Malam Lailatul Qadar adalah malam yang sangat dinantikan kehadirannya oleh umat muslim di bulan Ramadhan. Pada malam tersebut dipercaya nilai ibadah setara dengan ibadah selama seribu bulan.
Dalam artikel NU Online yang ditulis oleh Alhafiz Kurniawan disebutkan, mayoritas ulama madzab Syafi'i berpendapat tentang hadirnya malam Lailatul Qadar yakni di 10 malam terakhir bulan Ramadhan.
Rasullullah saw meningkatkan ibadahnya pada 10 malam tersebut, dan beliau menganjurkan untuk memperbanyak membaca doa malam Lailatul Qadar di 10 malam terakhir bulan Ramadhan.
ADVERTISEMENT BY OPTAD
Terdapat dua versi doa Lailatul Qadar yang dihimpun dari hadits sayyidah Aisyah ra. Versi hadits yang pertama adalah sebuah hadits riwayat Imam At-Tirmidzi.
وَعَنْ عائشة رضي الله عنها: قالت: «قلت: يا رسولَ الله إِنْ وَافَقْتُ ليلةَ القَدْرِ ، ما أَدْعُو به؟ قال: قُولي: اللهم إنك عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُ الْعَفْوَ فاعْفُ عَنِّي» أخرجه الترمذي
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Artinya, “Dari sayyidah Aisyah ra, ia bercerita, ia pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, jika aku kedapatan menjumpai lailatul qadar, bagaimana doa yang harus kubaca?’ Rasulullah saw menjawab, ‘Bacalah, ‘Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī,’’ (HR At-Tirmidzi).
Menurut hadits tersebut, doa Lailatul Qadar yang dapat diamalkan adalah sebagaimana berikut:
ADVERTISEMENT BY OPTAD
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ كَرِيمٌ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka afuwwun karīmun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah).
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Artinya, “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf yang pemurah. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”
Sedangkan hadits yang kedua dari sayyidah Aisyah ra merupakan periwayatan lima imam hadits kecuali Imam Abu Dawud.
وَعَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اَللَّهُ عَنْهَا قَالَتْ: قُلْتُ يَا رَسُولَ اَللَّهِ: أَرَأَيْتَ إِنْ عَلِمْتُ أَيَّ لَيْلَةٍ لَيْلَةُ اَلْقَدْرِ, مَا أَقُولُ فِيهَا? قَالَ: "قُولِي: اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي" رَوَاهُ اَلْخَمْسَةُ غَيْرَ أَبِي دَاوُدَ, وَصَحَّحَهُ اَلتِّرْمِذِيُّ وَالْحَاكِمُ
ADVERTISEMENT BY ANYMIND
Artinya, "Dari sayyidah Aisyah ra, ia bercerita, ia pernah bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimana pendapatmu jika aku mengerti sebuah malam itu adalah lailatul qadar. Bagaimana doa yang harus kubaca?’ Rasulullah saw menjawab, ‘Bacalah, ‘Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī,’" (HR lima imam Hadits kecuali Imam Abu Dawud. Hadits ini diakui shahih oleh Imam At-Tirmidzi dan Al-Hakim).
Dari hadits tersebut maka diperoleh doa Lailatul Qadar yang berbunyi:
اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي
Allāhumma innaka afuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu ‘annī (‘annā jika dibaca berjamaah).
Artinya, “Ya Allah, sungguh Engkau maha pemaaf. Engkau juga menyukai maaf. Oleh karena itu, maafkanlah aku (maafkanlah kami).”
ADVERTISEMENT BY ANYMIND