• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Kamis, 25 April 2024

Daerah

Hari Pahlawan: Tantangan dan Peluang Kaum Muda di Era Revolusi 4.0

Hari Pahlawan: Tantangan dan Peluang Kaum Muda di Era Revolusi 4.0
Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Jombang menggelar Digital Talk & Peringatan Hari Pahlawan. Kegiatan ini diikuti oleh anggota dan kader PMII se-jombang serta kaum muda lainnya di Cafe Ruang Warga, desa Sengon, kecamatan Jombang, kabupaten Jombang, Sabtu, 13/11/2021.
Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Jombang menggelar Digital Talk & Peringatan Hari Pahlawan. Kegiatan ini diikuti oleh anggota dan kader PMII se-jombang serta kaum muda lainnya di Cafe Ruang Warga, desa Sengon, kecamatan Jombang, kabupaten Jombang, Sabtu, 13/11/2021.

NU Online Jombang,

Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Jombang menggelar Digital Talk & Peringatan Hari Pahlawan. Kegiatan ini diikuti oleh anggota dan kader PMII se-jombang serta kaum muda lainnya di Cafe Ruang Warga, desa Sengon, kecamatan Jombang, kabupaten Jombang, Sabtu, 13/11/2021.

 

Ketua PC PMII Jombang, Arif Hakim menjelaskan, kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka memperingati hari pahlawan sekaligus membahas digital teknologi yang terus berkembang dengan pesat.

 

"Mungkin ini kegiatan awal kita untuk membangun dan menumbuhkan semangat sahabat-sahabati PMII untuk bergerak. Seperti yang kita tahu, sejak pandemi, kita berkegiatan secara online," paparnya.

 

Ia menambahkan, ada 3 narasumber pada Digital Talk & Peringatan Hari Pahlawan. Mereka adalah Sumrambah, Wakil Bupati Kabupaten Jombang, Ahmad Athoillah, anggota DPRD Jawa Timur serta Muhammad Asad, seorang Akademisi S3 Nijmegen Belanda.

 

Muhammad Asad mengatakan, ada 2 hal yang harus diperhatikan pada zaman internet ini. Pertama, melakukan filter di segala informasi yang ada. Artinya, perlu diketahui dengan hati-hati, informasi tersebut hoax atau bukan. Kedua, membandingkan sumber tersebut dengan sumber lainnya. Karena itu, berpikir kritis sangat diperlukan.

 

"Saya kira itu yang perlu dilakukan oleh kawan-kawan PMII. Selain itu, PC PMII perlu memiliki ruang-ruang khusus untuk kaderisasi seperti pelatihan TOEFL. Karena, itu bagian dari critical thinking," jelasnya.

 

Sementara itu dalam materinya, Ahmad Athoillah menyampaikan, terdapat tantangan dan peluang untuk era revolusi 4.0. Tantangannya adalah, dengan teknologi saat ini, kita masih memindahkan hal-hal yang nyata ke dunia digital. Contoh kecilnya adalah hal-hal dalam berkomentar.

 

Ia menambahkan, dalam meningkatkan peluang, pemuda-pemudi perlu meningkatkan skill menggunakan internet dengan baik dan bijak. Contohnya adalah memanfaatkan internet untuk belajar hal-hal apapun seperti Fiki Naki misalnya. Ia mampu menggunakan 5 Bahasa pada internet, yaitu OmeTV. 

 

"Belajar Bahasa dari komunikasi digital, seperti di OmeTV. Dari hobi menjadi hasil. Itu merupakan peluang-peluang yang harus diambil," ungkap Gus Ayik, panggilan sapaannya.

 

Hari Pahlawan kali ini, dengan adanya digital society 5.0, tantangan terberat pahlawan adalah memanusiakan manusia.

 

Sumrambah menuturkan, Bung Karno sudah mengingatkan untuk hati-hati karena penjajahan negara secara fisik atau kolonial akan berganti ke penjajahan ekonomi atau new imperialisme.

 

Dengan adanya new imperialisme, tanpa disadari, semua olah tubuh dalam dinamika sosial dibuat mengarah kepada bentuk new imperialisme. Mulai dari sistem pendidikan hingga sistem ekonomi. Ini semua menghasilkan dinamika baru yang namanya digitalisasi. 

 

"Orang tidak butuh lagi interaksi apapun, cukup klik klik klik. Selama uang ada, apapun yang dikehendaki pasti akan datang. Ruang interaksi ini diputus, ketika sudah diputus maka akan terciptanya individualisme. Individualisme adalah akar yang paling dasar dari kapitalisme. Tanpa disadari kita akan dibuat kesana, maka hati hati betul untuk menyikapinya," pungkasnya.

 

Kontributor : Siti Ratna Sari

Editor : Fitriana


Daerah Terbaru