Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh

Daerah

Makna Haul Ke-45 KH Bisri Syansuri bagi Alumni: Pengingat dan Pengikat

Prof Dr Ainun Naim dalam Haul ke-45 KH Bisri Syansuri. (Foto: YouTube Pondok Pesantren Denanyar)

NU Online Jombang,

Malam puncak haul KH Bisri Syansuri sukses digelar pada Jumat, (12/01/2024) di Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang. Kegiatan tahunan tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh penting dari berbagai kalangan, baik itu kalangan masyayikh, habaib, cendekiawan, bahkan politisi.

 

Salah satu cendekiawan yang juga alumni Pesantren Denanyar, Prof Dr Ngainun Na'im turut hadir dan memberikan sambutan dalam kegiatan tahunan ini. "Banyak sekali makna yang terkandung dalam Haul ke-45 ini," ungkapnya.


Baca Juga:
Bertepatan dengan 1 Rajab, Haul Ke-45 KH Bisri Syansuri Digelar

 

Ia menyampaikan bahwa acara haul ini dapat dijadikan pengingat dan pengikat. Menjadi pengingat bagi para alumni bahwa tiap 1 Rajab ada sebuah kegiatan besar yang mengingatkan akan Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar Jombang.

 

"Menjadi pengikat, karena haul adalah penghubung antara kita dan segala kenangan kita saat masih menuntut ilmu di pesantren ini, pengikat bahwa kita pernah menuntut ilmu di sini," kenangnya.

 

Guru besar Metodologi Studi Islam UIN Tulungagung ini juga mengungkapkan, bahwa acara haul ke-45 ini merupakan wadah untuk mengenang segala perjuangan KH Bisri Syansuri, yang merupakan tokoh besar dalam berdirinya Nahdlatul Ulama dan kemerdekaan Indonesia.


Baca Juga:
Habib Umar Muthohar: Mbah Bisri Miliki Maqom Kewalian yang Tinggi

 

"Ini adalah momentum bagi kita untuk kembali mengaji. Di sini kita akan mendengar nasehat dari para kiai, dan mengenang bersama kegigihan Mbah Bisri. Mengaji yang akan membuat kita menjadi aji, menjadi manusia yg selalu dihargai," jelasnya.

 

Ia juga mengungkapkan betapa bangganya menjadi alumni pesantren Denanyar. Menurutnya, manusia dapat merencanakan pesantren tujuannya, namun Allah lah yang menentukan di pesantren mana akhirnya kita ditempatkan. Dan itu adalah sebuah takdir.

 

"Seperti halnya saya yang ditakdirkan menjadi santri di Pesantren Mambaul Ma'arif Denanyar ini dan saya selalu bangga akan hal itu," imbuhnya. 

Umi Kholifah
Editor: Achmad Subakti

Artikel Terkait