• logo nu online
Home Warta Ekonomi Daerah Bahtsul Masail Pendidikan Neraca BMTNU Nasional Fiqih Parlemen Khutbah Pemerintahan Keislaman Amaliyah NU Humor Opini BMT NU Video Nyantri Mitra Lainnya Tokoh
Minggu, 28 April 2024

Amaliyah NU

Ini 5 Amalan Penting di Bulan Rajab

Ini 5 Amalan Penting di Bulan Rajab
Ilustrasi bulan Rajab. (Foto: Freepik)
Ilustrasi bulan Rajab. (Foto: Freepik)

Dalam penanggalan Islam, bulan Rajab merupakan bulan ketujuh dan di tahun ini bulan Rajab 1445 H jatuh pada Sabtu, 13 Januari 2024 dan berakhir pada 29 Rajab 1445 H, 10 Februari 2024.

 

Bulan Rajab sendiri merupakan empat dari bulan-bulan haram, bulan yang suci dan mulia, yakni Muharram, Rajab, Zulhijah, Zulkaidah, terakhir bulan Sya'ban.  

 

Rasulullah saw menyampaikan bahwa bulan Rajab adalah bulannya Allah swt, sedangkan bulan Sya'ban adalah bulannya Rasulullah, sementara bulan Ramadhan merupakan bulannya umat Nabi Muhammad saw. 

 

Ketika memasuki bulan Rajab, umat Islam banyak yang mempersiapkan diri untuk melakukan berbagai macam amaliah ibadah. Karena, saat bulan haram berlangsung, amalan saleh akan dilipatgandakan pahalanya. Sebaliknya, amalan buruk akan diganjar hukuman besar. 

 

Sepanjang bulan Rajab, umat Islam dianjurkan untuk bertobat. Disebutkan bahwa Allah swt akan mengabulkan semua doa umat Muslim, termasuk permohonan ampun atas segala dosa yang pernah dilakukan.

 

Berikut beberapa amaliah ibadah dan hal-hal lain yang yang sering dibicarakan seiring dengan masuknya bulan Rajab.

 
  1. Doa Memasuki Bulan Rajab

Rasulullah saw telah memberi contoh untuk banyak-banyak membaca doa. Muhyiddin Abi Zakariya Yahya bin Syaraf An-Nawawi dalam Kitab Al-Adzkâr yang diterbitkan Darul Hadits, Kairo, Mesir menyebutkan bahwa doa yang dibaca Rasulullah saat memasuki bulan Rajab adalah:

 

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

 

Allaahumma baariklanaa fii rajaba wa sya'bana, wa ballighnaa ramadhaana

 

Artinya, “Duhai Allah, berkahilah kami pada bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan pertemukanlah kami dengan bulan Ramadlan.”

 
  1. Puasa Rajab

Di bulan Rajab merupakan ibadah yang dianjurkan dalam Islam. Pasalnya, kita dianjurkan berpuasa sunah pada bulan-bulan agung menurut agama sebagai keterangan Syekh Nawawi Banten dalam Kitab Nihayatuz Zain. Saat melaksanakan puasa Rajab, di malam harinya kita bisa melafalkan niat puasa Rajab sebagai berikut:

 

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

 

Nawaitu shauma Rajaba sunnatan lillahi ta'ala.

 

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Rajab esok hari karena Allah swt.”

 

Orang yang ingin berpuasa sunah Rajab di siang hari tetapi tidak sempat melafalkan niat dan berniat puasa di malam harinya boleh menyusul pelafalan niat dan memasang niat sunah puasa Rajab seketika itu juga. 

 

Memang untuk puasa sunah, niat boleh dilakukan di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh. 

 

Berikut ini lafal niat puasa sunah Rajab di siang hari:

 

نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ رَجَبَ لِلهِ تَعَالَى

 

Artinya, “Aku berniat puasa sunah Rajab hari ini karena Allah swt.”

 

Terkait waktunya, Puasa Rajab disunnahkan dikerjakan selama masih dalam bulan tersebut. Namun, hukumnya makruh apabila dikerjakan selama satu bulan penuh.

 

Sebaiknya, puasa Rajab dikerjakan dengan bertepatan dengan hari-hari utama dalam bulan tersebut, seperti pada saat ayyamul bidh, yaitu tanggal 13, 14, dan 15 Rajab, hari Senin, Kamis, dan Jumat. Puasa Rajab juga bisa dilaksanakan dengan satu hari berpuasa dan satu hari tidak.

 
  1. Shalat Rajab

Dalam kitab Ihya Ulumiddin, Imam Al-Ghazali berpendapat bahwa shalat sunah mutlak di bulan Rajab adalah mustahabbah (sunnah). Shalat sunah mutlak ini biasa dilakukan oleh orang saleh pada masanya.

