NU Online Jombang,
Ada 5 tokoh awal berdirinya Nahdlatul Ulama (NU) yang menjadi pilar atau benteng NU. Selama tokoh ini ada, NU akan berjaya. Hal tersebut diungkap Professor Nadirsyah Hosen dalam acara haul KH Bisri Syansuri pada Jumat (12/01/2024) malam.
"Banyak yang menduga bahwa pemimpin NU adalah Rais Aam. Tapi sesungguhnya pemimpin NU yang tertinggi adalah para Kiai langitan, para wali yang tidak ada di struktur NU," jelasnya.
Ke 5 tokoh tersebut, lanjut dia, adalah Syaikhona Muhammad Kholil, Bangkalan yang merupakan guru dari Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari. Sementara tokoh kedua yaitu Hadratussyekh KH Hasyim Asy'ari. Peran KH Hasyim Asy'ari adalah sebagai pengetuk palu berkumpulnya jamiyah dengan jamaah.
"Tokoh ketiga yaitu KH Wahab Hasbullah. Peran beliau sebagai pilar ketiga adalah sang penggerak organisasi. Oleh karena itu, kita membutuhkan sosok kehadirannya," paparnya.
Ia menambahkan, tokoh keempat atau sebagai pilar keempat adalah KH Bisri Syansuri. Ia disegani karena kekukuhannya sebagai ahli fiqih dan benteng tradisi keilmuan NU.
"Dan tokoh yang kelima adalah KH As'ad dari Situbondo. Yang merupakan simbol kepatuhan santri pada kiai serta pembawa kesan dan pesan dari Syekh Kholil kepada Hadratussyaikh Hasyim Asy'ari," terangnya.
Menurut pria yang akrab disapa Gus Nadir ini, dalam setiap masa Nahdlatul Ulama, kelima sosok ini harus selalu ada.
"Tokohnya boleh berganti tetapi bentengnya atau pilarnya harus selalu ada," pungkasnya.
