Peringati Hari Santri, Guru Diniyah Se-Kecamatan Jombang Gelar Lomba Kreasi Nazam Aqidatul Awam
Jumat, 25 Oktober 2024 | 20:10 WIB

Penyerahan lomba kreasi nazam di Gedung Kesenian Jombang, Kamis (24/10/2024). (Foto: NU Online Jombang/Ira Wahyu Wardhani)
NU Online Jombang,
Masih dalam suasana Hari Santri 2024, Guru Madrasah Diniyah (Madin) se-Kecamatan Jombang menggelar lomba kreasi nazam Aqidatul Awam di Gedung Kesenian Jombang, Kamis (24/10/2024).
Lomba ini bertujuan untuk mendidik generasi muda terutama anak-anak dalam mencintai budaya Islam serta memperkuat karakter moral melalui seni.
Ketua Pelaksana Mustofa Bissri mengatakan, lomba ini menunjukkan eksistensi para guru Madrasah Diniyah dalam pengajaran kitab-kitab kuning. Bahwa pembelajaran dapat dilakukan dengan cara yang menarik dan inovatif.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
“Lomba kreasi nazam Aqidatul Awam merupakan inisiatif dari Kelompok Kerja Pendidikan Diniyah (KKPD) yang sudah berjalan sejak tahun lalu dan kami inovasi lagi di tahun ini,” ungkapnya.
Pria yang akrab disapa Mustofa ini menuturkan, para guru diniyah menginginkan pergerakan metode pembelajaran baru agar mampu memiliki daya saing dengan lainnya. Harapannya lomba kreasi nazam ini dapat dimunculkan tiap tahunnya dan bisa lebih baik lagi.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Moch Samsul Ma’arif sebagai penasehat program kegiatan ini menyampaikan, peringatan hari santri dalam lomba ini melibatkan dari berbagai unsur dinas pendidikan dan mendapat dukungan langsung dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur.
“Lomba ini adalah salah satu cara membentuk karakter ketauhidan yang mendasar dimulai dengan seni dan dibingkai agar menyatu dengan jiwa anak-anak. Harapannya ke depan lomba kreasi nazam ini bisa memberikan satu kontribusi yang luar biasa khususnya seni di Kabupaten Jombang ini,” ujarnya.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Perwakilan Penanggung Jawab (PJ) Bupati Jombang, Mochamad Saleh yang hadir mengatakan, acara ini mampu mendidik generasi muda terutama anak-anak dalam mencintai budaya Islam serta memperkuat karakter moral melalui seni. Ini perlu diperhatikan dan tidak dianggap remeh oleh generasi emas 45 tahun yang akan datang.
Baca Juga
Humor: Santri Salah Baca Kitab
“Nazam merupakan sastra Islami berisi pesan moral agama dan nasihat yang kerap diajarkan di kalangan pesantren, bukan hanya karya seni semata tetapi juga sebagai sarana pembelajaran yang efektif untuk memperkenalkan ilmu agama dengan bahagia dan menyenangkan sehingga bisa lebih bermakna,” ungkapnya.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Ia menyebut, melalui seni ini, anak-anak belajar tentang Islam dengan cara yang mudah dipahami sekaligus dilatih bahasa arab yang menjadi dasar nazam. Menurutnya, tradisi ini harus dijaga dan dikembangkan agar generasi muda tetap memahami dan mencintai ajaran agama dan budaya Islam.
“Pengalaman seperti kegiatan lomba ini nanti akan mudah diingat hingga akhir hayat, ini sebuah bukti termasuk diri saya sendiri yang mengikuti lomba-lomba seperti ini ada pesan pesan moral yang akan diingat sampai akhir hayat kita,” jelasnya.
Untuk diketahui lomba ini diikuti oleh 600 peserta dari 46 sekolah dasar, baik negeri maupun swasta. Kegiatan diisi dengan para peserta melafalkan nazam yang diiringi oleh alat musik tradisional.
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Hasilnya, juara 1 diraih oleh SDN Denanyar 1 (92,25), juara 2 SDN Dapurkejambon 1 (92,25), juara 3 SDIT Al-Ummah (92). Sementara harapan 1 diraih SDN Jelakombo (92), harapan 2 SDN Tambakrejo (92) dan harapan 3 SDN Kaliwungu 1 (91,5).
ADVERTISEMENT BY ANYMIND