 

Imam Ghazali menjelaskan bahwa seseorang yang berpuasa di hari Kamis dalam bulan Rajab, kemudian melakukan shalat sunah sebanyak dua belas rakaat di antara waktu shalat Isya dan sepertiga malam, maka permohonannya akan dikabulkan.

 

Adapun tata cara melakukan shalat dua belas rakaat itu seperti shalat sunah pada umumnya, yaitu dilakukan dengan shalat dua rakaat dengan satu kali salam. Bila shalat dua belas rakaat berarti terdapat enam kali salam. Setiap rakaat setelah membaca Surat Al-Fatihah, disunnahkan membaca Surat Al-Qadar sebanyak 3x dan Al-Ikhlas sebanyak 12x.

 

Setelah selesai shalat, kita dianjurkan membaca shalawat sebanyak 70x. Shalawat yang dibaca adalah allahumma shalliala Muhammadin nabiyyil ummiyyi waala alihi.

 

Usai membaca shalawat, kita dianjurkan sujud dengan membaca subbuhun quddusun rabbul malaikati war ruh sebanyak 70x.

 

Selanjutnya, duduklah sejenak dengan membaca rabbighfir warham wa tajawazamma ta’lam innaka antal a’azzul akram sebanyak 70x.

 

Setelah itu, kembali sujud dengan membaca subbuhun quddusun rabbul malaikati war ruh sebanyak 70x.

 

Kemudian, mohonlah kepada Allah SWT atas hajat yang diinginkan.

 
  1. Mengambil Ibrah IsraMi’raj

Di antara peristiwa monumental dalam sejarah Islam adalah Isra’ Mi’raj Nabi Muhammad saw. Isra’ Mi’raj adalah sebuah perjalanan Nabi Muhammad bersama malaikat Jibril mulai dari Masjidil Haram Makkah menuju Masjidil Aqsha Palestina. Kemudian dilanjutkan dari Masjidil Aqsha menuju Sidratil Muntaha untuk menghadap Allah.

 

Peristiwa ini terjadi pada Jumat pertama bulan Rajab dan merupakan malam renungan atau malam kesedihan di mana nabi merasa sedih karena ditinggalkan oleh paman dan istri tercintanya, Khadijah.

 

Peristiwa mulia ini juga menjadi tonggak sejarah kewajiban umat Islam untuk melaksanakan shalat lima waktu. Sehingga peringatan Isra' dan Mi'raj menjadi penting untuk kembali mengingatkan semangat dalam meningkatkan kualitas ibadah shalat.

 
  1. Bersedekah

Mengandung nilai-nilai luhur yang dapat diperoleh mereka yang berniat bersungguh-sungguh meraihnya. Meraih rahmat tanpa ada bala, meraih kemurahan Allah dan meraih kebaikannya yang tak akan pernah kering.

 

Sulthanul Auliya’ Syaikh Abdul Qadir al-Jailani menerangkan dalam kitabnya al-Ghunyah bahwa kata Rajab terdiri dari tiga huruf ra’-jim-ba’. Masing-masing memiliki arti. Ra’ mengandung nilai Rahmatullah, jim mengandung nilai juudullah, dan ba’ mengandung nilai birrullah

 

Bersedekah di bulan Rajab mengandung banyak keutamaan sebagaimana disebutkan dalam hadits yang berbunyi: 

 

"Barang siapa bersedekah di bulan Rajab, maka Allah SWT akan menjauhkannya dari api neraka sejauh jarak tempuh burung gagak yang terbang bebas dari sarangnya hingga mati karena tua."

 

Menurut sebagian pendapat, umur burung gagak mencapai lima ratus tahun. 

 

Ada pula hadits Rasulullah saw yang menunjukkan adanya pelipat gandaan pahala bagi mereka yang beramal baik pada bulan Rajab, seperti halnya melakukan sedekah kepada orang lain.

 

“Barang siapa yang melonggarkan satu beban kehidupan sesama saudara Mukmin di bulan Rajab, Allah akan membangunkan istana untuknya di surga firdaus yang luasnya sejauh pandangan matanya. Karena itu, muliakanlah bulan Rajab, pasti Allah akan memuliakanmu dengan seribu kemuliaan."

 

Sepanjang bulan Rajab mengandung nilai-nilai luhur yang dapat diperoleh mereka yang bersungguh-sungguh meraihnya. Meraih rahmat tanpa ada bala, meraih kemurahan Allah, dan meraih kebaikannya yang tak akan pernah kering.

 

*Tulisan ini diambil dari artikel NU Online yang berjudul Lima Amaliah Ibadah di Bulan Rajab 


Amaliyah NU Terbaru