Hukum dan Dampak Kuburan Muslim Campur dengan Non-Muslim
Jumat, 5 April 2019 | 15:03 WIB
Deskripsi Masalah:
Di suatu desa X yang berada di wilayah MWCNU Jombang Kota terdapat sebuah makam umum milik desa, yang digunakan untuk mengubur jenazah semua warga desa X tersebut baik Muslim maupun non-Muslim. Akan tetapi ada konvensi (aturan masyarakat tak tertulis) yang mengatur bahwa bagi warga non-Muslim yang dikubur di makam tersebut tidak diperkenankan membuat nisan dengan simbol agamanya. Warga NU yang berada di desa X tersebut resah karena mereka berkeyakinan bahwa jika jenazah non-Muslim bersebelah dengan jenazah Muslim maka jenazah si Muslim akan ikut merasakan siksa kubur si non-Muslim.
Pertanyaan:
- Benarkah pemahaman Nahdliyin tentang siksa kubur bagi mayat non-Muslim ikut dirasakan oleh mayat Muslim yang dikubur di sebelahnya?
- Bagaimana hukumnya makam umum milik desa digunakan untuk mengubur jenazah baik Muslim maupun non-Muslim?
(As’ilah dari MWCNU Jombang Kota)
Jawaban pertanyaan 1
Pemahaman tersebut benar
Referensi:
التذكرة للقرطبي (ص: 105)
باب يختار للميت قوم صالحون يكون معهم خرج أبو سعيد الماليني في كتاب المؤتلف و المختلف و أبو بكر الخرائطي في كتاب القبور [ من حديث سفيان الثوري عن عبد الله بن محمد بن عقيل عن ابن الحنفية عن علي رضي الله عنه قال : أمرنا رسول الله صلى الله عليه و سلم أن ندفن موتانا وسط قوم صالحين فإن الموتى يتأذون بالجار السوء كما يتأذى به الأحياء ] [ و عن ابن عباس عن النبي صلى الله عليه و سلم قال : إذا مات لأحدكم الميت فحسنوا كفنه و عجلوا إنجاز وصيته و أعمقوا له في قبره و جنبوه جار السوء قيل : يا رسول الله : و هل ينفع الجار الصالح في الآخرة ؟ قال : هل ينفع في الدنيا قالوا : نعم قال : كذلك ينفع في الآخرة ] ذكره الزمخشري في كتاب ربيع الأبرار و خرجه أبو نعيم الحافظ بإسناده [ من حديث مالك بن أنس عن عمه نافع بن مالك عن أبيه عن أبي هريرة : قال : قال رسول الله صلى الله عليه و سلم : أدفنوا موتاكم وسط قوم صالحين فإن الميت يتأذى بالجار السوء ]
فصل قال علماؤنا : و يستحب لك ـ رحمك الله ـ أن تقصد بميتك قبور الصالحين و مدافن أهل الخير فندفنه معهم و تنزله بإزائهم و تسكنه في جوارهم تبركا بهم و توسلا إلى الله عز و جل بقربهم و أن تجتنب به قبور من سواهم ممن يخاف التأذي بمجاورته و التألم بمشاهدة حاله حسب ما جاء في الحديث
Terjemah: Di riwayatkan dari Sufyan As Tsaury dari Abdulloh bin Muhammad dari Ibnu ‘Aqil dari Ibnu Al Hanafiyah dari ‘Aly Ra yang berkata; Rosululloh SAW memerintahkan kepada kami untuk mengubur orang-orang mati kami di tengah makam kaum sholihin. Maka sesungguhnya orang-orang yang mati bisa merasakan sakit bertetangga dengan orang buruk sebagaimana orang-orang hidup merasakannya.
Pasal; Ulama kita berkata; disunnahkan bagimu Rohimakalloh untuk memilihkan mayatmu makam orang-orang sholeh dan pekuburan ahli kebaikan. Kamu kubur ia bersama mereka, kamu turunkan ia di sisi mereka dan tempatkanlah ia di sebelah mereka, dengan tujuan tertular keberkahan mereka dan bertawasul kepada Alloh Azza Wa Jalla lantaran berdekatan dengan mereka. Dan hendaknya kamu jauhkan ia dari pekuburan orang-orang yang sebaliknya, yakni orang yang dikhawatirkan bisa menimpakan rasa sakit sebab bertetangga dengannya dan rasa sakit sebab menyaksikan keadaannya, sebagaimana keterangan yang datang dalam Hadits.
Jawaban dari pertanyaan 2
Hukumnya haram kecuali dalam keadaan darurat
Referensi:
حاشيتا قليوبي وعميرة (4/ 491)
وَلَا يَجُوزُ دَفْنُ مُسْلِمٍ فِي مَقْبَرَةِ كُفَّارٍ وَلَا عَكْسُهُ ، فَيَحْرُمُ إلَّا لِضَرُورَةٍ فَيَجُوزُ
Terjemah: Tidak diperbolehkan menguburkan seorang Muslim di kuburan orang non-Muslim tidak juga sebaliknya, maka diharamkan kecuali jika darurat maka diperbolehkan.
نهاية المحتاج إلى شرح المنهاج (8/ 269)
( قَوْلُهُ : وَتُدْفَنُ هَذِهِ الْمَرْأَةُ بَيْنَ مَقَابِرِ الْمُسْلِمِينَ وَالْكُفَّارِ ) أَيْ وُجُوبًا ، قَالَ فِي الرَّوْضَةِ : وَلَا يُدْفَنُ مُسْلِمٌ فِي مَقْبَرَةِ الْكُفَّارِ وَلَا كَافِرٌ فِي مَقْبَرَةِ الْمُسْلِمِينَ .قَالَ فِي الْخَادِمِ : ثُمَّ لَا يَخْفَى أَنَّهُ حَرَامٌ
Terjemah: Berkata dalam kitab Ar Roudloh: Seorang Muslim tidak boleh dikubur di kuburan orang-orang kafir tidak juga orang-orang kafir di kuburan orang Muslim, berkata dalam kitab Al Khodim: Kemudian tidak samar bahwa hal itu haram
Catatan: Penjelasan di atas merupakan hasil keputusan bahtsul masail Lembaga Bahtsul Masail Nahdlatul Ulama (LBMNU) Cabang Jombang pada 12 Oktober 2014 di Masjid Al-Hikmah Sengon Jombang.
Terpopuler
1
Besok Mulai Puasa Ayyamul Bidh, Ini Niat dan Asal-usul Penamaannya
2
Ketua PCNU Jombang, Gus Fahmi Harap Nahdliyin Makin Banyak yang Jadi Anggota BMT NU
3
Rais dan Ketua PCNU Jombang Kompak Hadiri RAT BMT NU Tahun Buku 2024
4
Rapat Anggota Khusus di RAT BMT NU Jombang Sepakati 4 Perubahan Anggaran Dasar, di Antaranya Komposisi SHU
5
Terus Berkembang, Aset BMT NU Jombang Tahun Buku 2024 Capai Rp161,8 Miliar
6
Banjir Prestasi, MI Darussalam Curahmalang Borong 10 Trofi dalam Porseni 2025
Terkini
Lihat Semua