• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Jumat, 19 April 2024

Daerah

HARI SANTRI 2021

Demi Tata Kota yang Humanis, Pemerintah dan Masyarakat Harus Kompak

Demi Tata Kota yang Humanis, Pemerintah dan Masyarakat Harus Kompak
Seminar Penataan Kota Humanis Kabupaten Jombang (Foto: NU Online/Karimatul Maslahah)
Seminar Penataan Kota Humanis Kabupaten Jombang (Foto: NU Online/Karimatul Maslahah)

NU Online Jombang,
Kota yang humanis adalah kota yang terbentuk berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan. Untuk mewujudkan hal itu di Kabupaten Jombang, diperlukan kerja sama yang baik dan saling mendukung antara pemerintah dan masyarakat. Hal itu disampaikan dalam seminar penataan kota humanis, Sabtu (23/10/2021).


Acara yang diselenggarakan oleh Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBINU) ini bertempat di Gedung Pusat Pondok Pesantren Darul Ulum Jombang.

 

Chairul Anam, Kepala Seksi Perencanaan Tata Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) kabupaten Jombang dalam materinya mengatakan, pembentukan suatu kota yang humanis itu terletak pada masyarakatnya. Masyarakat yang berperan penting dalam membentuk tatanan kota. Termasuk dalam hal mewujudkan kota yang humanis.

 
"Ada 4 indikator dalam menilai sebuah kota itu humanis atau tidak. Yang pertama adalah aman. Yang kedua, nyaman. Yang ketiga adalah indah. Terakhir adalah lestari. Secara teori, kota humanis adalah kota yang terbentuk berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan. Artinya, dalam membentuk sebuah kota, prinsipnya kita harus kompak," paparnya.


Sementara itu, Muhammad Hasan Maklumi, Ketua LPBINU kabupaten Jombang mengatakan, penting bagi masyarakat dan pemerintah kabupaten Jombang untuk membuka kesadaran tentang pentingnya saling mendukung dalam usaha mewujudkan penataan kota yang humanis. 


"Dalam pembangunan dan penataan kota, pemerintah Kabupaten Jombang harus berjalan sinergis dengan masyarakatnya, termasuk dengan Nahdliyin. Masyarakat harus memahami bagaimana keinginan pemerintah dan begitupun sebaliknya. Pemerintah Kabupaten Jombang harus tahu apa yang diinginkan masyarakat. Dengan begitu, akan lebih mudah mewujudkan Jombang sebagai kota yang humanis dan layak huni," jelasnya.


Ia menambahkan, dengan adanya kegiatan ini, dinas PUPR Kabupaten Jombang dengan masyarakat diharapkan akan lebih sinergis dalam melakukan penataan kota yang humanis. 

 

"Jika semua sudah dilakukan, maka bukan tidak mungkin jika Kabupaten Jombang sebagai icon Kota Santri itu bisa benar-benar diaplikasikan di kehidupan yang nyata serta diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Kita bisa memperlihatkan bahwa masyarakat Jombang adalah masyarakat yang ramah, lingkungannya bersih dan kesejahteraan masyarakatnya juga terjamin," tambahnya.

 

Di masa depan, harapan yang muncul adalah, Jombang tidak akan bergantung pada apapun dan siapapun. Sehingga masyarakat Jombang termasuk Nahdliyin dapat mandiri dan sebisa mungkin berpartisipasi dalam pembangunan wilayah Jombang tanpa terkecuali.

 

Untuk diketahui, kegiatan yang mengundang sekitar 50 peserta dari perwakilan semua Banom Nahdlatul Ulama kabupaten Jombang ini adalah salah satu dari rangkaian acara Hari Santri Nasional (HSN).

 

Kontributor : Karimatul Maslahah
Editor : Fitriana


Daerah Terbaru