• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 26 April 2024

Daerah

ADVERTORIAL

Dosen Unwaha Sukses Latih Guru MI Al Qosimy Buat Media Pembelajaran Berbasis Android

Dosen Unwaha Sukses Latih Guru MI Al Qosimy Buat Media Pembelajaran Berbasis Android
Foto bersama usai pelatihan pembuatan media pembelajaran berbasis android dengan pemanfaatan powerpoint. (Foto: Istimewa)
Foto bersama usai pelatihan pembuatan media pembelajaran berbasis android dengan pemanfaatan powerpoint. (Foto: Istimewa)

NU Online Jombang,
Melalui pelatihan media pembelajaran berbasis android dengan pemanfaatan powerpoint, dosen Universitas KH A Wahab Hasbullah (Unwaha) Kabupaten Jombang sukses menjadikan pembelajaran di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Qosimy, Desa Watugaluh, Kecamatan Diwek, Jombang makin efektif.


Siti Sulaikho, Dosen Unwaha dari Prodi Pendidikan Bahasa Arab menyampaikan bahwa sebelumnya, para guru di MI Al Qosimy mayoritas menggunakan metode ceramah dalam proses belajar dan mengajarnya. Sesekali guru mengirim link video pembelajaran sebagai bagian dari pekerjaan rumah. Namun, tidak semua peserta didik dapat mengakses dengan lancar karena sebagian murid tinggal di daerah yang sulit sinyal.


Dengan pelatihan pembuatan media pembelajaran berbasis android yang diterima oleh para guru, kini proses pembelajaran di MI Al Qosimy lebih efektif dan efisien. Hal ini ditandai dengan hasil survei yang dilakukan oleh para dosen Unwaha yang menjadi pemateri pelatihan.


"Kini, guru MI Al Qosimy memilih menerapkan media pembelajaran berbasis android dengan alasan mudah diterapkan sebanyak 30%, tidak membutuhkan banyak waktu sebanyak 20%, peserta didik lebih antusias sebanyak 30% dan materi lebih cepat dikuasai sebanyak 20%," ungkapnya, Jumat (9/9/2022).


Sementara itu, Moh Anshori Aris Widya, Dosen Unwaha dari Prodi Informatika menyampaikan, guru memang harus menguasai banyak metode dalam menyampaikan materi pembelajaran agar bisa diterima oleh murid-muridnya. Tidak semata hanya metode ceramah. 


Menurut temuannya, alasan guru MI Al Qosimy sebelumnya lebih banyak menerapkan metode ceramah karena beberapa hal, di antaranya masih belum menguasai media pembelajaran lainnya yang dapat diakses kapan saja dan dimana saja, baik offline maupun online.


Temuan tersebut berdasarkan pada hasil survei yang dilakukan para dosen Unwaha. Sejumlah guru MI Al Qosimy memilih metode ceramah dengan alasan mudah dilakukan sebesar 65%, tidak membutuhkan waktu yang lama sebesar 5%, tidak menguasai metode lain sebesar 15%, serta metode lain membutuhkan waktu lebih lama sebesar 15%. 


"Nah, maka dari itu, solusi yang ditawarkan oleh kami adalah pembuatan media pembelajaran berbasis android dengan pemanfaatan powerpoint. Dan alhamdulilah sukses," bebernya.


Pelatihan dilaksanakan selama dua hari, Senin-Selasa (13-14/6/2022) lalu di MI Al Qosimy. Dan diikuti oleh sebanyak 20 orang dari unsur tenaga pendidik madrasah setempat.


Adapun dosen Unwaha yang menjadi pemateri yaitu Siti Sulaikho dari Prodi Pendidikan Bahasa Arab, Moh Anshori Aris Widya dari Prodi Informatika, dan Ulfa Wulan Agustina dari Prodi Pendidikan Bahasa Inggris. Dua mahasiswa dilibatkan untuk membantu mendampingi selama proses pelaksanaan pelatihan.


Ulfa Wulan Agustina mengungkapkan, pelatihan terbagi menjadi 2 tahap. Tahap pertama, penguasaan powerpoint pada tanggal 13 Juni 2022. Tahap kedua, proses konversi menjadi media pembelajaran berbasis android.


Pada hari pertama, peserta pelatihan diperkenalkan dengan beragam fitur yang terdapat pada powerpoint kemudian mengaplikasikan tiap-tiap fitur tersebut. Di antaranya adalah menentukan ukuran slide, memilih variasi content, memilih background, memilih jenis font dan ukuran, penggunaan transisi, animasi, memasukkan gambar, membuat smartArt, membuat dan memasukkan tabel ke dalam slide, cara mengaplikasikan screenshot, merekam dan memasukkan suara, menyisipkan musik, memasukkan video, dan hyperlink.


"Pada hari kedua, peserta diarahkan membuat soal sekaligus kunci jawaban dan skor, kemudian mengkonversi menjadi aplikasi Android," tuturnya.


Ia menambahkan, faktor keunggulan yang dijumpai selama pelatihan adalah antusiasme yang tinggi dari para guru MI Al Qosimy dan umpan balik yang baik. Adanya interaksi aktif selama pelatihan membuat proses penyerapan materi dan praktik berlangsung dengan lebih cepat. Adapun kekurangan yang ditemukan selama proes pelatihan adalah waktu pelaksanaan yang hanya dua hari.


"Terima kasih kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi/Deputi Bidang Penguatan Riset dan Pengembangan atas dukungan serta kepercayaan sehingga kegiatan pengabdian ini dapat terlaksana dengan baik," ucapnya.


Daerah Terbaru