NU Online Jombang,
Unit Pengumpul Zakat (UPZ) Bailtul Maal wat Tamwil Nahdlatul Ulama (BMT NU) Kabupaten Jombang akan segera meluncurkan kantor pelayanan, baik untuk pengumpulan maupun distribusi zakat, infak, dan sedekah (ZIS).

Semua persiapan untuk peluncuran kantor tersebut tengah dimatangkan. Termasuk interiornya. Sekretaris UPZ BMT NU Jombang, Ahamd Samsul Rijal menyampaikan, peluncurannya dijadwalkan berlangsung pada akhir Juli ini, atau di awal Agustus.

Kantor khusus UPZ menyatu dalam kawasan perkantoran BMT NU Jombang. Berada disebelah timur kantor BMT NU. Menempati ruangan seluas 15 M2 dengan area parkir luas menyatu dengan BMT NU.

Menurut pria yang kerap disapa Kiai Rijal ini, UPZ BMT adalah lembaga yang memang sudah seharusnya dibentuk oleh KSPPS BMT NU berdasarkan regulasi pemerintah.

"Eksistensinya untuk menjalankan fungsi sosial KSPPS BMT dalam memberdayakan ekonomi masyarakat, khususnya para anggota koperasi," ungkapnya, Selasa (22/7/2025). 

UPZ BMT NU Jombang telah memulai aktivitasnya mulai bulan Juli 2025 dengan program distribusi ZIS triwulan pertama untuk wilayah Diwek, Ngoro, Jogoroto, dan Gudo.

"Jadi, triwulan pertama ini kita fokus distribusi ZIS untuk beberapa sasaran masakin (orang-orang miskin) dalam konteks pemberdayaan ekonomi," katanya.

Program ZIS ditujukan untuk pemberdayaan ekonomi warga NU atau Nahdliyin dan bersifat produktif, bukan konsumtif.

"Tetap pada orientasi menjadikan mustahiq, pada saatnya menjadi muzakki atau munfiq atau mushoddiq. Menjadikan mereka dari tangan di bawah untuk menerima, menjadi tangan di atas untuk memberi," ucapnya.

Hal itu terintegrasi dalam skema program pemberdayaan ekonomi Nahdliyin Jombang. "Sebagaimana integrasi kantor BMT dan UPZ BMT NU Jombang dalam rumah besarnya, yakni Rumah Pergerakan (Ekonomi) Nahdliyyin, disingkat RPN," terangnya.

Didalam RPN ini kita akan kembangkan penelitian, kajian dan Focus Group Discussion (FGD) untuk membaca dan memetakan perekonomian Nahdliyin Jombang. Mengidentifikasi problem dan menyusun langkah-langkah solusinya, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Dari basis data ini diketahui, mana yang bisa dilakukan oleh BMT, mana yang bisa dilakukan oleh UPZ BMT dan mana yang dimintakan partisipasi stakeholders yang lain.

"Kuncinya tetap pada sinergi dan kolaborasi antar aktor pergerakan sosial-ekonomi demi membangun kemaslahatan bersama, yang lebih baik dan berkesinambungan," jelasnya.