5
Tahun Baru 1447 Hijriah Jatuh pada Jumat, 27 Juni 2025 Besok
6
Gandeng LBM MWCNU Peterongan, IMPASCA UNDAR Gelar Bimbingan Beasiswa LPPD S2
Terkini
Lihat Semua